꿈 - 33

8K 929 34
                                    

Taehyung sedang bersama Jungkook dibalkon kamar Jungkook. Jungkook ingin terus bermanja bersama Taehyung selagi masih bisa melakukannya sebelum Taehyung harus pergi ke LA untuk melanjutkan pendidikanya.

Posisi Jungkook ada di depan Taehyung, bersandar pada dada bidang Taehyung. Sedangkan Taehyung tengah asik membelai perut rata Jungkook dengan penuh kasih sayang. Mereka hanya diam, menyelami pemikiran masing masing.

Terutama Taehyung, setelah apa yang ia dan Jungkook alami, Taehyung berpikir jika kini saatnya ia mulai membahagiakan Jungkook. Taehyung memang tipikal pria yang kaku dan tak romantis. Untuk itulah ia berusaha memutar otaknya untuk mencari ide apa yang harus ia lakukan untuk Jungkook sebelum kuliah di LA.

Taehyung menghela nafasnya, sepertinya ia harus berguru pada Wonwoo nanti. Ia akan mencoba bertanya pada Wonwoo. Sementara itu, Jungkook yang mendengar helaan nafas Taehyung pun mengerutkan keningnya bingung

"Ada apa hyung?" tanya Jungkook yang membuat Taehyung sedikit terkejut.

"Tidak, aku hanya terpikir dengan apa yang pernah terjadi diantara kita sebelum kita bersama seperti ini sayang" lirih Taehyung. Jungkook menggenggam tangan Taehyung yang berada duperutnya.

"Lupakan lah semua kenangan buruk itu hyung, kita mulai semua yang baru. Kau, aku dan juga aegy kita" Jungkook berbalik menatap Taehyung.

"Aku ingin, keluarga kecil kita selalu diselimuti kebahagiaan. Aku akan kubur dalam dalam apa yang telah terjadi dan membuka jalan yang baru, bersamamu. Calon suamiku" kata Jungkook disertai senyuman manis dan diakhiri dengan kecupan lembut dibibir calon suaminya itu.

Taehyung kembali mempertemukan kedua bibir mereka, sedikit melumat dengan lembut dan berhati hati. Jungkook benar, kini saatnya ia bangkit dan melupakan segalanya yang buruk dalam hidupnya. Ia kini mempunyai tujuan untuk terus hidup. Ia sudah memiliki seseorang yang harus menjadi tanggung jawabnya dan harus ia bahagiakan. Seseorang yang telah setia menunggunya dan mau menerima dirinya apa adanya. Seseorang yang amat sangat ia cintai, Jeon Jungkook, calon istrinya.

Ia sudah menjadi sandaran hidup bagi Jungkook dan juga calon anaknya. Sudah saatnya ia bangkit dan terus memperjuangkan tujuan hidupnya. Ya, tujuan hidupnya melindungi dan membahagiakan istri dan anaknya. Ah dan juga eomma beserta adik dan keponakanya nanti.

Taehyung tersenyum tampan, Jungkook benar, kini ia semakin mempunyai alasan yang kuat untuk terus berdiri kokoh. Demi orang orang yang telah menyayanginya. Terutama demi istri dan anaknya.

"Gumawo sayangku, telah dengan setia menungguku dan mencintaiku" bisik Taehyung ditelinga Jungkook. Setelah itu, Taehyung kembali melumat bibir ranum Jungkook.

"Aku akan berusaha semampuku untuk berdiri kokoh dan menjadi suami yang baik bagimu dan juga aku akan selalu berusaha membahagiakanmu dan juga anak kita sayangku, aku akan selalu berusaha" Jungkook tak bisa untuk tak tersenyum setelah mendengar kata kata Taehyung.

"Kookie, kau taukan aku bukan laki laki romantis. Melamarmu saja di rumahsakit tanpa persiapan apapun. Aku harap kau memaklumi itu. Aku tak bisa bersikap romantis, tapi kau harus percaya meski aku tak romantis aku tetap sangat mencintaimu Jungkook. Kau segalanya bagiku dan aku harap kau terus percayai itu sampai akhir hayatmu" bisik Taehyung kembali, Jungkook menangkup wajah Taehyung dan tersenyum.

"Aku percaya padamu hyung, aku selalu percaya padamu" jeduanya terlihat sangat bahagia. Semua telah berakhir, kini tinggal membuka lembaran baru dan hidup bahagia, selamanya.
.
.
.
.
Setelah Jungkook tertidur, disinilah Taehyung. Dihalaman belakang bersama dengan Wonwoo menikmati indahnya malam dan meminum coklat panas bersama. Hanya keheningan yang menyelimuti mereka, hingga Taehyung akhirnya membuka peecakapan.

"Hyung.. Boleh aku bertanya?" tanya Taehyung hati hati. Wonwoo menoleh menatap Taehyung kemudian membelai kepala Taehyung.

"Tanya saja Tae, apa yang ingin kau tanyakan?" Taehyung menggaruk belakang kepalanya dan sedikit meringis malu

"Hyung, aku ingin ah bagaimana aku mengatakanya shh" Taehyung mengacak surainya frustasi sementara Wonwoo nampak terkekeh dengan kelakuan adik iparnya.

"Astaga Tae, katakan saja eoh ada apa?"  Taehyung nyengir kuda dan kembali menatap Wonwoo

"Itu hyung aku dan Jungkook ingin itu anu hyung" Wonwoo mengerutkan keningnya dan menatap Taehyung menyelidik.

"Kau apa tae? Kalian belum resmi, jadi jangan melahapnya lagi sebelum kalian resmi" pernyataan Wonwoo jelas membuat Taehyung melotot dan tersedak ludahnya sendiri dan juga membuat wajahnya memerah. Sementara Wonwoo tertawa dalam hati berhasil menggoda Taehyung.

"Aigo hyung bukan itu!" pekik Taehyung panik dengan muka yang masih memerah dan mata yang masih melotot.

"Lalu apa eoh?" Wonwoo menaikan sebelah alisnya bingung

"Bagaimana caranya berkencan hyung?" tanya Taehyung dengan sedikit meringis dan menggaruk tengkuknya. Wonwoo gantian tersedak ludahnya sendiri.

"Ya! Aku kira apa! Astaga tae, kau bertanya padaku soal cara kencan? Astaga kau itu namja primitif zaman apa eoh? Berkencan saja bertanya padaku?" tanya Wonwoo Shock dengan pertanyaan Taehyung. Taehyung menatap datar Wonwoo, oh ayolah ia kan memang tak ada waktu melakukan hal itu.

"Jawab saja hyung" kata Taehyung datar, Wonwoo menggelengkan kepala. Ternyata Taehyung memang tipikal namja yang benar benar kaku dan termasuk dalam kategori sulit ditaklukan. Karena nyatanya memang begitu kan ckckck sekali es balok tetaplah es balok.

"Kau kalah dengan Minhyuk Tae astaga" Taehyung mendengus mendengar ejekan Wonwoo. Taehyung merotasikan matanya malas. Tinggal jawab saja, Wonwoo malah mengejeknya.

"Hyung tolong hawab saja, sebelum aku kuliah dan jauh dari Jungkook aku ingin melakukan apapun bersamanya hyung. Kau tau bagaimana aku, aku bukan namja romantis hyung! Astaga! Jawab saja lah hyung!" Wonwoo tersenyum dan mengusak surai Taehyung sayang, dan sesekali tertawa kecil. Kadang Taehyung itu terlihat menggemaskan. Wonwoo akhirnya mau memberitau Taehyung.

"Jungkook suka hal hal romantis Tae, tapi setauku apapun yang ia lakukan asalkan bersamamu ia bahagia. Kau bisa mengajaknya jalan jalan, kau bisa juga mengajaknya dinner romantis dan mengulangi lamaranmu secara romantis. Jangan ajak dia ke Lotte karena ia sedang hamil. Ia itu hyper sekali jika sudah di lotte" Taehyung terlihat merenung kemudian akhirnya ia mendapat ide dan tersenyum. Namun seketika senyumnya pudar. Bagaimana bisa dinner romantis jika ia tak punya uang? Taehyung merengut dan menghela nafasnya pasrah. Astaga! Ia benar benar merasa seperti namja yang hanya modal dengkul

"Kenapa Tae?" tanya Wonwoo bingung

"Aku belum bekerja hyung, bagaimana bisa aku mengajak Kookie dinner dan jalan jalan" kata Taehyung lesu. Wonwoo tertawa kecil dan menepuk pundak Taehyung.

"Berapa yang kau minta heum? Aku akan berikan berapapun yang kau minta" Taehyung menatap Wonwoo dengan berbinar.

"Benarkah hyung?" Wonwoo mengangguk dan tersenyum

"Jeongmal gumawoyo hyung! Jeongmal gumawoyo!!" Taehyung bisa bernafas lega. Akhirnya ia bisa membuat Jungkooknya bahagia sebelum ia meninggalkan Jungkook study ke LA.

"Hm.. Buat malaikatku bahagia Tae.. Apapun asal dia bahagia bersamamu" Wonwoo tersenyum dan merangkul Taehyung.

"Aku harap kau bisa tetap setia menungguku sampai aku selesaikan pendidikanku sayang. Aku harap kau setia menunggu diriku ini dan aku harap kau bahagia bersamaku"

-----------

TBC

Alohaaaaa!!!!!!

Ada yang kangen ama rezer kaga? Maap ya slow up😂 ada yg nunggu ni ff ga ya? Ga ada ya? Yasugalah kkkkk~

Btw, rate T-M mau tetep di publish atau nunggu hbs lebaran 😂 rezer ngikut para readernim sekalian..

Gumawo yg dah nantiin ff rezer

Saranghae readernim😘

 Dream of Omelas || VKOOK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang