22

2.7K 120 4
                                    

...

[Warning 21+]


°
°

Langit semakin menguning, mengisyaratkan Adel dan Byan untuk segera kembali ke villa. Byan berjalan santai di belakang Adel yang sudah mendahuluinya di depan. Lelaki itu hanya diam sambil memperhatikan punggung munggil istrinya.

Sesampainya di halaman Villa, Byan menangkap sosok wanita berbaju kuning cerah duduk di kursi balkon sambil memperhatikan nya dari kejauhan.

Tak butuh waktu lama bagi Byan untuk tidak mengenali sosok itu. Namun, ia tetap berjalan tenang dengan Adel di sampingnya menuju balkon.

Byan sedikit melirik kearah Adel memeriksa reaksinya. Dari ekspresi wajahnya, Byan tau bahwa Adel sudah menyadari keberadaan Karisa yang sejak tadi memperhatikan mereka.

Melihat kedua pasangan yang sedang menuju kearahnya, Karisa segera menghampiri mereka sambil melepas kacamata hitam yang bertengger di pangkal hidungnya.

"Hai, tidak ku sangka kalian berada di sekitar sini juga." Karisa tersenyum sambil mengulurkan tangan pada Byan.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanpa menanggapi ucapan Karisa, Byan malah balik bertanya pada Karisa.

Sadar bahwa uluran tanggannya ditolak, perlahan Karisa menurunkan tanngannya dengan perasaan kecewa.

"Kebetulan aku ada sesi pemotretan di sekitar sini. Dan mengetahui kalian juga sedang berlibur disini, jadi ku putuskan untuk memberi sedikit oleh-oleh untuk kalian." Ucap Karisa menyerahkan 2 kantong kertas berwarna cokelat pada Byan.

Merasa tak sopan jika tdak menerima barang tersebut, Byan pun mengambil kantong besar itu.

"Well, jadi kalian benar-benar menginap disini?" Tatapan Karisa beralih pada Adel yang terlihat tidak terganggu dengan kehadirannya.


Saat Adel hendak menjawab, Byan sudah terlebih dahulu menjawab pertanyaan Karisa.

"Ya, kami akan pulang besok lusa." Jawab Byan dengan cepat.

"Ah, jadi aku kurang cepat ya megunjungi kalian. Tadinya besok lusa aku ingin mengajak Adel berkeliling." Sambung Karisa sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan santai.

Sekali lagi Byan melirik kearah Adel, berharap istrinya itu tidak terganggu dengan kehadiran Karisa.

"Ah, andai saja kita bertemu sehari lebih cepat. Mungkin besok aku bisa menemani mu berkeliling." Ucap Adel tersenyum.

Byan sedikit terkejut mendengar respon yang diberikan Adel. Karisa tertawa pelan mendengar respon Adel yang spontan seperti itu. Tak disangka wanita di depannya ini akan meng-iya-kan ajakannya.

Merasa topik pembicaraan mulai sedikit berubah, Byan berusaha mengalihkan dengan menanyakan dimana Karisa menginap malam ini.

"Aku belum mencari penginapan. Yaa, kau tau terkadang aku lebih senang mecari penginapan sendiri dari pada harus menginap di penginapan yang sudah dipesan oleh agensi ku." Jawab Karisa dengan nada sedikit sombongnya.

"Kau bisa menunggu disini sambil mencari penginapan yang cocok dengan mu."

Adel maupun Karisa sama-sama terkejut dengan tawaran Byan yang tiba-tiba.

Ada perasaan tak suka di hati Adel ketika Byan menawarkan Karisa untuk menunggu disini.

Berbeda dengan Adel, Karisa tersenyum senang. Karena akhirnya apa yang ia harapkan akhirnya benar-benar terjadi.

Tidak mau terlihat terlalu senang, Karisa sedikit menyembunyikan rasa bahagianya dengan bertanya pada Byan apakah ia tidak akan jadi pengganggu diacara liburan pasangan suami istri ini.

Namun Byan terlihat tidak keberatan dengan itu.

Adel hanya terdiam tak percaya dengan keputusan Byan. Apanya yang tidak masalah? Bahkan Byan tidak sekalipun menanyakan persetujuan darinya.

Dengan langkah berat, Adel memutuskan untuk masuk terlebih dahulu kedalam Villa.

"Apa kau tidak takut jika istri mu marah?" Tanya Karisa sambil mendekat pada Byan yang masih berdiri di depan balkon.

Tak menjawab sedikit pun pertanyaan Karisa, Byan memutuskan berjalan melewati wanita itu masuk ke dalam Villa.

**

Akhirnya, benar saja, Karisa memutuskan untuk ikut makan malam bersama Byan dan Adel. mereka makan bersama dengan tenang. Meski pun sesekali Karissa menanyakan beberapa hal pada Byan mengenai masalah kantor yang tak Adel mengerti.

Merasa sedikit terasingkan, Adel hanya duduk diam sambil menikmat makannya dengan tenang.

Bittersweet MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang