Part 22 : Lucas

19.7K 923 2
                                    

2 minggu berlalu, Lucas semakin sibuk oleh urusan pekerjaannya.
Bahkan, untuk menjemput Anna sudah tidak sempat lagi. Tetapi Lucas tetap mengirim supirnya untuk mengantar Anna pulang, padahal Anna sudah menolak dan tak apa jika ia pulang sendiri. Lucas tentu saja tidak membiarkan itu...

Jean dan Anna pun sudah bermaafan.. Saat Lucas membawanya kerumahnya, Jean langsung memeluk Anna dan memohon maaf, tentu mudah bagi Anna karena dia memang tidak bisa membenci Jean.

Lucas mengusap wajahnya kasar karena pekerjaannya yang belum selesai bahkan semakin menumpuk. Ia memutuskan untuk beristirahat di sofa sambil mengistirahatkan matanya sejenak.

"Luke.. "

Lucas terkejut saat mendengar suara Jean diruangannya yang baru saja masuk.

"Mom?? Kau datang lagi??"
Jean menatap tidak suka karena pertanyaan Putranya itu. Beberapa hari ini, Lucas tidak pernah pulang kerumah. Ia selalu tidur di kantornya, walau memang disana ada ruang yang disulap Lucas menjadi kamar tidurnya.  Jean selalu datang di pagi atau menjelang siang hari, ia selalu mengantarkan makanan untuk Lucas. Jean tahu jika Lucas pasti selalu melewati jam makannya dan hanya makan jika lapar nya sudah sangat mengganggunya. Jean tidak mau anaknya sakit...

"Tentu saja.. Aku tidak mau anakku melewatkan jam makannya karena berkas sialan itu.." Jean menaruh kantung berisi berbagai makanan dan buah di meja lalu duduk di sofa yang bersebrangan dengan Lucas. Jean melihat anak kesayangannya itu yang terlihat lelah..

"Kau tak perlu memaksakan dirimu.."

Lucas menggeleng tanpa memandang ibunya itu.

"Baiklah.. Sekarang kau harus makan, aku yakin semalam kau tidak mengisi perutmu.."

"Aku makan buah yang Mom beli tadi malam. Aku akan memakannya sebentar lagi.. " Lucas bangkit hendak melanjutkan pekerjaannya dan berbalik duduk tiba-tiba saat mendengar ancaman ibunya itu..

"Baiklah, Mom akan beritahu Anna tentang keadaanmu yang bekerja terlalu keras dan susah makan.." Jean membuka handphone nya pura-pura hanya untuk mengancam Lucas.

"Sial!!! Baiklah, aku makan.."

Lucas pun duduk dan mulai menghabiskan makanannya dengan wajah kesal. Sedangkan Jean tersenyum puas, tahu apa yang menjadi kelemahan Lucas sekarang.

Seperginya Jean, Lucas kembali disibukkan oleh pekerjaannya. Mungkin besok ia akan selesai, jika hari ini ia bekerja dengan penuh.. Lucas sudah muak dengan pekerjaannya ini, semua karena Kepala bagian kerja Lapangan yang kurang becus mengerjakan tugasnya, membuat Lucas turun membereskan masalah berkas beberapa proyek besar itu seorang diri. Ia harus mengerjakan semua ini dan memberikan nya kepada Kepala anak buahnya itu agar mereka bisa belajar darinya.

"Halo, Sayang..." Lucas mengangkat telponnya yang berdering dan melihat jam menunjukkan pukul 5, waktunya Anna pulang.
Oh, God.. Dia lupa jika supirnya hari ini mengantar Jean pergi. Ia harus menelpon taksi untuk Anna.

"Sayang... Maaf.. Aku lupa jika sekarang jam pulang kerjamu.. Aku akan memesan taksi.."

"Luke..." Lucas terdiam karena ia heboh sendiri..

"Ya, Sayang..."

"Apa kau baik-baik saja??" Suara lembut Anna membuat Lucas merasa kesejukkan didadanya. Ia menjadi lebih rileks dan beban dipundaknya terasa terangkat. Lucas memejamkan matanya.

"Te-tentu Sayang.. Aku hanya,, aku hanya khawatir padamu.. "

"Luke, aku bisa pulang sendiri. Kau tak perlu khawatirkan aku. Aku baik-baik saja... "

ANNA & LUKE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang