6

4.9K 207 1
                                    

I'm back 😅😅😅
Setelah beberapa minggu hiatus akhir nya bisa kembali.

Jadwal kuliah padet banget. Maklum mahasiswa semester akhir penuh dengan kegiatan penyusunan proposal dan skripsi *abaikan curhatan ini*

Ok deh, Langsung baca saja lah 😂😂😂
Check this out
.
.
.
.
Happy reading

==============================

"Hoo... Jadi kau yang menikah, Ram?" Tanya pria itu dengan senyum miring nya.

"Kau." Rama memicingkan kedua matanya.

Lelaki dengan aura badboy kuat itu melangkah mendekati Adel yang sedang berada di samping Rama.

"Hmm... Cukup cantik, badan nya juga bagus. Apa dia bisa memuaskan mu Ram?" Setelah mendekatkan wajahnya ke wajah Adel, lelaki yang kini berdiri tegak dengan senyum mengejeknya menatap Rama kembali.

"Sejak kapan kau peduli aku bisa memuaskan seorang wanita atau tidak?" Rama semakin memicingkan matanya tajam seolah melawan lelaki di hadapannya ini.

"Cih." Lelaki itu berdecih dan semakin mendekat pada Rama.

Merasa tertantang, Rama segera melepaskan kedua tangan nya pada pundak Adel dan mulai mengangkat lengan baju nya hingga siku.

"Ku rasa kau tidak bisa memuaskan nya Ram. Bagaimana jika aku saja yang memuaskannya." Baru saja Rama akan memukul kepala lelaki itu. Ada tangan lain yang sudah terlebih dahulu memukul kepala dengan helaian merah itu dari belakang.

"Aww.. Shit! What are you fucking doi..." Baru saja lelaki itu berbalik badan hendak memarahi siapa yang sudah berani memukul kepalanya. Ia mendapati Byan sudah berdiri di hadapan nya.

"Jangan seenaknya berkata kotor pada istri ku, Ian." Setelah berhasil memukul kepala lelaki itu. Byan melipat kedua tangannya di depan dada seraya mendengus lelah dan memejamkan mata bosan.

"Hooo... Jadi dia istri mu, By. Ku kira dia milik Rama." Ucap lelaki bernama Ian itu sambil mengusap belakang kepalanya.

Byan hanya bisa memijat pelan pelipisnya mendapati Ian, kakak tengahnya berucap sambil menunjukan seringai ejekan pada Rama.

"Hahaha... Biarkan aku mengatakan sesuatu." Lanjut Ian kala Rama hendak mengatakan sesuatu.

"Kau harus menjomblo lagi Ram.. hahahaha." Tawa lelaki itu semakin keras setelah mengetahui Byan lah suami dari wanita yang sedang berada di samping tubuh tinggi Rama. Ia menunjuk-nunjuk wajah Rama dengan masih tertawa keras dan terus mengejek Rama.

"Dasar Adik durhaka kau, Ian." Rama merangkul leher Ian dan menjitak kepalanya berulang kali.

"Hahaha.. lihat si Rama ini, By. Dia kasihan sekali tak kunjung dapat pasangan." Ian masih tertawa saat Rama menjitak kepalanya.

"Ya, kau benar." Byan hanya menjawab sambil tersenyum miring.

Kini ketiga lelaki tampan itu tersenyum bersama sambil menonjok satu sama lain lengan atas mereka.

Adel hanya terbengong melihat interaksi mereka. Ia baru sadar, lelaki bernama Ian atau lebih tepatnya Bastian Nicholas ini adalah kakak kedua dari suami nya. Penampilannya sedikit berbeda dengan Byan ataupun Rama. Wajah nya juga tak semirip Rama dan suami nya.

Jika di lihat lagi, mereka benar-benar berbeda dalam segi penampilan. Bila, Byan yang selalu tampil dan terlihat rapi namun terkesan santai. Akan berbeda hal nya dengan Rama yang selalu berpenampilan dewasa. Dan melihat penampilan kakak kedua Byan ini sungguh membuat Adel tak habis pikir. Ian berbeda jauh dengan kedua saudaranya. Ia terlihat seperti badboy. Terbukti dengan beberapa aksesoris berbentuk rantai melengkapi penampilan nya. Namun tetap saja, Adel meyakini, darah seorang Satrya Nicholas mengalir dalam tubuhnya. Ian tak kalah tampan dengan Rama maupun Byan. Meski pun Adel akui, wajah Ian tak terlalu mirip Byan, Rama, atau pun Papa mertua nya. Tapi tetap saja, karisma seorang keturunan Nicholas sangat memikat.

Bittersweet MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang