27

2.4K 90 2
                                    

.
.
.
.
.
.

Melihat Karisa memegang flashdisk itu dengan ujung telunjuk dan ibu jari nya seolah jijik. Andrew berusaha merebut benda itu. Namun, kelihatannya lelaki itu kurang cepat. Karisa sudah terlebih dahulu menggenggam erat benda itu.

“Eit, mau apa? Mau benda ini kembali pada mu? Lakukan dulu tugas mu.” Ucap Karisa sambil tersenyum miring seolah mengejek Andrew yang terlihat masih dengan keterkejutannya.

‘Sial’ Pikir Andrew

Malam ini rasanya ia sedang tidak dalam posisi menguntungkan. Jika ia menolak tawaran Karisa, bisa saja rahasia besarnya terungkap lewat flashdisk itu. Tapi jika ia menerima, itu arti nya ia berada di bawah perintah Karisa. Jika begitu ia tidak bisa melakukan rencana lainnya dengan leluasa.

“Apa kau yakin ingin melenyapkannya? “ Tanya Andrew memasktikan.

“Kalau kau bisa melakukannya, maka aku juga bisa membantu mu menjatuhkan perusahaan Nicholas.” Jawab Karisa dengan yakin.

“Tunggu, Jangan gegabah. Aku mungkin bisa saja menyingkirkan Adel. Tapi tidak dengan melenyapkannya. “ Ucap Andrew meyakinkan Karisa bahwa ucapan Karisa bukan lah hal yang bisa dianggap sembarangan.

“Adel. Oh ya, aku sempat lupa nama wanita itu. Jadi kau juga bisa menyebut nama wanita itu dengan nada memuja? “ Pertanyaan Karisa lagi-lagi membuat Andrew tak percaya. Setan apa yang merasuki Karisa?

“Apa maksud mu?“ Tanya Andrew yang semakin tidak suka dengan pembicaraan Karisa.

“Atau jangan katakan. Kau suka pada wanita itu?”

Kali ini, Andrew benar-benar bungkam. Lelaki itu tidak bisa menjawab pertanyaan Karisa.

“Oh, Jadi benar. Ok, kalau begitu. Keliatannya lelaki sok kuat di depan ku ini tidak bisa melakukan hal yang ku minta. Baiklah, aku tidak akan menemui mu lagi. Tapi ini, ini akan ku bawa.”

Dengan seringainya Karisa meledek Andrew yang kini sedang menunduk kan wajahnya. Lelaki itu kelihatan nya memang tak bisa di ajak kerja sama, pikir Karisa.

Merasa Andrew tidak juga merespon, Karisa memilih untuk meninggalkan nya dan membawa barang bukti itu untuk melakukan rencana ke dua nya.

Tapi, baru saja 10 langkah, Karisa berhenti ketika Andrew memanggil namanya.

“Aku memang tidak bisa melenyapkan Adel begitu saja. Tapi aku ada rencana.” Ucap Andrew dengan wajah tegas.

Dari sorot mata lelaki itu, Karisa bisa melihat kesungguhan. Akhirnya wanita itu kembali mendekat pada Andrew yang masih duduk di kursi mini bar.

“Katakan rencana apa?” Tanya Karisa memastikan bahwa lelaki itu tidak berbohong.

“Kemarilah.” Andrew membisikan rencana nya dan Karisa tersenyum senang mendengar itu.

“Ok. Terserah. Yang penting kau bisa menyingkirkan wanita itu dari Byan. Jika kau berhasil, kau boleh melakukan apapun pada wanita itu. Dan aku tidak akan menganggu kalian.” Ucap Karisa setelah mendengar rencana Andrew.

Ia harap rencana nya kali ini bisa benar-benar memisahkan Byan dan Adel.

***

[Di kediaman Nicholas]

“Byan, lihat ini. Istri mu benar-benar pintar memilih barang.”

Byan yang baru saja turun dari tangga di sambut oleh papa nya yang terlihat sedang memegang beberapa pernak pernik yang di bawa Adel dari Hawaii.

Bittersweet MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang