"Astaga Baekkie"
Sehun segera mendudukan diri karena merasa pusing. Sebelumnya, Ia sudah menelfon Luhan agar kemari. Sementara Jungkook dan Wonwoo hanya bisa diam, karena sedari tadi Sehun ditanya tidak menjawab. Jujur saja semua merasa sangat penasaran dengan apa sebenarnya hubungan antara Sehun dengan kedua orangtua Taehyung.
Sementara itu, Sehun sendiri menangkup wajahnya, terbesit rasa bersalah karena tak mengetahui kematian Daehyun. Seharusnya ia tak membiarkan Daehyun pergi dan lost contact dengan dirinya. Kini ia menyesal karena telah melakukanya. Ia juga menyesal karena tidak mengetahui jika putra Daehyun sangat dekat dengan dirinya.
Ia menyesal membiarkan Baekhyun dan kedua putranya sengsara, padahal dirinya sangat mudah menjangkau ketiganya untuk melindunginya. Ia merasa bodoh kala itu, ia tak berpikir panjang dan terlalu larut dalam amarahnya. Ia egois, padahal Daehyun sudah banyak berkorban dan menolong dirinya
Sedangkan dirinya, hanya karena satu masalah langsung memusuhi Daehyun, tanpa mendengarkan penjelasan darinya dan membiarkanya pergi. Sekarang? Dia harus merasa sangat bersalah karena tak sempat meminta maaf pada Daehyun dan ia merasa sangat berdosa karena kematian orang yang penting dalam hidupnya tak diketahui olehnya.
Sahabatnya, Kim Daehyun harus tutup usia dengan membawa kenangan amarah Sehun dan Sehun tak sempat bertemu kembali untuk meminta maaf.
"Mianhae Daehyun-ah" lirih Sehun. Yang tentu didengar oleh Jungkook yang berada disebelahnya.
"Apa sebenarnya hubungan appa dengan samchon dan imo?" Sehun menghela nafasnya. Sungguh ia tak siap menceritakanya.
"Daehyun sahabat appa, sedangkan Baekhyun cinta pertama appa sebelum appa bisa mencintai Luhan" kata Sehun dengan suara yang bergetar. Jungkook membelalakan matanya shock, begitu juga Wonwoo dan yang lainya. Jujur saja, ia baru mengetahui fakta ini. Ia tak menyangka jika keluarganya sebenarnya sangat dekat dan bisa tanpa celah dengan keluarga Taehyung.
Kini Jungkook mengerti kenapa appanya merasa sangat sedih, ia paham betul jika appanya pasti sedih mendengar jika Daehyun telah tiada dan Sehun juga pasti merasa bersalah karena tidak tau jika keluarga sahabatnya sangat dekat dengan dirinya. Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa appanya bisa sampai Lost contact dengan keluarga Daehyun?
"Hyung, bagaimana keadaan Baekhyun dan Taeguk?" tanya Luhan dengan cepat setelah sampai ditempat suaminya berada.
"Masih blum tau Lu bagaimana Baekkie, tapi Taeguk koma dan Taehyung entah kemana. Aku merasa sangat bersalah lu, dulu sebelum Daehyun pindah ke Daegu bersama Baekkie yang mengandung, ia sempat berlutut meminta maaf padaku dan mengatakan jika ia menyayangiku. Tapi aku tak menghiraukanya, hingga ia tutup usia pun aku tak mengetahuinya Lu. Sahabat macam apa aku ini? Hanya karena satu masalah saja aku tak memaafkanya. Padahal ia sangat baik kepadaku. Sahabat macam apa aku ini hikss.." kata Sehun dengan suara yang bergetar, airmata lolos dari mata tajam Sehun. Untuk pertama kalinya Sehun menangis didepan banyak orang. Tubuhnya bergetar karena menangis. Luhan segera merengkuh Sehun. Ia tau Sehun merasa sangat bersalah pada Daehyun.
Luhan terkejut sebenarnya jika Daehyun telah tiada, tapi ia tak boleh ikut shock seperti Sehun, karena dirinya harus bisa menjadi sandaran Sehun sekarang ini.
"Aku yakin, Daehyun memaafkan dirimu hyung. Dia namja yang baik, apalagi dia menyayangimu. Tugasmu sekarang, melindungi putra Daehyun, kerena ia telah tiada dan Baekhyun tak kan mampu melakukanya sendiri. Aku percaya padamu hyung, Baekhyun juga sahabat kita kita perbaiki semuanya mulai dari sekarang hyung, aku yakin Daehyun memaafkanmu" Luhan mencium pipi Sehun dan memeluk Sehun dengan erat.
"Akan kupastikan mereka semua aman dan bahagia, demi mendiang sahabatku Kim Daehyun" Luhan tersenyum dan memeluk Sehun. Karena melihat raut wajah bingung kedua putranya, Luhan memutuskan untuk menjelaskan secara singkat apa yang terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream of Omelas || VKOOK [END]
Fanfiction"Jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hidupmu lagi hyung, kau tak sendiri. Kami selalu bersamamu, kau mempunyai kami, kau tak pernah sendiri. Kau tau? Aku sangat mencintaimu, takkan kubiarkan kau menanggung semua beban hidupmu sendiri" - Jeon Ju...