Sedikit belibet sih kayanya. But happy reading yaa 😄😄😄😄
Kalau masih banyak Typo di maklumi saja
Check this out...
.
.
.Hari pertemuan dengan wanita pilihan Papa nya pun tiba. Byan menunggu di Apartment miliknya dengan santai. Ia mengonta ganti chanel tv dengan bosan. Akhirnya, ia bangkit hendak mengambil minum. Namun baru saja beberapa langkah bel apartemen nya berbunyi.
Byan segera membuka pintu dan nampak lah seorang wanita dengan wajah tertunduk. Byan menyanderkan tangannya yang terlipat ke dada di kusen pintu.
"Kau wanita pilihan Papa ku?" Dengan nada sinis nya Byan to the point sambil menatap wanita yang masih menundukan wajah sambil memainkan tali tas selempangnya.
"Masuklah." Byan segera masuk di ikuti wanita tadi.
[Byan POV]
Aku membalikan badan ke arahnya saat sampai di tengah ruangan. Wanita, ah bukan tepatnya gadis mungkin. Karena ia lebih terlihat seperti seorang gadis ketimbang wanita dewasa.
"Katakan, apa yang Papa ku tawarkan hingga kau mau menikah dengan ku?" Tak mau berbasa basi aku langsung ke inti pembicaraan.
Gadis itu menggeleng.
"Tuan Satrya tidak menawarkan apa pun. Beliau malam membantu ku untuk membayar semua biaya rumah sakit adik ku. Anda salah jika menganggap Tuan Satrya yang menawarkan sesuatu. Saya lah yang mengajukan permintaan apapun yang bisa saya kabulkan untuk menggantikan posisi Ibu saya yang harus bekerja lebih keras demi mebayar hutang."
Wow, hebat juga gadis ini. Baru bertemu langsung bisa bicara dan menjabarkan semua permasalahan nya. Gadis itu terlihat gemetar. Namun, kala wajah itu menatap ku, entah mengapa aku tak mampu memalingkan pandangan ke arah mana pun. Pandangan ku hanya fokus padanya.
"Awalnya, saya berpikir Tuan Satrya akan setuju mempekerjakan saya menggantikan Ibu di perusahaannya. Tapi aku salah. Beliau malah meminta ku untuk menikahi salah satu anaknya. Awalnya saya juga menolak, Tuan. Tapi aku tak mau adik ku menderita lebih lama. Tanpa bantuan dari Ayah anda, saya tidak tau harus mencari uang kemana lagi." Lanjut nya, Mata bulat itu sedikit berkaca-kaca. Dan aku hanya mendengarkan semua ceritanya.
"Jadi kau menerima begitu saja?" Wajah itu menegang ketika mendengar ku yang sedang menyeringai.
"Jika anda ingin membatalkan pernikahan ini aku tak keberatan. Aku siap bekerja di perusahaan sebagai OB dan meninggalkan pekerjaan ku sebagai gantinya." Melihat sedikit ketakutan di wajah nya membuat ku ingin tertawa. Namun tak ku biarkan tubuh ini menuruti semua perintah dari otak ku.
Ku perhatikan dia dari ujung kaki hingga kepala. Tubuhnya cukup mungil. Mungkin jika bersanding dengan ku. Tingginya hanya sampai pundak ku saja. Badannya cukup berisi di beberapa bagian. Kakinya terlihat jenjang, meski tertutup jeans biru mudanya. Pinggulnya lumayan juga, pingganya cukup langsing meskipun ku akui tak selangsing Karisa, kekasih ku. Dan lihat lah ini. Dadanya cukup bagus juga. Bulat meskipun tak terlalu besar, mungkin akan pas di genggaman ku. Padahal kaus yang di pakainya sedikit lebih besar. Tapi kaus itu tak bisa mengelabuhi mata ku. Tersadar dengan apa yang ku pikirkan, lagi-lagi sekuat tenaga aku menyangkal kemolekan tubuh gadis di hadapan ku ini. Tetap saja tubuhnya tak seindah tubuh biola Karisa.
Pandangan ku beralih pada wajahnya. Gadis ini cukup cantik, kulitnya kuning langsat, mulus tanpa cacat. Mata kecokelatannya bulat seperti anak kecil dengan bulu mata panjang tak terlalu lentik. Hidungnya kecil namun mancung dan bibirnya. Ugh, jika saja dia jalang sudah ku lumat bibir ranum nan penuh itu. Warnanya pink alami tanpa polesan pemerah bibir sekali pun. Rambutnya hitam lurus sepunggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage
RomanceAkankah ada cinta yang tumbuh diantara Adel dan Byan dari pernikahan atas dasar perjanjian? . . . . . . . Adult content. Hati-Hati yang belum cukup umur!!! Update kalong