"Irene... " gumamnya pelan.
"Eoh yoona, kau sudah datang" ucap Irene begitu mendapati yoona yang berdiri di ambanh pintu.
Yoona pun tersenyum dan melangkah masuk keruangan sehun. Memeluk Irene kemudian.
"Aku merindukanmu" gumam Irene di sela sela pelukan.
"Aku pun" balas yoona.
Keduanya begitu larut dalam adegan berpelukan itu membuat sehun berdecak kesal. Karena kedua wanita itu kini mengabaikannya.
"Anggap aku tidak ada"
Yoona dan Irene pun meloloskan tawanya bersamaan.
"Ayolah tuan oh, jangan seperti itu"ujar Irene setelah tawanya berakhir.Jangan berfikir macam macam lagi pada Irene, semua keadaan sudah stabil. Sebelum sehun datang ke seoul. Irene dan aku sempat bertemu beberapa kali untuk membahas tentang seunggi.
Tapi yoona tidak mungkin semudah itu percaya pada wanita yang hampir saja menghilangkan nyawanya di setiap kejadian.irene tidak putus asa,demi membalas semua kesalahan yang sudah irene perbuat pada yoona. Ia putuskan bahwa akan membantu yoona.
Meski yoona memang selalu menjauh dari irene setiap kali mereka bertemu.tapi irene tetap akan membantu yoona.
Beberapa percakapan terjadi di ruangan sehun yang berukuran cukup besar ini. Sesekali tawa keluar dari mulut mereka. Bukan sebuah bentakan atau nada emosi lagi.
"Masakanmu tidak buruk"
komentar sehun setelah mencicipi makanan buatan yoona, yang dimasak tadi dengan sekuat tenaga menurutnya. Hasilnya pun tidak mengecewakan untuk yoona, ia beruntung tidak menambahkan garam lagi tadi.
"Kau pintar masak ternyata"
Irene ikut mengeluarkan kalimatnya begitu memasukan sesendok makanan yoona ke mulutnya.yoona tersenyum cukup puas dengan hasil karyanya sendiri, setelah seohyun yang tidak bisa di hubungi lagi.
"Aku akan ke Jepang lusa nanti"
Kalimat irene barusan membuat sehun dan yoona berhenti bernafas sejenak.
"Kau serius? "Tanya sehun.
"Iya, dan aku akan menetap di sana" yakin irene.
"Lalu bagaimana rencana—"
"Aku tau kau itu bukan orang bodoh sehun, kau pasti bisa mengendalikan semuanya bersama yoona dan yang lainnya.semua akan baik baik saja meski aku sudah tidak ikut masuk kedalamnya"
Sehun dan yoona diam.kami baru menjalin pertemanan ini.jujur yoona dan sehun tidak ingin irene pergi. Mereka sudah percaya sepenuhnya pada irene.
Seulas senyum menghiasi wajah irene yang cantik.senyuman lega bukan senyuman licik lseperti dulu.irene memegang tangan sehun dan yoona yang ada di atas meja kerja sehun.
"Sejak kecil aku sudah merusak kebahagiaan kalian yang hampir saja dimulai. tekanan balas dendam menyelimutiku dan oppa. Tangisan selalu mengiringi setiap langkah kalian. Kelemahanmu menjadikanku sebuah kelicikan yang harusnya tidak ada. Kepuasan belaka dan sesaat."
Tangan irene mulai terasa bergetar di ikuti punggungnya.
"Bahkan aku datang di saat kalian sudah menjalankan hidup layaknya remaja dan manusia dewasa lainnya.aku menghancurkan semua masa depan kalian yang sudah di rencanakan. Perbuatanku yang hampir membunuh... "
Irene menghentikan sejenak kalimatnya, menarik nafasnya berusaha melanjutkan kalimat yang belum selesai.
"Aku mengerti dan paham. Bagaimana jika aku di posisi kalian. Semua yang ku lakukan hanyalah sebuah obsesi belaka.sebuah obsesi yang hanya akan membawaku ke dalam hal yang begitu gelap dan sepi. Dan di saat itu semua terjadi. Aku benar benar tidak berdaya pada diriku sendiri. "
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [Revisi]
Fanfictionkeberuntungan bisa memihak kepada orang yang baik dan buruk,takdir akan membawanya ke jalan yang baik walau itu rumit untuk dilewati -hun