"Pagi, Mom.." Lucas mencium pipi Jean yang sedang mengoles selai pada roti.
Pagi ini seperti biasa, sarapan bersama setelah itu, Lucas akan berangkat ke kantor."Pagi, Sayang.. Pulang jam berapa semalam?"
Lucas mengernyit, tidak biasanya Mom akan menanyakan kapan ia pulang.
"Jam sebelas.. Aku harus mengantar Leah pulang setelah menemaninya berbelanja." Ucap Lucas sambil memakan roti yang sudah diolesi selai oleh Jean.
"Belanja lagi?? Apa kau tidak lelah??"
"Memang biasanya seperti itu kan Mom?? Ada apa?? Tumben Mom bertanya hal ini?"
"Tidak. Ku kira kau akan pulang cepat kemarin. Semalam, aku.. Maksudku, kami menunggu mu pulang. Sebenarnya, semalam aku tidak yakin membiarkan Anna pulang sendiri jadi memutuskan menunggumu. Tapi, karena kau belum juga pulang, ia memaksa pulang sendiri.. Padahal Mom sudah memaksanya menunggu hingga jam 10 malam. Mom jadi tidak enak.."
Lucas terkejut. Jam 10 malam?? Yang benar saja. Perempuan pulang jam segitu??
".. Mom berpikir tak apa pulang malam, asal denganmu ia aman. Tapi nyatanya, kau pulang lebih larut."
Lucas terdiam. Ia tidak menyangka, ibunya akan mempedulikan Anna sampai se detail ini. Lucas yakin jika ibunya sudah sangat sayang padanya. Jarang sekali ibunya akan peduli pada orang lain.
".. Tapi, Mom khawatir.. Mom menyuruhnya mengabari Mom jika sudah sampai rumahnya. Sampai saat ini, Anna belum mengabari Mom."
Lucas yang mendengarnya pun merasa sedikit khawatir. Ia takut sesuatu terjadi pada wanita secantik Anna. Arrgghh.. Lagi-lagi ia memikirkan Anna yang tidak-tidak. Belakangan ini memang bayangan Anna yang selalu memenuhi pikirannya. Bahkan saat bersama Leah pun ia memikirkan apa yang dilakukan Anna bersama Momnya. Siaall...
"Mom minta kau menemuinya dan pastikan ia baik-baik saja. "
"Tapi, Mom.. "
"Kumohon, Lucas.. Kau juga sebenarnya cemas kan jika mendengar Anna pulang selarut itu??"
Lucas mengangguk lemas.
"Baiklah, aku akan memastikannya sekarang.""Hati-hati dan hubungi Mom jika sudah ada kabar."
---------------
Lucas kembali memasuki rumah sakit ini. Ia merasa, ia menjadi ada ikatan dengan Anna. Semenjak ia bertemu Anna, ia memang merasa perubahan warna hidupnya menjadi lebih cerah. Bahkan tidak ada lagi kata bosan, terutama ibunya.Perasaan apa ini?? Lucas selalu merasa nyaman dan bahagia yang sulit di ucapkan jika sedang bersama Anna. Anna selalu membuat dirinya bodoh dan idiot secara bersamaan. Bahkan hingga melakukan hal yang tak pernah ia lakukan, contohnya memohon dan tertawa. Ia tidak pernah memohon, sepanjang perjalanan hidupnya sekalipun Leah.. Selalu Leah yang memohon padanya..
Lucas mengusap wajah kala menyadari dirinya memikirkan Anna kembali.. Bahkan terdengar seperti sedang membandingkan Leah dan Anna.. Apa-apaan ini??
Bruukkkk...
"Awww... Luke?? "
Anna memegang bahunya yang bersenggolan dengan pria yang tak lain adalah Lucas.."Sorry, Ann.. Maaf.. Kita bertabrakan lagi.." Ucap Lucas tidak enak.
Tuhkan... Dirinya selalu saja terlihat bodoh jika sedang bersama Anna.Anna tersenyum. "Tak apa.. Oh ya, ada apa kesini?? Apa ada yang sakit??"
Lucas menatap Anna yang tersenyum dengan jas kedokteran dan buku di tangannya.
"Ehh... Ti-tidak.. Aku hanya.. Maksudku, Mom memintaku agar memastikkanmu baik-baik saja. Karena Mom menunggu kabar darimu."
Anna menepuk jidatnya seakan baru ingat.
"Oh, Tuhan! Maafkan aku.. Aku lupa.. Hhmmm bagaimana ya?? "
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA & LUKE (END)
RomanceDua manusia yang dipertemukan tanpa terduga di sebuah rumah sakit. Tak disangka sejak pertemuan itu, ada magnet yang membuat mereka saling membutuhkan, membuat mereka mengambil keputusan untuk hidup bersama.Akankah mereka bisa bertahan menghadapi se...