Part 7 : Sick

27K 1.3K 8
                                    

Hari sudah mulai gelap, jam pun sudah menunjukkan ke angka 9. Anna keluar dari rumah sakit karena tugasnya baru saja selesai. Ia menengadah ke langit yang gelap.

"Sepertinya akan hujan. Aku harus sampai halte dengan cepat jika tidak, aku akan kebasahan."

Setelah pamit dengan teman-temannya, ia pun berlari ke arah halte tak jauh dari rumah sakit. Gerimis mulai menghampiri dan tak lama setelah Anna sampai ke halte, hujan sangat besar datang mengguyur sedangkan di halte, hanya ada dirinya sendiri.

"Halo Kakak..."
Ucap Anna saat mengangkat telponnya yang berdering dan tak urung, Anna menangis sesenggukan.

"Halo, sayang.. Kau menangis?? Oh ayolah, jika kau menangis seperti ini jadinya, aku tidak akan menelponmu lagi.."

"Kakak! Kau jahat.. Aku merindukanmu disini.."

"Aku juga sayang. Tenanglah, Kakak beberapa bulan lagi akan dipindahkan ke daerah rumah kita. Jadi, kita akan tinggal bersama disana.. Apa kabarmu?"

"Benarkah?? Aku begitu kesepian disini. Cepatlah datang.. Aku baik, Kakak?"

"Aku juga baik sayang.. Aku hanya ingin memastikan dirimu baik-baik saja. Entah kenapa aku rindu padamu, jadi aku menelponmu."

Anna terisak kembali mendengar perkataan Kakaknya.

"Jadilah anak yang baik. Jangan pulang terlalu malam. Jika butuh apapun, jangan sungkan beritahu Kakak. Oh ya, Kakak harus bekerja lagi. Jaga dirimu disana ya.. Kakak menyayangimu.."

"Jaga dirimu juga, Kak. Anna menyayangi Kak Aldo.."

Telponpun terputus.
Anna memeluk dirinya sendiri disaat merasakan udara dingin mulai menusuk dan derasnya hujan membuat hampir seluruh halte terkena air.

"Oh Tuhan... Dimana bus sialan itu?? Tidak ada kah satupun yang lewat??" Rutuk Anna dan mulai merasa kedinginan.

10 menit kemudian, Anna merasa bajunya sudah basah. Air dari rambutnya pun mulai mengalir kebawah.

"Fix.. Aku kehujanan dihalte sekarang. Betapa idiotnya aku. Bahkan aku lupa jika halte disini memang kecil, hujan pun deras tak berhenti. Tahu gini, mending aku dirumah sakit aja."

Anna mengoceh sendiri dengan gigi yang mulai bergemelatuk karena kedinginan.
Sampai datang sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat didepan halte. Anna mengernyit bingung karena mobil itu hanya terparkir disana cukup lama.
Hingga keluarlah seseorang lengkap dengan jas dan setelan hitam memasuki halte menggunakan payung.
Anna tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup payung.

Anna pun terbelalak kaget saat pria itu menurunkan payungnya.
"Lucas???!!!"

"Apa yang kau lakukan disini??" Tanya Anna kembali. Sedangkan Lucas terlihat sibuk membuka jasnya dan melipat lengan kemejanya.

"Harusnya aku yang bertanya. Apa yang kau lakukan disini? Basah kuyup dihalte kecil ini??"

"Tentu saja menunggu bus. Apa lagi yang seharusnya kulakukan dihalte?"

ANNA & LUKE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang