Kai memiringkan kepalanya menunjuk kearah pelayan kerajaan putih dan semua pasukan peripun bergerak mengikuti pelayan-pelayan itu.
"apakah itu Nona Lang?" tanya Raja Edmund yang tampak menundukkan kepalanya untuk menatap Prim yang mengenakan topi jubah hingga menutupi wajahnya.
Primpun menundukkan kepalanya di dalam topi jubahnya itu dengan santun dan tersenyum tipis.
"kalian kembali." ucap raja Edmund tersenyum kaku dengan kening yang berkerut.
"Aku mengira hanya kau yang akan kembali, Pangeran Kai. Namun ternyata kau membawa pasukan." ucap Raja Edmund menepuk-nepuk punggung Kai pelan.
"Prim dan Ratu Elphrim yang menyepakatinya aku hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh Ratu Elphrim." jawab Kai menundukkan kepalanya.
"terima kasih Nona Lang." ucap Raja kembali menundukkan kepalanya pada Prim.
Prim pun ikut menunduk sebagai balasan.
"Ratu Elphrim yang merencanakannya, dan aku juga hanya ikut-ikutan saja." jawab Prim tersenyum kembali dalam jubahnya.
"sulit sekali melihatmu seperti ini. Mari kita masuk kedalam untuk berbincang." ucap Raja Edmund dan semua ikut mengangguk atas usulan Raja Edmund.
Raja Edmund memimpin jalan untuk masuk kedalam istana dan yang lainnya ikut menggiring Raja dan beberapa pelayan lagi yang tersisa dan habis menggiring kuda Prim dan Kai kedalam kandang. Mereka berjalan menuju singgasana bersama.
"kau kembali.. aku kira kau akan pulang. Kau akan tinggal lagi?" tanya Pangeran Edward yang melihat Prim dengan perasaan berbunga-bunga saat berjalan di belakang di antara yang lainnya.
Prim menarik sedikit topinya kebelakang. Sesaat setelah masuk kedalam istana yang terlihat sepi.
"sebenarnya aku dalam perjalanan untuk kembali pulang." jawab Prim tersenyum kepada Pangeran Edward yang ikut tersenyum untuknya.
"aku kira.. aku masih punya banyak waktu untuk mengingat wajahmu." bisik pangeran Edward.
Wajah Prim tampak merona mendengar kata-kata itu, tapi sedetik kemudian ia menghadiahi Pangeran Edward sebuah senyuman manis.
"ingatlah.. selagi ada waktu." ucap Prim ikut berbisik pada pangeran Edward.
Pangeran Edward membalasnya dengan senyuman hangat.
Ratu Ashily di gandeng oleh Raja Edward tengah berjalan dengan serius memimpin jalan. Dan di sebelah mereka berdua Kai tengah memfokuskan fikirannya mendengarkan percakapan Edward dan Prim yang berada di belakang mereka.
***
Raja dan Ratu duduk di sebuah meja makan yang kosong dan hanya ada beberapa lilin yang terpasang disana dan yang lainnya ikut duduk bersamaan dikursinya masing-masing.
"Jadi ceritakan padaku kenapa Ratu Elphrim mengirimmu kembali? Dan katakan padaku sebenarnya apakah itu lingkaran hitam?" tanya Raja Edmund memandangi Prim dengan serius sedangkan Ratu Ashily tersenyum dengan indahnya memandangi Prim.
"Lingkaran hitam itu sebenarnya adalah lubang hitam, atau lubang cacing yang Mulia. Dimana kita dapat berpindah tempat, dari satu tempat ketempat yang lainnya. Saat melakukan pertarungan dengan para orc dan melihat banyak orang yang kesusahan di sini sulit bagiku hanya pulang dalam keadaan hati cemas jadi aku ingin membantu." jelas Prim.
Raja Edmund tampak sedikit khawatir menatap Prim yang belum menyelesaikan kalimatnya.
"bagaimana caranya kau membantu orang-orang disini? Apa kau akan ikut berperang? itu tidak mungkin." ucap Raja Edmund menghela nafas dan menggeleng-geleng tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing to Another World
AdventureTamaT ------------------ Prim, gadis yang tak sengaja masuk ke dalam portal dan tiba di dunia lain yang penuh dengan makhluk fiksi seperti di dalam cerita dongeng. Dunia itu dilanda perang yang berkecamuk antara pihak cahaya dan pihak kegelapan yang...