Chapter 18

2.3K 273 38
                                    


Di ruang guru

"Nde jung saenim panggil saya,ada apa?"

"Duduklah sulli "

Sulli duduk di kursi yang ada di depan meja guru jung.

"Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal mengenai cheers"

Sulli mengangguk.

"Sudah lama aku tidak pernah melihat cheers latihan atau lomba,karena ada beberapa pekerjaan yang harus saya kerjakan "

"Bagaimana dengan timnya,apa latihannya lancar,ku dengar yoona mengundurkan diri dari posisinya sebagai leader dan.. tim" lanjut guru jung.

"Nde, berita itu benar jung saenim, yoona memang sudah mengundurkan diri sejak kurang lebih seminggu yang lalu"

"Apa kalian sudah memiliki penggantinya"

"Nde,sudah jung saenim, Irene sekarang menjadi leader cheers kita"

"Irene?, murid yang baru pindah 2 Bulan yang lalu itu"

"Nde jung saenim, yoona memberi gelarnya pada Irene "

"Lalu setelah pergantian leader itu, bagaimana keadaan tim,apa lebih Bagus atau.. "

"Lebih menurun jung saenim "

"Menurun?"

"Nde,tapi saya tidak bermaksud menjelekkan Irene jung saenim, joesonghabnida"

"Baiklah aku mengerti,apakah harus aku turun tangan lagi untuk melatih kalian"

"Jika itu menurut jung saenim yang terbaik,aku akan bicara dengan anggota cheers lainnya "

"Baiklah,karena akan ada lomba di  akhir tahun ajaran nanti setelah kalian melewati ujian kelulusan ,kalian harus menang seperti biasanya "

"Nde jung saenim "

"Sulli kau boleh kembali kekelas, sebentar lagi jam istirahat akan selesai,nanti pelajaran saya kan di kelas kamu"

"Nde jung saenim, ya sudah saya permisi dulu "

Sulli membungkukan badannya pada jung saenim,begitu juga sebaliknya.

Sulli merupakan anggita cheers, ia, yoona dan irenw berada pada kelas yang sama,semua anggota cheers melihat saat yoona memberikan gelar leader nya itu pada Irene.

Sedangkan jung saenim merupakan guru pembimbing cheers,dia memang audah lama tidak mengawasi cheers,karena beberapa urusan sekolah,beliau juga walikelas di kelas yoona.

~~~

Kai berjalan di lorong, menuju kelas.

Berjalan santai sambil memainkan pensil yang ia pegang di tangan kanannya,dan tangan kirinya di masukkan ke saku celana.

Tiba tiba krystal menabraknya dari belakang.

"KAI.. "

Bruk

pensil yang di pegang kai pun jatuh.

"KAI APA KAU TAU—"

"pelankan suaramu..." menghela nafasnya.

Krystal terkekeh melihat reaksi kai.

"Baiklah baiklah.. apa segini cukup"

Kai mengangguk sambil tersenyum.

"Kai apa kau tau..."

"Tau apa.. " merunduk mengambil pensil yang jatuh.

"Kemarin.. sehun mencium yoona" mendekatkan mulutnya di telinga kai.

YOU [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang