Part 3 : Keinginan Sang Ibu

29K 1.4K 5
                                    

"Babe... Heii.. Babe!! Dengarkan aku, ini tidak seperti yang kau pikirkan...." Leah mengejar Lucas dan mencoba menarik lengan jas lelaki tersebut.

Banyak mata memandang dan sibuk bertanya-tanya apa yang sedang terjadi ditengah jam kerja kantor. Melihat bos besar mereka dengan tunangannya yang ribut, mereka hanya bisa tertunduk dan berpura-pura sibuk. Tapi nyatanya, semua memperhatikan dan mengamati kejadian langka itu sampai 2 orang itu memasuki lift khusus.

"Babe.. Kenapa kau seperti ini?? Jika kau butuh penjelasan, okey.. Aku akan menjelaskannya di ruanganmu.."
Leah menghembuskan napasnya kasar lalu membenarkan rambutnya yang sedikit acak-acakkan karena sibuk mengejar pria disampingnya ini.

Sedangkan Lucas, menahan emosinya dengan mengatup rahangnya kuat-kuat. Lucas tadi memergoki Leah yang masih berstatus tunangannya itu sedang makan siang bersama pria yang pernah Lucas lihat waktu itu. Lucas lelah dengan semua ini, ia tidak menerima pengkhianatan. Bahkan ia sungguh muak dengan ucapan gadis yang dicintainya ini. Tapi, apa ia masih benar-benar mencintai gadis disampingnya ini?? Tentu saja, bodoh. Jangan bertindak aneh-aneh, otak dan hati Lucas seakan sedang berperang.

Leah menutup pintu ruang Lucas saat mereka sudah berada di dalam. Lucas duduk di kursi kebesaran nya dan mencoba menyibukkan dirinya pada pekerjaannya.

"Babe.. Dengar, dia adalah teman ku. Aku hanya makan bersamanya saja, lagipula kenapa kau tak pernah menelponku? Sudah lima hari, babe.. Kau tidak pernah seperti ini, sebelumnya."

Lucas menghembuskan napasnya kasar karena ia tidak bisa fokus sama sekali terhadap apa ingin ia kerjakan.

"Mom sakit.."

"A-Apa??? Kenapa kau tak memberitahuku?? Apa yang terjadi? Bagaimana keadaannya? Cepat beritahu aku,babe.." Leah menghampiri meja Lucas..

"Dia baik-baik saja. Itu karena, aku terlalu sibuk..  Maafkan aku.." Lirih Lucas, ia menyadari kesalahannya yang tidak memberi kabar pada kekasihnya. Bagaimanapun, Lucas merasa tidak enak. Tak ada salahnya mempercayai kekasih sendiri bukan??

Leah menghampiri Lucas dan duduk dipangkuannya. Leah mengalungkan kedua tangannya di leher Lucas.

"Babe, dengar.. Lupakan masalah kita. Sekarang, antar aku ke Mom. Kau harus bertanggung jawab okey??"

Leah menggesekkan hidungnya ke hidung Lucas, membuat sang lelaki tertawa terhibur merasa geli.

"Okay, Sayang.. Ayo.."

Lucas mencium bibir Leah sekilas lalu memutuskan pergi kerumah sakit.

--------------
"Dokter, tak perlu.. Putraku akan datang sebentar lagi, ia yang akan membereskannya. Lagipula sebenarnya aku bisa melakukannya. " Jean terlihat tidak enak melihat sang dokter cantik yang sibuk merapihkan barang-barangnya.

Anna tersenyum tulus. "Tak apa.. Ini sebentar lagi selesai kok, Nyonya. Lagipula, Putra anda pasti yang menyetir nanti, ia juga bisa lelah. "

Jean kagum melihat wanita didepannya ini. Selalu memikirkan orang lain.. Berbeda dengan calon menantunya yang peduli hanya dengan perkataan saja, Jean belum pernah dibantu apapun selama Leah sering datang kerumah.

"Hai, Mom.."

"Hai, Sayang.. Oh, Hai Leah.. Kau baru menjengukku sekarang? Saat akan pulang??"

"Hai tante, maaf.. Aku baru diberitahu oleh Lucas... Benarkah, tante akan pulang sekarang??". Leah menghampiri Jean dan memeluknya sebentar. Lucas hanya berdiri disamping ranjang memperhatikan dokter yang sedang merapikan barang ibunya.

"Selesai.." Ucap Anna.

Jean tidak menjawab pertanyaan Leah dan sumringah mendengar Anna telah selesai merapikan barangnya.

ANNA & LUKE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang