Prolog

1.5K 109 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Berlari diantara pepohonan yang disinari birunya sinar bulan, seorang gadis dengan perlengkapan bagpacker mencoba menghindari bayangan hitam yang mengejarnya. Ia berlari tanpa arah sekencang mungkin.

Dari sudut matanya tampak sebuah jurang yang dalam dan gelap.

Ia tak akan mampu melawan bayangan yang mengejarnya jikalau ia menghentikan langkahnya. Dan hanya ada sedikit sekali kemungkinan  bahwa bisa melompati jurang itu.

Akhirnya,  ia memutuskan untuk berlari lebih kencang melompati jurang.

Saat berhasil melompat di atas  jurang yang gelap, kilatan cahaya yang sangat terang memaksa masuk ke dalam matanya.

Setelah kilatan itu memudar dari pandangannya sebuah ia melihat pemandangan indah berbukit hijau disekitarnya dengan berbagai ladang pertanian yang subur.

Saat matanya asik melihat pemandangan yg indah dalam keadaan berlari, ia melihat gerobak kecil yang tak jauh darinya.

Ia belum sempat menurunkan kecepatan berlarinya karena jalan yg menurun. Ia mencoba melompati gerobak tapi malah menyenggolnya dan jatuh berguling-guling dibukit kecil.

Ia segera terduduk dari jatuhnya dan melihat beberapa orang dengan pakaian aneh bertubuh seperti anak kecil mengerumuninya.

Salah seorang dari mereka menanyakan keadaan gadis itu dengan suara berat seperti suara seorang laki-laki dewasa, hal itu membuatnya terkejut hingga berteriak dengan kencang.

Teriakan itu sontak membuat orang-orang bertubuh kecil itupun ikut berteriak dan berlarian kesana-kemari tanpa arah dengan panik.

Sedangkan gadis itu sendiri segera bangkit dan melarikan diri, menuju pepohonan yang cukup lebat untuk menutupi dirinya.

Seorang pria dengan pakaian yang aneh berambut pirang yang panjang turun dari sekitar pepohonan tepat di hadapan gadis itu. Dengan tatapan tajam dari iris mata birunya yang bersih seperti lautan. Telinganya yang panjang dan meruncing membuat gadis itu keanehan. Ia kembali berlari kencang untuk menghindar.

Tanpa sengaja ia menuju penurunan bukit yang tidak terlalu curam. Ia masih tetap berlari dan tak mampu menurunkan kecepatannya sedikitpun.

Pria itu kembali turun dari pepohonan dan berdiri tak jauh darinya dan mencoba menangkap gadis itu untuk menghentikannya. Namun saat pria itu berhasil menangkap gadis itu mereka malah terjatuh dan berguling-guling dipenurunan bukit.

***

To be continue--

Berikan saran kritiknya untuk cerita ini ya😄

Jangan lupa votenya juga..

Saya akan sangat berterima kasih sekali pada pembaca sekalian







Let's go to the next chapt.. chaw 😉👉

Missing to Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang