Bab 44 : Prom Night
Usai sahaja peperiksaan terakhir berakhir, para pelajar kelasnya bersorak. Mereka tidak sabar untuk menghadiri majlis malam tersebut. Akari hanya mengeluh apabila masih ada pelajar yang mengajaknya untuk menjadi pasangan untuk malam itu. Sudah ditegaskan beberapa kali pada mereka dia tidak mahu menghadiri namun mereka degil.
" Akari jomlah jadi pasangan saya "
" Will you be My partner ? "
Akari menggeleng tatkala melihat mereka di luar kelasnya. Tiba-tiba terlintas di dalam fikirannya suatu idea.
" kau jadi lah pasangan Chungha " jawab Akari lagi. Dia memandang Chungha yang sedang berjalan seorang diri itu.
" Aku nak kau bukan dia " bidas lelaki itu. Kalau tak silap nama dia, Woohyun.
" kalau tak, aku tak pergi " balas Akari sambil beredar. Woohyun tersentak apabila mendengar jawapan Akari.
" fine " rungut Woohyun lalu beredar menuju ke Chungha. Akari tersenyum segera mengatur langkah apabila melihat wajah Chungha mula memerah itu.
Tengok, aku kotakan janji orang.
" kau pergi tak malam ni ? " tegur Wei di muka pintu. Akari hanya tersenyum sambil mengangkat bahu. Dia masih berteka-teki dengan sahabat baiknya itu.
" pergilah.. " balas Wei sambil tersenyum. Akari mengangkat tangan kanannya.
" aku tunggu " balas Wei lagi.
" yelah nanti aku pergi. Tapi jangan expect aku datang awal " balas Akari sebelum beredar.
Wei hanya mengangguk sambil melihat Akari yang mula hilang daripada pandangannya.
•••••
" kali ini cik muda dah tak boleh lari lagi. Beritahu saya, cik muda nak gaya macam mana ? " tanya jurusolek yang diberi nama Ritsu.
" suka hati kamu lah.. Janji tak macam opera Cina sudah " ujar Akari sambil menyandarkan badannya pada kerusi. Ritsu hanya tersenyum apabila mendengar izin aku. Tangannya mula lincah bergerak di atas muka ku yang polos itu. Aku yang hanya memakai jubah mandi itu dengan rela membiarkan wajahku disolek olehnya.
Tak lama kemudian,
Jam sudah menunjukkan tepat pukul 9. Akari yang sudah siap memakai gaun yang berwarna hitam itu mengemaskan sedikit rambutnya yang jatuh itu. Tangannya yang sudah tersarung sarung tangan berwarna putih itu bergerak menjauhi rambutnya yang sudah rapi. Dia mengambil kasut tinggi yang senada dengan gaun yang dipakainya itu.
Hari ini, Koichi mengambilnya di rumah tersebut. Lalu, dia melangkah ke lif dan memasuki lif tersebut. Seketika kemudian, Akari keluar dari lif dan menuju ke lobi utama. Koichi sudah menunggunya di sana.
" c--cik muda " sedikit tersentak Koichi apabila melihat Akari. Wajahnya mula memerah apabila melihat Akari yang agak berlainan daripada dulu. Rambutnya panjang itu dibiarkan jalinan dengan reben yang berwarna putih. Gaun hitam yang dipakainya itu sungguh menarik perhatian semua.
" kita pergi ye, Koichi-kun " ujar Akari sambil mengatur langkah ke luar. Dia membiarkan Koichi yang sudah terpaku di situ. Cepat-cepat Koichi berjalan ke arahnya dan mereka menuju ke kereta di bawah.
" cik muda, kalau tiada siapa yang nak menari dengan cik muda, saya dengan rela hati ingin menari dengan cik muda " ujar Koichi sewaktu mereka dalam perjalanan ke sekolah. Akari hanya tertawa apabila mendengar ujaran Koichi itu.
YOU ARE READING
[COMPLETED] My Irritation Husband (Wooshin Up10tion Fanfiction)
Fiksi PenggemarNama aku Onodera Akari. Pronounce Onodeira ye. Aku King dekat sekolah ini dan semua pelajar kenal aku. Luka-luka ? Biasa je. Alah bisa tegal biasa. Aku sering bergaduh dengan pelajar lelaki di sekolah. Prinsip aku senang.. Kau tak kacau ak...