20

3.7K 124 10
                                    

.

.

.

.

Akhirnya hari ini datang, Adel dan Byan terbang menuju Hawaii. Ini adalah pertama kali nya bagi Adel berpergian jauh dari negara nya. Dan pertama kali nya juga pergi bersama suami,

"Waah, indah sekali." Gumam Adel saat melihat keluar jendela pesawat. Di bawahnya terhampar samudra berwarna biru tua dengan beberapa pulau kecil. Dalam hati nya, Adel bersyukur bisa melihat cipataan tuhan yang begitu indah ini. Apalagi ia bisa secara langsung melihat bentuk awan yang ternyata lebih mirip asap mengepul berwarna putih bersih ketimbang bunga kapas yang dulu ia kira.

Adel mengambil posisi nyaman di bangku nya sambil senyum-senyum karena terlalu senang setelah merasa puas melihat pemandangan sejak awal terbang. Di sampingnya ada Byan yang sedang tertidur dengan penutup mata hitamnya.

Jangan tanya mengapa Byan malah memilih tidur. Ia hanya tidak ingin kelelahan sesampainya di Hawaii. Apalagi kali ini ia bepergian keluar negeri bukan karena urusan pekerjaan tapi berlibur. Dan ia berpikir akan sangat memelahkan apalagi ia pergi bersama Adel. Adel pasti akan kegirangan sesampainya di sana. Jadi untuk mengantisipasi kelelahan berlebih ia memilih untuk menyimpan energi nya selama di pesawat.

Tapi kemudian Byan menangkap suara berisik yang berasal dari samping nya. Byan pun mengintip dari penutup matanya dengan malas. Ternyata di sampingnya Adel sedang bermain game di hp nya dengan suara yang sedikit nyaring. Merasa tidurnya terganggu, Byan mengambil paksa hp milik Adel.

"Aaaaa.." Rancau Adel lirih saat hp nya di rebut paksa oleh Byan.

"Tidur lah, perjalanan masih sekitar dua jam. Jangan sampai kau jat lag ketika sudah sampai." Ucap Byan dengan penutup mata yang masih melekat di kepalanya.

"Tapi aku belum mau tidur. Ayo kembalikan. Aku bosan." Jawab Adel mencoba meraih hp miliknya.

"Tidak! Istirahat sekarang juga. Aku tak akan menggendong mu jika sampai kau kelelahan nanti." Seru Byan dengan nada sedikit memerintah.

"Ish! Menyebalkan." Ucap Adel dengan raut wajah kesal nya. Ia menyilangkan kedua tangan di depan dada sambil mengalihkan pandangannya dari Byan.

Melihat istrinya merancau, Byan hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Adel. Dan jujur saja, ini pertama kali nya Byan melihat Adel mengumpat pada nya.

***

"Waaaaaaaaa... Pantaaaaaaiiii." Seru Adel sesampai nya di Honolulu, Hawaii.

Adel sangat kegiarangan ketika melihat pantai dengan ombak yang indah. Apalagi ketika lihat beberapa peselancar dengan roti sobek kecokelatan yang sedang bergelung dengan ombak.

"Hoi. Hoi. Kita masih harus melanjutkan perjalanan." Seru Byan mendekati Adel yang sudah meninggalkannya duluan setelah keluar dari taxi.

Adel menoleh kearah Byan yang sedang membawa semua barang-barang mereka. Dua koper sedang, beberapa tas kecil dan tak lupa tas selempang milik Adel. Wanita itu hanya tersenyum geli ketika melihat wajah penuh keringat Byan.

"Ok, Ok. Ayo berangkat!" Seru Adel berjalan meninggalkan Byan sendirian dengan barang-barang mereka.

"Aish! Setidaknya bawa tas mu sendiri." Seru Byan pada Adel yang kembali meninggalkannya sendirian di pinggir jalan.

Adel hanya terkikik sambil terus melanjutkan jalannya.

Setelah satu jam perjalanan menggunakan mobil yang sudah Byan siapkan dari Honolulu, akhirnya mereka sampai di Mauna kea, salah satu pulau cantik yang ada di Hawaii.

Bittersweet MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang