Well, Hello...
Sebelumnya saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
Ok, disini saya ingin memberikan beberapa informasi terkait "Bittersweet Marriage" kepada para reader setia saya.
First of all, saya ucapkan terimakasih banyak pada readers yang sudah meluangkan waktunya untuk sekedar membaca cerita yang saya buat ini.
Saya sangat merasa tersanjung pada kalian yang sudah dengan tulusnya mau membaca Bittersweet Marriage yang notaben nya hanya cerita abal-abal yang iseng saya buat diakhir tahun 2017 ini.
Sebelum memberitahukan beberapa informasi yang saya katakan di atas sebelum nya. Saya ingin sedikit bercerita.
Selama menulis Bittersweet Marriage, saya sering merasa bahwa cerita yang saya buat tidak lah sebagus dan serapih cerita yang berlalu lalang di wattpad. Banyak sekali cerita yang lebih bagus, lebih menarik, dan lebih mudah di baca di wattpad ini, begitu pikir saya.
Bahkan saya sampai pusing memikirkan ide apalagi yang harus saya tuangkan pada tulisan saya. Dan semakin memikirkan banyak hal. Semakin banyak pula pikiran" negatif yang muncul. Seperti, apakah cerita saya ini pantas di publish? Apakah dengan saya menulis di flatform ini banyak pembaca yang akan menyukai cerita ku? Apakah cerita ku bisa bertahan sampai akhir dan masih banyak pertanyaan negatif lainnya yang ketika itu muncul di pikiran saya.
Dan sangking ingin tau nya apakah cerita ku ini memang baik di publish atau tidak, Aku sempat mengirim pesan pada beberapa author yang aku tau bahwa karyanya sangat menarik. Aku meminta mereka untuk meluangkan waktunya untuk membaca cerita "Bittersweet Marriage" Ini.
Ada salah satu author yang saat itu rela menyempatkan dirinya untuk membaca cerita ku dan memberiku beberapa masukan. Ia berpendapat bahwa cerita ini cukup baik. Hanya saja pengolahan katanya yang memang masih kurang sempurna.
Dari situlah, akhirnya saya memberanikan diri untuk tetap melanjutkan cerita sampai akhir tahun 2018. Meskipun pada kenyataannya masih banyak kendala dalam proses update. Hal ini dikarenakan karena saat itu saya masih sibuk dengan tugas kuliah yang menumpuk. Dan juga jadwal mengajar disela-sela jadwal kuliah yang cukup padat.
Jika ditanya berat apa tidak? Tentu, Ya. Karena selama proses tersebut saya sering mengalami kendala. Entah masalah waktu, mood yang terus berubah, dan ide yang seakan tersumbat diseluruh neuron" otak ini.
Bahkan setelah mendapat sedikit keberanian itu, saya masih terus berpendapat bahwa cerita yang saya buat terkesan terlalu terburu-buru dan genre "Romance" yang saya angkat tidak lah terlalu mencolok seperti pada cerita romansa lainnya.
Karena saya berpikir bahwa saya tidak juga mendapatkan beberapa point 'kemenarikan' pada cerita saya sendiri.
Dan bahkan, pikiran saya semakin menjadi. Berpikir apakah banyak reader yang mungkin berpendapat bahwa interaksi antara tokoh utama ku tidak lah se-intens cerita lain yang memang berfokus pada perkembangan hubungan antar si tokoh utama.
Sebenarnya jika harus jujur, saya sedikit kesulitan untuk membuat plot dengan kesan romantis.
Lalu kenapa buat cerita dengan genre romance? Mungkin ini yang ada dipikiran kalian saat membaca kalimat diatas. Alasan saya memberi genre romance karena saya pikir cerita romance itu tidak harus si A dan si B sering menghabiskan waktu berdua dengan mengatakn pujian". Mereka selalu ingin mendapat perhatian dari pasangannya dan masih banyak lagi. Maka dari itu saya ingin menyajikan sisi romantis dari sudut pandang lain. Bahwa sesuatu yang dikatakan romantis itu tidak harus memberi bunga, cokelat boneka atau yg lain. Saya ingin orang lain merasakan bahwa dengan melakukan hal-hal kecil seperti menatapnya diam-diam, menenangkannya diam-diam juga bisa membuat hati berdebar. Bahkan terkadang hal kecil seperti itu jarang kita perhatikan. Mungkin sedikit egois, tapi ya seperti itulah yang saya pikirkan.
Hingga pada akhirnya, saya memutuskan untuk vakum sejenak. Karena banyak sekali hal-hal yang harus saya pertimbangkan untuk melanjutkan cerita ini. Saya kembali fokus pada urusan duniawi. Ingin cepat lulus, ingin mendapat pekerjaan setelah lulus dan banyak hal yang semakin membuat waktu saya sedikit untuk melanjutkan cerita.
Selama itu pula tanpa sadar ternyata banyak pembaca yang ingin saya melanjutkan cerita ini. Saat itu saya baru sadar bahwa banyak email masuk dan notifikasi dari wattpad. Dan salah satunya adalah komentar reader yang menunggu kapan saya bisa melanjutkan cerita.
Sungguh senang hati saya saat itu. Ternyata cerita yang saya pesimis-kan bisa diterima oleh reader. Adapula beberapa pesan masuk di wattpad dari beberapa reader yang menyemangati ku untuk tetap melanjutkan cerita.
Membaca semua itu membangkitkan kembali minat menulis saya. Dengan banyak nya semangat, akhirnya saya putuskan untuk melanjutkan cerita. Meskipun tetap saja tidak bisa publish setiap minggu.
Tapi tetap aku bersyukur masih ada reader yang ingin cerita ku tetap berlanjut.
Ok, cerita nya cukup sampai sini dulu.
Lalu, informasi yang ingin saya sampaikan adalah:
1. Saya sangat berterimaksih pada semua reader yang pernah menyemangati saya untuk tetap melanjutkan cerita. Sungguh, tanpa kalian saya tidak akan bisa melanjutkan cerita ini.
2. Membuat cerita itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Ya, banyak hal yang perlu diamati sebelum menulis. Kita harus memikirkan plot, setting, dan juga bumbu-bumbu yang dapat membuat cerita lebih menarik. Dan saya akui, hal itu masih cukup berat bagi saya yang memang masih junior dalam dunia menulis. Terkadang saya kesulitan membuat kelanjutan cerita meskipun sebelum nya saya sudah membuat main maping. Karena ide itu terkadang berubah ditengah-tengah proses menulis. Bahkan tak jarang saya melenceng dari main maping yang saya buat sendiri. Tidak hanya itu, membuat rangkaian kata pun masih harus melewati proses editing. Selesai menulis, saya masih harus membaca ulang. Ditakutkan akan ada kesalahan" dalam proses penulisan. Dan yang paling menghabiskan waktu adalah membaca ulang dari 3 cerita sebelum nya untuk membuat 1 chapter lanjutan. Inilah proses yang kadang membuat saya semakin sadar bahwa cerita ini jauh dari kata menarik. Jadi saya minta maaf jika saya masih sering muncul-tenggelam dalam melanjutkan cerita ini. Karena percayalah, saya juga manusia biasa yang kadang stress ditengah jalan.
3. Saya belum bisa mengabulkan permintaan reader yang menyarankan untuk update setiap 1 minggu sekali. Seperti yang saya sebutkan di point ke 2, bahwa banyal proses yang harus dilalui sebelum melanjutkan 1 chapter lanjutan. Mungkin cara setiap author berbeda dalam membuat cerita. Namun, pada kasus saya ini ada beberapa tahapan dalam menulis yang harus saya lakukan. Jadi di mohon bersabar yaaa...
4. Saya sangat senang membaca komentar kalian. Akan sangat senang jika pada kolom komentar, kalian juga sampaikan beberapa masukan dan kritikan agar saya semakin berkembang.
Ada beberapa teman saya yang juga menulis cerita di wattpad dan mereka bilang bahwa saya harus selalu meminta agar para pembaca untuk vote juga cerita kita. Meskipun saya sering menuliskan hal tersebut di setiap akhir chapter, tapi bagi saya itu hanya formalitas saja. Saya tidak pernah mempermasalahkan berapa banyak vote yang saya dapatkan. Saya lebih senang jika mendapat komentar membangun. Maka dari itu saya harap reader bisa memaklumi hal ini
5. Dan yang terkahir adalah saya ingin menyampaikan bahwa saya pernah berpikir untuk tidak lagi melanjutkan cerita ini dikarena kan banyak nya kegiatan saya saat ini. Bekerja dari pagi sampai malam, setelah itu terkadang saya masih harus menerima beberapa permintaan translate abstrack dari beberapa mahasiswa PTS/PTN (sekarang agak dibatasi). Dan masih banyak lagi. Namun, melihat masih ada pembaca yang setia menunggu kelanjutan cerita ini saya berpikir untuk mewujudkan rencana saya untuk remake Bittersweet Marriage ini. Tapi hal ini tergantung pada reader juga. Jika lebih banyak reader yang setuju maka saya akan me-remake cerita ini. Namun jika banyak yang tidak setuju maka saya usahakan untuk tetap melanjutkan cerita dari kerangka awal.
Sebenarnya sudah lama saya merencanakan hal ini. Karena saya pikir dengan me-remake cerita ini. Maka jalan ceritanya akan lebih di pertegas dan akan lebih juga dijelaskan apa alasan Adel mau menerima begitu saja permintaan ayah Byan untuk menikahi Byan. Dan saya juga berpikir untuk mengganti beberapa kalimat agar lebih mudah dipahami oleh reader sekalian.
Maka dengan itu saya ucapkan terimakasih banyak dan permintaan maaf karena sampai saat ini saya masih ingin bersama reader setia ku.
That's all what I want to say. If any other question please contact me by direct message.
Best regard
A
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage
RomansaAkankah ada cinta yang tumbuh diantara Adel dan Byan dari pernikahan atas dasar perjanjian? . . . . . . . Adult content. Hati-Hati yang belum cukup umur!!! Update kalong