꿈 - 2

10.9K 1.4K 54
                                    

Taeguk sedang menangis didalam kamarnya. Hatinya begitu terluka kala sang kakak menampar dirinya. Padahal sejak dulu, Taehyung tak pernah yang namanya melukai Taeguk. Taeguk menghapus airmatanya dengan kasar, kemudian ia beranjak pergi dari rumahnya. Menghiraukan sang ibu yang sedang berbicara padanya.

Sebenarnya Taeguk tak ingin sperti ini, tapi karena sang ibu yang tetap kekeuh mempertahankan pernikahanya membuat Taeguk muak. Taeguk sudah sangat lelah dengan semuanya, ditambah lagi sang kakak yang malah terus terusan memikirkan sang ibu bukanya adiknya yang menderita ini.

Taeguk berjalan dengan tatapan kosong. Air matanya masih terus mengalir dari mata indahnya. Hingga ia bertemu seseorang yang sangat enggan ia temui, musuh bebuyutanya, Lee Dong Wook.

"Wah wah lihat siapa ini?" kata Dongwook dengan sinis seperti biasa. Taeguk menatap datar kearah Dongwook.

"Minggir" kata Taeguk dingin.

"Kau pikir aku akan melepasmu?" Dongwook menyeringai kemudian ia mengisyaratkan pada teman temanya untuk mengeroyok Taeguk. Terjadilah perkelahian disana, Taeguk bisa melawan lima anak sekaligus, namun tetap saja kuwalahan. Saat Taeguk lengah ia terkena pukulan yang membuat dirinya tak bisa mengendalikan situasi lagi.

Hingga pada akhirnya, ia diserang habis habisan oleh musuhnya. Dongwook menyeringai puas, saat hendak ikut maju menyerang, sebuah suara menghentikan perbuatan mereka.

"Hya!! Hentikan!" melihat ada dua orang yang sepertinya sudah dewasa membuat Dongwook takut dan memutuskan untuk pergi.

"Jin hyung?" lirih Taeguk.

"Astaga Tae, jika Taehyung melihatmu seperti ini ia akan marah besar" kata Jin, tatapan Taeguk berubah tajam mendengar nama hyungnya disebut.

"Aku tak peduli." kata Taeguk, kemudian dengan susah payah Taeguk berusaha berdiri, menepis tangan Jin yang ingin menolongnya. Taeguk berlalu begitu saja, menghiraukan Jin yang terus memanggil namanya.

"Astaga apa yang sebenarnya telah terjadi?" Jin kemudian memutuskan untuk segera ke markasnya melihat keadaan Taehyung.
.
.
.
Taehyung mengerjapkan matanya, ia merasa sangat pusing dan nyeri dibagian lehernya. Saat ia membuka matanya, yang pertamakali ia lihat adalah Jungkook. Taehyung bangun dari posisi tidurnya menatap sekeliling, tak ada siapapun selain Jungkook.

Pasti Jungkook menyuruh semua temanya untuk pergi kesekolah. Seketika Taehyung membeku kala mengingat apa yang telah ia lakukan pada Jungkook.

"Hyung.. Apa masih pusing?" tanya Jungkook dengan lembut. Taehyung menatap Jungkook, kemudian langsung mendekap Jungkook dengan sangat erat.

"Maafkan aku Kook, kumohon maafkan kelakuan bejatku padamu tadi" lirih Taehyung, Taehyung menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jungkook. Jungkook tersenyum.

"Gwaenchana hyung, aku selalu memaafkan kesalahanmu. Lagi pula aku tau kau sedang sangat frustasi" Jungkook menghirup aroma maskulin dari tubuh Taehyung yang terasa menenangkan dirinya.

"Jungkook aku-" Jungkook membungkam mulut Taehyung dengan tanganya, kemudian tersenyum manis kearah Taehyung.

"Gwaenchana hyung, sudah kubilang aku memaafkanmu" Taehyung kembali memeluk Jungkook.

"Gumawo Kookie" lirih Taehyung, Jungkook tersenyum dan mengeratkan pelukanya.

"Sekarang, ceritakan padaku apa yang telah terjadi padamu hyung" Taehyung menghela nafasnya, Taehyung menyandarkan kepalanya pada dinding kemudian memejamkan mata. Akhirnya Taehyung menceritakan apa yang terjadi pada Jungkook. Jungkook mendengarkanya dengan baik, Jungkook sedikit meringis mendengar cerita Taehyung. Selesai bercerita, Taehyung menerawang saat melihat atap.

 Dream of Omelas || VKOOK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang