"Ya samchon, Jungkook hamil anak Taehyung"
Semuanya terdiam, termasuk Wonwoo dan Luhan, Semuanya sangat Shock. Sementara Sehun beralih menatap Jungkook yang menunduk gemetar dan beruraikan air mata. Sehun menghela nafasnya, ia kembali menatap Namjoon. Ekspresinya sangat menyeramkan sekarang, bagi Namjoon dan keempat Namja lainya.
Sementara para orangtua lebih memilih diam dan membiarkan Sehun yang memegang kendali penjelasan ini. Luhan tersadar dan segera memeluk Jungkook, Luhan mengatakan semua akan baik baik saja.
"Bagaimana bisa adikku dihamili dan ia menghilang begitu saja" geram Wonwoo.
Jungkook yang melihat kilatan amarah dari mata Wonwoo memutuskan untuk angkat bicara dan membela Taehyung.
"Tae-hyung tidak lari hyung hiks.. Dia namja yang bertanggung jawab dia-" Wonwoo tidak membiarkan Jungkook menyelesaikan ucapanya.
"Nyatanya si brengsek itu pergi Kook!!!" teriak Wonwoo marah. Sehun langsung menatap tajam Wonwoo.
"Jaga ucapanmu Woo, aku percaya pada Taehyung. Ada sesuatu yang membuat dia menghilang" kata Sehun yakin.
"Bagaimana appa bisa percaya padanya?!" teriak Wonwoo
"Aku tau siapa Taehyung Woo, dia sama seperti abeojinya. Aku tau sifatnya" kata Sehun dengan tegas.
"Anda benar samchon, pasti terjadi sesuatu. Saya kenal betul bagaimana Taehyung itu. Dia bukan namja brengsek samchon. Tolong biarkan saya menjelaskan apa yang terjadi beberapa waktu lalu, setelah anda mengajak Taehyung makan malam, karena perubahan sikap Taehyung bermula dari hari itu" Sehun menganggukan kepalanya dan mempersilahkan Namjoon untuk menjelaskan.
"Jelaskan, dan jangan ditutupi Joon-ah" perintah Doo Joon. Namjoon pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Taehyung .
Semua mendengarkan penjelasan Namjoon dengan seksama."Maaf samchon, hari itu kami tidak memberitahu samchon, kami terlalu kalut hari itu Samchon" Sehun kembali menghela nafas, ia beralih memeluk putra bungsunya.
"Appa akan mencari Taehyung, setelah itu kalian menikah. Appa tau Taehyung juga mencintaimu" Jungkook mengeratkan pelukanya paa sang Appa.
"Gumawo appa, hiksss jeongmal gumawoyo, appa sudah percaya pada Taehyungie hyung" Sehun hanya tersenyum.
"tapi appa aku takut. Sangat takut. Aku mendapat mimpi namun terlihat begitu nyata" lirih Jungkook.
"Mimpi apa itu Kook?" "Jungkook menceritakan apa yang ada dalam mimpinya. Semuanya menutup mulut, tak percaya. Termasuk Luhan, tidak mungkin Taehyung membunuh ayah tirinya
"Tidak mungkin Taehyung melakukan itu" kata Luhan tidak percaya. Namun Sehun justru menggelengkan kepalanya dan menatap Jungkook.
"Kau bilang didalam mimpimu, Jongin yang melukai Baekhyun? Jadi mungkin saja Taehyung melakukan hal itu, dari analisaku Taehyung tetap mempunyai kemungkinan melakukanya. Benar begitu kan Doo Joon-ah?" Doo Joon mengangguk membenarkan.
"Satu satunya cara untuk memastikan, kita pergi kerumah Baekhyun sekarang. Apakah ada mayat Jongin atau tidak disana" Sehun mengangguk setuju.
"Baiklah, kita berangkat bersama. Sementara kalian anak anak tetap disini" perintah Doo Joon, semua mengangguk mematuhi perintah Doo Joon.
Para ayah pun segera pergi menuju kediaman Taehyung untuk memastikan apakah Taehyung benar membunuh Jongin atau tidak. Seandainya Taehyung benar melakukanya, karena Taehyung belum legal setidaknya Sehun masih bisa membela Taehyung.
Jadi Sehun tidak terlalu kawatir dengan hal ini.
.
.
.
.
Didalam ruang rawat Taeguk, Taeguk melai menunjukan jika dirinya akan sadar. Minhyuk yang masih setia menemani Taeguk pun terkejut, Minhyuk mendekati Taeguk dan menggenggam tanganya.Minhyuk berharap jika Taeguk segera sadar. Karena hanya Taeguklah, yang bisa menemukan Taehyung. Jujur saja Minhyuk kasihan pada sahabat dari hyungnya Taeguk, mereka terlihat sangat lelah mencari Taehyung. Terutama Jungkook, kelihatan sekali dari wajah Jungkook jika ia sudah sangat lelah.
Selang beberapa menit, Taeguk mulai menggerakan tangan ya. Minhyuk tentu saja terkejud melihat Taeguk sepertinya akan sadar. Dengan senyum mengembang, Minhyuk segera memanggil dokter untuk memeriksa Taeguk.
Saat Taeguk membuka matanya, orang yang pertamakali ia lihat adalah Minhyuk."Taehyung hyung.. Taehyung hyung.. Taehyung hyung" Taeguk terus memanggil nama hyungnya, membuat Minhyuk bingung harus bagaimana.
"Tenanglah gukkie, hyungmu akan segera datang" tiba tiba saja Taeguk menangis.
"Gukie! Apa ada yang sakit?" tanya Minhyuk dengan nada kawatir. Taeguk menggelengkan kepalanya.
"Taehyung hyung.. Hiks" saat dokter datang, Minhyuk segera menelfon Jungkook dan memberitahu jika Taeguk telah sadar.
Jungkook didalam ruangan ya tentu memekik senang karena Taeguk sudah sadar. Segera saja Jungkook, Luhan, Wonwoo dan yang lainya menuju kamar Taeguk.
"Maaf saya harus bicara pada keluarga pasien" kata dokter. Minhyuk menggelaruk kepalanya bingung harus bagaimana.
"Minhyuk-ah" beruntung Jungkook dan yang lainya datang tepat waktu. Luhan seakan mengerti maksud dokter yang berada didepan Minhyuk. Segera saja Luhan mengaku jika ia keluarga Taeguk.
"Dokter, saya mertua dari kakak pasien. Anda bisa berbicara dengan saya" kata Luhan, yang membuat Jungkook terkejut. Dokter segera mengajak Luhan pergi ke ruangan ya untuk membicarakan sesuatu.
"Jadi ada apa dok?" tanya Luhan cepat.
"Langsung saja tuan, saya hanya ingin memberi tau jika ternyata pasien adalah laki laki istimewa. Terdapat rahim dalam perutnya. Dan sekarang rahim itu telah terisi oleh janin. Dengan kata lain pasien sekarang hamil" Luhan tentu saja shock mendengar hal ini.
Taeguk masih belum cukup umur untuk hamil, namun sekarang ia hamil. Setelah memastikan tidak ada hal lain yang salah, Luhan keluar dari ruangan dokter dan menuju ke ruang rawat Taeguk.
Sementara itu, Jungkook tak memperdulikan ucapan Luhan tadi, ia segera masuk kedalam kamar Taeguk dan segera memeluk Taeguk.
"Gukie.. Hyung senang akhirnya kamu bangun juga" lirih Jungkook. Taeguk membalas pelukan Jungkook.
"Hyung. Kemana Taehyung hyung? Apa dia marah padaku hingga tak ada disini menjaga ku?" tanya Taeguk dengan suara bergetar. Jungkook terdiam, bingung akan menjawab apa.
"Atau Taehyung hyung pasti jijik melihat diriku yang kotor, ya Taehyung hyung pasti jijik dan malu hikss.. Aku kotor.. Aku membuat Tae-hyung malu.. Hikss aku benar benar tidak berguna! Hiks hiks" Taeguk mulai memberontak, Jungkook panik saat Taeguk mulai meraung menyalahkan dirinya sendiri.
Namjoon dengan sigap segera memeluk Taeguk, sedangkan Jimin segera memanggil dokter. Luhan yang tiba dikamar Taeguk terkejut melihat kondisi Taeguk.
"Apa yang terjadi?" tanya luhan panik
"Taeguk menanyakan taetae hyung eomma, dan dia menyalahkan dirinya sendiri" jawab Jungkook dengan siara bergetar.
"Astaga.."
Jimin datang bersama dokter dan Minhyuk. Minhyuk tentu kaget melihat Taeguk yang mengamuk
"Taegukie!!" Jimin menahan Minhyuk yang ingin menghampiri Taeguk.
"Biarkan dokter yang menanganinya Hyukie" Minhyuk hanya bisa pasrah dan membiarkan dokter menangani Taeguknya
Setelah dokter membius Taeguk, Taeguk kembali tertidur. Namjoon dan Jin membenarkan posisi Taeguk.
"Tuan, sebaiknya jangan biarkan dia stres jangan bawa kabar buruk dulu untuk dirinya. Atau ia akan depresi dan mengalami gangguan mental" saran dokter pada Luhan. Luhan hanya bisa mengangguk lemah.
Bagaimana bisa ia membuat Taeguk lebih baik, jika orang yang Taeguk harapkan tidak berada disini.
"Taehyung-ah kemanakah dirimu nak? Taeguk memerlukanmu"
---------
TBC dulu deh 😂
Teettt balik tet! Lampu ijo dari camer tuh.!!
😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream of Omelas || VKOOK [END]
Fanfiction"Jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hidupmu lagi hyung, kau tak sendiri. Kami selalu bersamamu, kau mempunyai kami, kau tak pernah sendiri. Kau tau? Aku sangat mencintaimu, takkan kubiarkan kau menanggung semua beban hidupmu sendiri" - Jeon Ju...