Taeguk duduk dihadapan Yoongi dan juga sepupunya, Yoonji. Taeguk merutuki dirinya sendiri yang percaya pada Yoonji jika ia dirumah sendiri. Padahal nyatanya malah ada Yoongi disana. Yoongi sudah menelfon Jimin agar kemari karena ia tak pintar berbicara halus pada seseorang.
Niatnya ia ingin Jimin, sahabat yang rumahnya tak terlalu jauh dengan rumah Yoonji untuk datang dan mengorek informasi apa yang terjadi diantara Taeguk dan Taehyung. Taeguk masih terus menunduk dan tak berani menatap Yoongi. Sementara Yoonji juga hanya diam membiarkan kakak sepupunya menyelesaikan masalah Taeguk dengan kakaknya.
"Taegukie.. Kau taukan jika hyungmu sangat menyayangimu?" lirih Yoongi. Taeguk hanya diam dan tak merespon kata kata Yoongi. Yoongi menghela nafasnya perlahan. Sepertinya ia memang harus ekstra sabar dalam menghadapi Taeguk saat ini.
"Kau tau? Tadi hyungmu kalap karena dirimu" Taeguk sempat sedikit terkejud, namun ia segera bersikap biasa kembali.
"Aku tak peduli apa yang terjadi padanya. Dia bukan hyungku lagi" kata Taeguk dengan nada dingin. Yoongi mengepalkan tanganya merasa jengkel dengan sikap bocah didepanya ini. Bisa bisanya ia bilang jika Taehyung bukan hyungnya lagi.
"Bahkan jika hyungmu menderita? Bahkan jika hyungmu telah tiada? Kau tetap takan peduli padanya? Bagaimana jika tuhan mengambil hyungmu untuk selamanya? Apa kau tetap tak peduli? Apa kesalahan Taehyung hingga membuatmu seperti ini padanya? Tidakah kau ingat? Taehyung memberikan segalanya untukmu demi melihatmu bahagia? Jika kau lelah dengan keadaan hidupmu, maka Taehyung lebih lelah darimu Taeguk. Tidahkah kau sadar hal itu?!" Taeguk terdiam mendengar perkataan Jimin, sedangkan Yoongi melayangkan tatapan tajam untuk Jimin karena perkataanya barusan.
Jimin mengisyaratkan pada Yoongi agar diam saja, Jimin hanya ingin menggertak Taeguk saja. Jimin bisa melihat jika Taeguk sebenarnya masih sangat peduli pada hyungnya.
"Pikirkan ucapanku baik baik Tae, kau pasti tau benar seperti apa hyungmu dan sesayang apa hyungmu padamu. Jika kau lelah, bagaimana dengan hyungmu yang menanggung semuanya ? Bukan hanya kau Tae, tapi hyungmu jauh lebih lelah dari pada dirimu itu" kata Jimin lagi.
"Jimin benar Tae, hyungmu sama tersiksanya seperti dirimu. Bahkan ia masih lebih tersiksa lagi. Bukankah dia selalu mendahulukan dirimu disegala hal tanpa memikirkan bagaimana dirinya? Apa kau melupakan hal ini? Ia sangat menyayangimu Taegukie. Aku harap kau segera memperbaiki kesalahanmu sebelum semuanya terlambat. Tak ada yang tau takdir apa yang akan terjadi, kami hanya tak ingin kau menyesal nantinya" tambah Yoongi.
Jimin menarik Yoongi untuk meninggalkan Taeguk. Jimin memberi isyarat pada Yoonji agar membujuk Taeguk. Yoonji sebagai sahabat Taeguk tentu saja mengangguk menyetujui perintah Jimin. Setelah Jimin dan Yoongi pergi, Yoonji mendekati Taeguk.
"Kau tau Tae, sebenarnya aku iri padamu. Taehyung oppa aalah sosok kakak yang amat sangat baik. Dia bukan hanya baik, dia jug kuat dan penyayang. Kau tau, aku selalu ingin mempunyai kakak seperti Taehyungie oppa. Jika aku jadi kau Tae, aku takkan membiarkan Taehyung oppa jauh dariku. Kau harus merenung Tae, sebenarnya siapa yang salah disini, kau atau Taehyung oppa? Akan kubiarkan kau merenung, jika kau ingin tidur kau pasti tau kamar tamu rumahku. Tidur saja disana, selamat malam Tae" Yoonji berlalu meninggalkan Taeguk yang masih membeku disana.
Sebenarnya tak benar benar pergi kekamar, Yoonji masih berada di belakang dinding, menguntip reaksi dari Taeguk atas semua kata kata dari dirinya, Yoongi dan juga Jimin. Taeguk menangkup wajahnya, kemudian ia mengusap wajahnya kasar. Air mata keluar dari mata tajamnya.
"Bukan aku yang salah, tapi Taehyung yang salah!" lirih Taeguk.
.
.
.
Sementara itu, Taehyung yang sudah mulai tenang melepaskan pelukanya pada Jungkook. Taehyung menatap nanar wajah Jungkook yang lebam, dan jangan lupakan tubuhnya yang penuh dengan kissmark dari si brengsek Jackson. Taehyung melepas hodienya dan memakaikanya pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream of Omelas || VKOOK [END]
Fanfiction"Jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hidupmu lagi hyung, kau tak sendiri. Kami selalu bersamamu, kau mempunyai kami, kau tak pernah sendiri. Kau tau? Aku sangat mencintaimu, takkan kubiarkan kau menanggung semua beban hidupmu sendiri" - Jeon Ju...