"Leah.... Bisakah kau membiarkan ku bekerja dulu? Tolong, jangan ganggu aku. "
Seorang pria terlihat sedang menahan emosinya sambil membelakangi para bawahannya yang menunduk. Tadinya, Pria itu sedang memarahi bawahannya yang melakukan kesalahan besar dalam memenangkan tender. Tak lama, deringan telpon yang terus berbunyi menginterupsi kemarahan sang bos besar.
"Apa kau baru saja memarahiku? Kau tega, babe.. Harusnya aku yang marah, seharian ini kau tak memberiku kabar. Kenapa kau seperti ini? Apa kau sedang bersama seorang wanita?? "
Pria itu mengusap wajahnya kasar. Tak tahu bagaimana menjelaskannya pada wanita disebrang telpon ini. Ia sangat manja dan untungnya pria itu mencintainya.
"Maafkan aku, okay?? Aku benar-benar sibuk bekerja hari ini. Dengar, aku tidak bersama wanita manapun saat ini... Argghhh!! Sudahlah, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu lagi sekarang. Nanti malam aku akan ke apartmentmu. Bye.."
Pria itu mematikan telponnya tanpa mendengar balasan lawan bicara di telponnya dan membalikkan badannya ke arah anak buahnya yang sontak kaget dan menunduk dalam diam.
Pria itu sangat tampan. Putih, hidung mancung, bibir tipis, bulu rahang tipis yang memperlihatkan ketegasannya dan tingginya pun sangat pas dengan postur berotot yang dimilikinya.
"Aku tak peduli dengan tender sialan itu lagi. Aku benar-benar kecewa dengan kalian! Pergi dan pertahankan tender yang akan kita atasi nanti. Aku tak menerima kesalahan apapun.!!!!"
Tanpa babibu lagi, semua orang yang diruangan itu membungkukkan badannya dan pamit keluar untuk kembali bekerja keras. Mereka merutuki diri mereka sendiri karena telah melakukan kesalahan dan mengecewakan bos mereka. Yah, mereka telah biasa menerima amukan sang pemimpin itu dan memang mereka hanya bisa diam dan menganggukkan kepalanya sambil berjanji tidak akan mengulanginya lagi walau dalam hati.
Pria itu terduduk di sofa empuk yang terdapat diruang kerjanya. Ia memandang ke langit-langit. Masalah silih berganti, tapi makin hari ia semakin kehilangan semangatnya. Tak ada yang mampu membuatnya tenang dan beristirahat sekalipun. Tak ayal, jika dirinya kadang mencari kesenangan di beberapa Club ternama.
Perusahan ini bergerak di bidang Kontraktor dan Suplier. Membuat pria itu sering berebut tender dengan para lawannya yang lain. Tapi, jelas saja perusahaannya selalu lebih unggul karena memang sudah terpercaya kualitas dan kuantitasnya. Belum lagi, banyaknya saham yang berada di pulau-pulau kecil tempat wisata. Kekayaan mereka tidak akan habis 7 turunan, itulah istilahnya.
Pria itu melihat lambang perusahaannya dengan seksama, Skyiest Group. Perusahaan turun temurun yang kini dibawah kendalinya setelah ayahnya meninggal dunia karena penyakit 2 tahun yang lalu.
"Oh My God! Apa yang terjadi pada anakku?? "
Suara itu membuat sang empunya ruangan membuka mata yang sempat ia tutup karena lelah. Pria itu tersenyum dan membiarkan wanita yang ia sayangi itu menghampirinya dan mengomelinya habis-habisan karena dirinya yang workaholic.
"Lucas Andrew Hilton!! Kau membuat diriku marah. Apa yang telah kau lakukan pada Leah?? "
Pria yang bernama Lucas itupun bangkit dari sandarannya dan menghembuskan napasnya kasar.
"Apa lagi yang dia katakan, Mom?"
Wanita itu yakni ibunda dari Lucas yang bernama Jeany itu pun melangkah masuk dengan kesal ke ruang kerja anak tunggalnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA & LUKE (END)
RomanceDua manusia yang dipertemukan tanpa terduga di sebuah rumah sakit. Tak disangka sejak pertemuan itu, ada magnet yang membuat mereka saling membutuhkan, membuat mereka mengambil keputusan untuk hidup bersama.Akankah mereka bisa bertahan menghadapi se...