Warning!!!
Adult alert!!!
Part ini mengandung adegan dewasa dan kata-kata kasar. Diharapkan para reader bisa dengan bijak menyikapi nya.
Happy reading 😆😉
.
.
.Adel masuk ke dalam kamar membawa beberapa makanan untuk Byan yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaan kantor. Sejak sore tadi suami nya itu terlihat sibuk di depan laptop dan beberapa berkas yang berada di meja kecil dekat kasur. Bahkan suara pintu terbuka pun tak ia hiraukan. Hingga Adel menepuk bahu tegap Byan baru lah lelaki itu menoleh.
"Mas, makan dulu. Tadi, Mama ngomel gara-gara mas belum makan." Dengan lembut, Adel mengusap bahu suaminya.
"Ck, bisakah kau tak mengganggu ku? Kau membuat ku pusing." Tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptop. Byan berkata kasar untuk kesekian kalinya pada Adel.
Mendengar Byan sedikit membentak, keberanian Adel menciut seketika. Tidak mau membuat Byan lebih pusing, Adel memutuskan untuk duduk di pinggiran ranjang sambil memainkan ujung baju nya.
Sudah 5 hari sejak pesta pernikahan, Byan terus mengabaikan Adel. Bahkan, Byan tidak meminta jatah malam pertamanya.
Padahal Adel, sudah harap-harap cemas, takut suaminya itu meminta untuk memuaskannya kapan saja seperti yang tertera pada surat perjanjian. Tapi melihat Byan tak menuntut apa pun. Lebih tepat nya belum. Adel bisa bernafas lega sejenak.
"Haaahh."
Suara desahan lelah terdengar dari arah Byan. Adel menoleh ke samping melihat keadaan suami nya. Ingin sekali ia membantu Byan yang terlihat lelah mengurusi berkas-berkas kantor. Namun apa daya, dirinya bahkan tak mengerti sama sekali tentang bisnis.
- - -
Beberapa menit kemudian setelah menutup laptop nya, Byan memasuki kamar mandi. Melihat itu, Adel sedikit bernafas lega melihat suami nya tak lagi berkutat dengan tugas kantor nya. Karena beberapa hari ini Byan terlihat sangat lelah dengan berkas yang menumpuk.
Padahal Papa nya sudah memperingatkan untuk tidak mengurusi pekerjaan kantor dulu selama cuti menikah. Namun bukan Byan jika tak menuruti kemauan papa nya.
Ia lebih memilih membatalkan liburan bulan madu yang sudah disiapkan oleh Papa nya ketimbang harus menelantarkan urusan kantor. Begitu lah Byan jika sudah di hadapkan oleh pekerjaan. Lelaki berumur 26 tahun ini rela membagi waktu nya hanya untuk bekerja. Karena, memang ia terkenal rajin dan tepat waktu. Maka dari itu Byan sudah mampu menyandang sebagai wakil CEO di perusahan besar itu sejak berumur 23 tahun.
Mendengar gemericik air dari kamar mandi. Akhirnya, Adel menghampiri meja kerja Byan dan berpikir akan membawa kembali makanan yang sempat ia bawa ke dapur.
Adel sudah cukup mengerti jika Byan sudah berkata lelah atau mendesah kesal itu artinya selera makan suami nya sudah hilang. Sama hal nya ketika malam pertama Adel tinggal di rumah mewah ini. Byan yang terlihat lelah segera meninggalkan makanan yang sengaja di sediakan oleh Mama nya begitu saja.
Mengingat hal tersebut, wanita dengan rambut panjang ini tersenyum maklum. Kemudian Adel segera menyentuh nampan yang baru saja ia bawa. Ia tak mau makanan ini mubadzir, jadi Adel kembali membawa makanan itu ke dapur.
Sekembalinya dari dapur, Adel sedikit terkejut melihat Byan yang hanya menggunakan handuk putih dari pinggang sampai lutut di depan pintu kamar mandi dalam kamar. Tetesan air yang meluncur dari rambut basah suami nya semakin membuat Adel meneguk ludah.
"Apa?" Byan menatap tajam ke arahnya.
Ia hanya menggeleng dan segera melewati Byan untuk berbaring di ranjang. Namun, ketika melewati tubuh kekar itu. Byan mencekal lengan atas Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage
RomanceAkankah ada cinta yang tumbuh diantara Adel dan Byan dari pernikahan atas dasar perjanjian? . . . . . . . Adult content. Hati-Hati yang belum cukup umur!!! Update kalong