27. Penunggang Naga Hitam

225 36 1
                                    

Trol itu mengeluarkan suara kesakitan yang aneh dan tersungkur jatuh karena kakinya terluka terkena sabetan pedang Prim. Namun dengan segera Prim melompat naik keatas punggung trol itu seperti seorang atlet dan menancapkan pedangnya pada leher trol dan menggesernya hingga leher trol terbelah seperti telah di tebas pedang hingga tewas.

Ada orc besar yang datang menyerang Prim dan dengan sekali lemparan pedang Prim menancapkan pedangnya pada dada orc itu hingga orc itu terhempas keras mengenai orc yang berada disekitarnya.

Melihat Prim seorang wanita banyak orc yang merasa sepele dan menyerang Prim membabi buta sehingga Prim dikelilingi banyak orc dan Prim tak mampu lagi mengawasi Raja Edmund sendiri. Prim menghabisi banyak orc dengan pedang yang diberikan ratu Elphrim padanya hingga mayat orc bertebaran dihadapannya mengelilingi Prim hingga bertumpuk-tumpuk menjadi sebuah bukit kecil bergelimpangan kekerasan yang mengerikan.

Melihat Prim yang di serang banyak orc, Edward berlahan menuju Prim namun pasukan orc tidak berkurang jua sedikitpun walau pertempuran itu sudah memakan waktu yang banyak dan menguras tenaga.

"Gadis itu habisi dia." ucap penunggang naga yang melayang di udara karena melihat Prim banyak menghabisi orc dan juga menarik perhatian para penunggang naga.

Salah satu penunggang naga memandangi Prim yang tengah bertempur di tengah-tengah pasukan orc. Ia menarik tali kekang naga hitam yang ditungganginya, naga hitam yang ditunggangnya menjerit keras melengking memekakkan telinga, kemudian ia segera menukik turun hendak menyerang Prim.

Prim melihat alarmnya berbunyi yaitu jeritan naga hitam yang mengerikan. Ia tak ingin berlama-lama melawan pasukan orc yang semakin banyak menyerangnya. Ia segera melewati gelombang orc itu dengan melompatinya dengan mudah di atas pundak dan kepala-kepala orc. Begitu melihat ada lapangan kecil tanpa pertempuran namun penuh dengan mayat.

Segera Prim mendarat di atas lapangan ditengah pertempuran yang mengerikan itu. Prim mengambil sebuah pedang yang tertancap pada salah satu orc dan mempersiapkan kuda-kudanya untuk menahan serangan naga hitam.

"Aku harus mencobanya." ucap Prim dan naga hitam beserta penunggangnya mulai mendekat dan menjulurkan pedangnya.
Kepala naga hitam yang besar dan mengerikan menampakkan gigi-giginya yang tajam dan juga wajah yang dipenuhi dengan sisik dan juga tanduk yang mengerikan.

Saat mulut naga hitam terbuka lebar hendak mencengkram Prim. Prim menebas rahang naga hitam dan melompat keatas lehernya yang panjang penuh duri hitam. Mayat naga hitam yang rahangnya telah terlepas itu terseret jauh tak memperdulikan orc maupun pasukan kerajaan putih semuanya ikut terseret dengan mayat naga hitam yang tak bernyawa itu.

"Lingkaran hitam! Kau teman kami tapi kenapa kau mengkhianati kami?" ucap Penunggang naga hitam yang berdiri tegak di atas punggung naga.

"Aku memang lingkaran hitam tapi aku bukan temanmu." ucap Prim melemparkan salah satu pedangnya kearah penunggang hitam.

Namun dengan mudahnya penunggang hitam menepis lemparan pedang Prim dengan pedangnya yang panjang dan berbentuk aneh berbeda dari yang lainnya, tampak mengerikan seperti gelombang yang memiliki duri pada pinggirannya.

"Itu keren.. bisa aku mencobanya?" ucap Prim tersenyum gemas kepada penunggang hitam yang mengenakan jubah hitam dan topeng hitam yang terbuat dari besi yang di tempah sedemikian rupa.

"Bergabunglah bersamaku! Bersama kegelapan." ucap penunggang hitam yang terdengar berdengung di telinga Prim hingga membuat jantungnya berdegub keras. Kata-kata itu seperti melemahkan setiap syaraf-syaraf yang ada pada tubuh Prim genggamannya seolah tak mampu memegang pedang dengan kuat dan langkahnya mulai gontai di atas leher naga hitam yang panjang dan pandangannya pun seolah gelap dan terang, tak mampu melihat dengan baik. Tapi ia terus melangkahkan kakinya mendekati penunggang hitam yang tak jauh lagi.

Missing to Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang