BAB 13

17.5K 1.2K 48
                                    

"Fauna di laut dikategorikan dalam 5 daerah. Nah jelaskan 5 daerah tersebut."

Hampir semua kepala langsung menunduk, bibir mereka bergerak. Mereka merapalkan doa, beraharap bahwa nama mereka tidak akan di sebut, dan tak jarang merutuki dirinya sendiri karena tidak sempat belajar tadi malam. Khas seorang siswa/siswi jika tidak ada ulangan dan PR tidak akan menyentuh buku. Siapa sih yang mau membaca buku jika dia bisa berleha-leha, seperti itulah pemikiran hampir dari murid kelas itu. Kecuali jika siswa tersebut rajin. Termasuk Alya, yang kini tak mau menatap ke arah depan. Dia menatap buku tulisnya, pura-pura membaca. Tadi malam, dia tidak menyentuh bukunya dan dia lupa kalau guru yang akan mengajar adalah guru yang suka memberi pertanyaan mendadak.

Bu Nina- guru georgrafi itu mengedarkan pandangannya memilih murid yang akan dia suruh menjawab. "Kamu Anis jawab pertanyaan saya."

Anis, gadis rambut pendek itu mendongak. Dia menatap ke kanan meminta bantuan dari teman sebangkunya. "Maaf bu saya lupa," ucapnya jujur.

Guru itu berdecak. Dia berjalan bolak-balik di depan, dengan mata yang mengarah pada murid-muridnya. "Kalau sekali lagi tidak ada yang bisa jawab, saya adakan ulangan sekarang," ucapnya tegas. "Berapa kali saya bilang buat kalian belajar sebelum masuk ke dalam kelas saya. Kamu Alya, jawab pertanyaan saya."

Alya yang dalam mode pura-pura membaca tersentak. Dia menggigit bibirnya, sambil menggerutu, kenapa dia yang harus kena coba.

"Alya dengar ucapan saya?"

"Al. Dipanggil tuh." Mita menyenggol lengan Alya cukup kencang. Membuat gadis itu melotot sebelum menghadap ke depan.

"Iya bu, saya dengar." Alya menampilkan wajah nelangsa, pasrah dengan apa yang terjadi. Aduh zona apa ya. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri dan langsung mendengus saat hampir semua pandangan mengarah padanya. Pandangan berharap.

"Alya."

"Iya bu." Alya langsung menghadap ke depan setelah mendengar teguran sang guru. "Tidak urut tidak apa-apa bu?" tanyanya memastikan.

"Nggak apa-apa."

Alya menghela nafas, sebelum menjawab. Untuk sekarang, semoga otaknya masih mengingat apa saja jenis zona laut. "Pertama zona neritik. Zona neritik adalah daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasarnya. Di daerah ini, plankton, nekton, dan binatang karang dapat hidup dengan baik. Kedua.."

"Plankton dan Nekton itu hewan apa?" potong sang guru.

Aduh mampus, gue nggak inget lagi plankton dan Nekton itu hewan apaan. Dia menoleh ke arah Mita meminta bantuan. Dia menyipitkan matanya mencoba membaca gerak bibir Mita. Dia mengangguk paham. "Plankton adalah organisme mikroskopis yang berada di permukaan perairan dan berfungsi sebagai produsen ekosistem perairan, sedangkan nekton adalah kelompok organisme yang tinggal di dalam kolom air, baik di perairan tawar maupun laut.

Dia memandang sang guru dengan takut-takut. Sebenarnya guru geografi mereka tidak sadis. Hanya saja tegas. Tapi, tetap saja dia ketar-ketir.

"Ya sudah. Kalian buka halaman 42, kita mulai pelajaran." Mendengar itu, semuanya bernafas lega. Begitu juga dengan Alya yang langsung menempelkan pipinya di buku tulis.

"Alya ebeb. Makasih sayang. Makin cinta deh sama kamu." Rio berteriak dari kursi belakang. Dia memberikan kiss bye untuk Alya yang langsung membuat gadis memutar bola matanya malas.

Alya✔ (Sudah diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang