꿈 - 5

9.7K 1.2K 75
                                    

Yoongi dan Jimin sedang berjalan jalan, menetralkan suasana hati mereka yang sedang resah karena masalah sahabat mereka. Yoongi dan Jimin berjalan dengan tenang, tak ada pembicaraan diantara mereka. Mereka berdua larut dalam pikiran masing - masing.

Yoongi menghela nafasnya, kemudian bersandar pada lengan Jimin. Jimin beralih merangkul Yoongi dan mendekatkan Yoongi pada dirinya. Yoongi berulang kali menghela nafasnya, membuat Jimin bertanya.

"Ada apa hyung?" tanya Jimin dengan lembut pada Yoongi.

"Entahlah Jim, aku sangat kawatir pada Taehyung" Jimin mengerutkan keningnya.

"Sudahlah hyung, semua pasti akan baik - baik saja" Yoongi menggelengkan kepalanya.

"Tidak Jim, aku merasa sesuatu akan terjadi pada Taehyung. Kau taukan firasatku jarang sekali meleset?" memang benar, tak bisa meremehkan firasat dari Yoongi, namun Jimin juga tak ingin Yoongi terlalu takut dan kawatir.

"Tenanglah hyung, semua akan baik baik saja. Aku akan cegah apapun yang mencurigakan mendekat pada Taehyung" Yoongi mendesah gelisah.

"Kau tak bisa mengatur takdir Jim" Lirih Yoongi.

"Memang, tapi kita bisa mencegah hal buruk terjadi" Yoongi menghela nafasnya dan memutuskan percaya pada Jimin.

"Semoga semua baik baik saja" Lirih Yoongi.
.
.
.
Sehun melirik Taehyung yang duduk dengan tenang disisinya. Sehun selalu bisa melihat guratan lelah pada wajah Taehyung. Meskipun semua itu terlalu samar, karena Taehyung bisa menutupinya dengan baik. Lalu bagaimana Sehun tau? Tentua saja ia tau, ia memiliki perusahaan besar di Korea dan perusahaanya termasuk penambah devisa negara. Untuk itulah, pendidikan psikologi juga penting untuk dirinya.

Sehun bertanya tanya dalam hati, beban berat apa yang dipikul Taehyung selama ini? Jungkook tak pernah mau menceritakan semuanya pada Sehun. Meski Jungkook selalu bilang tak ada apa apa, tapi Sehun tau putranya sebenarnya sedih memikirkan masalah yang menimpa Taehyung.

Sehun bertekat mencaritau, apa sebenarnya beban Taehyung itu. Ia berniat membebaskan Taehyung dari beban yang dipanggulnya. Sebagai balas budi, karena Taehyung selalu ada bersama putranya.

"Taehyung-ah" panggil Sehun. Taehyung menoleh dan menatap Sehun.

"Ne abeoji?" Sehun melihat Taehyung sekilas kemudian tersenyum.

"Apa kau sedang ada masalah? Kenapa kelihatanya kau seperti ada masalah?" Taehyung tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak abeoji, saya hanya lelah saja" jawab Taehyung, tentu Sehun tau bahwa Taehyung telah berbohong padanya.

"Benarkah ? Baiklah kalau begitu, Taehyung-ah kau selalu bisa bicara pada abeoji jika kau ada masalah. Jangan kau pendam sendiri. Arraseo?" Taehyung mengangguk dan tersenyum manis.

"Ne abeoji, khamsamnida" Sehun tersenyum dan mengusak kepala Taehyung. Entah kenapa, Sehun begitu menyukai Taehyung. Ia merasa Taehyung adalah namja yang sempurna, buka dalam hal materi, tapi dalam hal kepribadian. Taehyung termasuk dalam namja yang langka pada zaman ini. Sifatnya benar benar sudah langka.

Sehun tau, Taehyung memiliki beban yang sangat berat dipundaknya. Yang Sehun kagumi, Taehyung masih bisa berdiri kokoh menghadapinya dan tetap berjalan lurus dalam hidupnya. Itulah yang sangat Sehun kagumi dari Taehyung. Ia akan sangat bersyukur jika tuhan menyatukan Putranya dengan Taehyung.

Sehun sebenarnya bisa melihat, jika perasaan Jungkook sebenarnya mulai terbalaskan. Melihat dari cara pandang Taehyung dan sikap Taehyung yang begitu lunak pada Jungkook. Padahal Jungkook selalu bercerita pada Luhan, jika Taehyung itu namja yang amat sangat dingin. Tapi yang Sehun lihat sikap Taehyung sebaliknya pada Jungkook.
Baik Sehun, maupun Luhan selalu berdoa agar Taehyung dan Jungkook dapat bersatu.

"Abeoji, itu rumah saya" kata Taehyung yang sedikit mengejudkan Sehun.

"Benarkah?" Taehyung tersenyum dan mengangguk.

"Ne abeoji, saya dari keluarga miskin. Tapi saya harap abeoji masih mengijinkan saya bersahabat dengan Jungkook."  Sehun tersenyum dan menepuk bahu Taehyung.

"Tentu Tae, tentu. Jangan kawatir, kau tetap bisa bersahabat dengan putraku. Sudah sana masuklah" Taehyung mengangguk dan tersenyum manis.

"Khamsamnida, sudah mengantar saya abeoji. Selamat malam" Sehun mengangguk.

"Taehyung" Taehyung menoleh menatap Sehun.

"Ah tidak, selamat malam" Taehyung masuk kedalam rumahnya saat Sehun sudah pergi dari rumahnya. Saat ia membuka pintu rumahnya, betapa terkejudnya ia mendapati ibunya tak sadarkan diri dengan luka lebam diwajah dan juga darah segar yang mengalir dipelipis ibunya.
Hati Taehyung bergemuruh, ia sangat marah. Taehyung tau pasti ayah tirinyalah yang melakukan semua ini.

"Brengsek kau Kim Jong In" desis Taehyung, Taehyung mengangkat sang ibu kekamar. Taehyung segera mengobati luka ibunya. Hatinya terasa sangat sakit melihat keadaan ibunya sekarang. Dengan airmata berlinang, dan tangan yang bergetar Taehyung mengobati luka ibunya.

"Eung.. Taehyungie" Baekhyun membuka matanya, melihat putra sulungnya menangis. Baekhyun terkejud dan segera duduk untuk memeluk putra sulungnya itu.

"Eomma, apa yang Jong In lakukan pada eomma?" Tanya Taehyung dengan nada dingin. Baekhyun menggeleng, lebih baik Taehyung tak tau apa yang terjadi.

"Eomma tak apa Tae, eomma tak apa. Dimana Taeguk? Apa dia ketemu?" tanya Baekhyun kawatir

"Ia dirumah Yoonji eomma, ia baik baik saja" Baekhyun menghembuskan nafas lega.

"Sudahlah Tae, kamu pasti lelah. Kajja tidur, eomma akan memelukmu semalaman" Baekhyun menarik Taehyung kedalam pelukanya. Ia kembali menangis, merasa bersalah pada kedua putranya.

'Andai kau masih disini Dae, semua takkan seperti ini' Batin Baekhyun.

Taehyung merasakan jika Ibunya telah menangis, Taehyung mengeratkan pelukanya pada sang ibu. Baekhyun mencium puncak kepala Taehyung berulang kali. Sungguh ia merasa sangat bersalah. Seharusnya ia tak termakan bujukan Jongin dulu.

'Taehyung-ah kau harus kuat menghadapi semuanya. Hanya kau yang bisa eomma andalkan Tae, tolong jadilah panutan yang baik untuk adikmu Taeguk. Eomma menyayangimu' bisik Baekhyun.

Taehyung mendengarnya dengan jelas, ia dengar bisikan ibunya dengan sangat jelas. Taehyung menangis dalam diam. Sungguh ia sebenarnya sudah merasa tak bisa melalui semuanya lagi. Tapi setiap ia hampir putus asa, bayangan ibunya, Taeguk dan sahabatnya selalu menyulut kembali semangat Taehyung.

Ya, Taehyung berjanji akan melakukan keinginan ibunya. Ia akan terus menjadi seorang anak yang kuat demi ibunya. Ia juga berjanji akan menjadi kakak yang baik untuk Taeguk.

'Tae janji eomma,jangan kawatir. Tae akan melakukanya demi eomma dan Taeguk'

-------

TBC

Slow update..

Author sedang sibuk..

Mian for typo, jangan lupa Voment 😂

 Dream of Omelas || VKOOK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang