Part 24 : Break?

18.6K 884 6
                                    

Hari ini Anna sangat gembira.
Ia meloncat kegirangan memegang kertasnya dengan tidak percaya dan menjatuhkan pantatnya ke sofa saat ia sampai ke apartment nya.. Ia baru saja sampai, dan tingkahnya itu membuat Aldo kebingungan.

"Anna.. Apa yang merasuki mu?? Kau terlihat seperti orang gila.. "

"Kak.. Sini, aku ingin memberitahu mu sesuatu.." Anna memanggil Aldo dan menyuruhnya duduk di sampingnya.
Aldo berkerut saat Anna menyerahkan kertas yang dipegang Anna itu ketangannya.

"Aku... Diterima.. Di sebuah rumah sakit besaaarrr....."

Aldo pun tertawa senang mendapat kabar itu dan memeluk adiknya. Anna memeluk Kakaknya itu erat dan bahagia.

"Tapi, bagaimana ini bisa terjadi??"

"Aku diam-diam menaruh lamaranku di beberapa rumah sakit. Dan kesabaranku membuahkan hasil sekarang... "

"Kakak bangga sama kamu, Ann.. Kakak harap kamu bisa sukses kedepannya.. " Anna memegang tangan Aldo yang mengusap pipinya dan mengangguk.

"Yah, walau aku akan menjadi assisten dokter sementara ini. Aku yakin, aku bisa melakukannya. Aku tidak nyaman dengan pekerjaanku yang sekarang, Kak. Bukan tipe ku bekerja dengan komputer dan kertas-kertas... "

Aldo tertawa melihat Anna yang merengut.. Ia sangat bangga akan kerja keras Anna. Ia sangat suka jika pekerjaannya dihargai, dan Aldo akan mendukung apapun itu asal baik buat Anna, adiknya seorang.

"Lalu, kau akan kemana sekarang?" Aldo melihat Anna yang mengambil tas nya dan hendak pergi..

"Tentu saja aku ingin menemui Lucas. Aku akan memberitahu kabar ini,Kak.."

"Baiklah, jaga dirimu.. Kakak akan pergi ke kantor sebentar lagi. "

Anna pun mengangguk. Ia keluar tempat tinggalnya dan menunggu taksi datang. Ia melirik jamnya yang menunjukkan jam 12. Tepat makan siang.

Anna pun memutuskan membeli beberapa makanan untuk dirinya dan Lucas makan siang bersama.

--------------
"Maaf Nona.. Tuan Hilton tidak bisa diganggu.."

Anna menatap kesal wanita yang menjadi sekretaris Lucas ini. Ia baru melihatnya hari ini, dan ia sudah dilarang untuk bertemu kekasihnya sendiri.

Anna menaruh paper bag berisi makanan itu dengan kesal diruang tunggu.
Baru saja ia akan menelpon Lucas, Lucas keluar dengan beberapa klien dan klien itu pun pamit pergi.

Lucas terkejut mendapati Anna yang sedang memangku wajahnya dengan kesal.

"Sayang... Kau disini?? Kenapa tidak masuk??"

Anna mendongak kesal dan menatap kearah wanita yang melarangnya tadi.
Lucas pun mengalihkan pandangannya mengikuti arah pandangan Anna.

Wanita itu menunduk saat melihat tatapan marah Lucas.
"Jangan larang dia kesini. Sesibuk apapun aku. Dia kekasihku, bos kalian juga.. " Tegas Lucas membuat wanita itu menciut dan mengangguk cepat.

"Maaf,Sir.. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi.."
Lucas mengangguk dan Anna pun mengikuti Lucas yang menarik tangannya masuk ke dalam.

"Aku sangat senang. Akhirnya kau kesini juga.. "

"Aku juga.. Sangat tidak senang, saat aku kesini pasti saja ada yang melarangku masuk." Cibir Anna.

Lucas terkekeh. "Mulai hari ini, tidak akan terjadi lagi.."

"Aku membawa makan siang untuk kita."

"Ayo.. Aku lapar, Sayang..." Ajak Lucas manja. Anna pun membuka bungkusan itu, dan mulai memakannya bersama dengan Lucas.

ANNA & LUKE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang