Lucas memasuki rumah sakit yang memang ramai setiap harinya. Tak tanggung, ia kadang menjadi pusat perhatian.
Lucas menghampiri meja penerima tamu.
"Ada yang bisa kami bantu, Tuan?" Sapa penerima tamu itu ramah.
"Apa dokter Ann-.. Maksudku, dokter Bella sedang sibuk? Saya ingin menemuinya.."
"Maaf, apa anda memiliki janji sebelumnya?"
"Tidak.. Saya Lucas, temannya.. "
"Baik, Saya akan menghubungi dokter Bella karena ia baru saja selesai menangani pasien."
Lucas mengangguk dan ia memilih duduk di kursi tunggu tak jauh dari meja receptiont tersebut sementara wanita itu mencoba menelpon.
"Tuan Lucas.."
Lucas pun segera bangkit dan menghampiri receptionist itu.
"Beliau sedang beristirahat di ruangannya. Anda dipersilahkan masuk keruangannya yang berada di ujung lorong."
"Terima kasih.."
Lucas pun pergi menuju ruangan Anna yang sebenarnya ia sudah hafal dimana letaknya.
Lucas membuka pintu ruangan Anna dan melihat Anna sedang membuka Jas kedokterannya. Sesaat, Lucas terpana akan kecantikkan yang terpancar dari wajah dan juga diri wanita dihadapannya ini. Tapi segera ia menepisnya.
"Siang,dok.."
Anna menoleh kaget, lalu tersenyum saat mendapati Lucas yang berada di ruangannya.
"Siang, Luke. Heii.. Kau bukan pasienku, jangan panggil aku dokter.."
Anna memanyunkan bibirnya, Lucas pun terkekeh yang membuat Anna pun tertawa.
"Kau sudah makan?? Ini jam istirahat dan jujur, aku belum makan. "
Lucas menaikkan sebelah alisnya, tak disangka Anna bahkan tidak canggung terhadap dirinya. Anna menganggapnya teman dekat dan itu membuat Lucas senang.
Lucaspun tersenyum. "Kau terdengar seperti sedang mengajakku makan siang. Benar begitu??"
"Hahaha... Ya benar.. Aku tidak sempat sarapan tadi dan perutku sedang berperang minta diisi. Ayolah,, setelah itu kita bisa sambil berbicara.."
Lucaspun menyetujui usul itu.
"Jadi, apa ada masalah dengan kesehatan ibumu??"
Saat ini, Anna dan Lucas tengah menikmati makan siang di kantin rumah sakit.
Anna memakan mie nya dengan lahap membuat Lucas menggelengkan kepala. Jujur, Lucas kenyang hanya menatap gadis didepannya ini makan. Tapi tak apa, sejujurnya memang Lucas belum makan siang juga."Tidak. Hanya saja, ia memintaku untuk menemuimu dan memintamu datang kerumah."
Anna tersedak mienya yang memang lumayan pedas. Lucaspun dengan sigap menyodorkan air mineral pada Anna.
"Maaf.. Tapi, untuk apa??" Ujar Anna saat ia sudah selesai meminum airnya dengan sedikit terbatuk-batuk .
"Minum lagi, kau ini.. Ckckck.."
Lucas tertawa. Entah kenapa, Lucas lebih sering tertawa jika bersama Anna. Sangat tidak bisa jika ia menunjukkan tatapan dinginnya jika ia sedang bersama Anna, sekalipun pada orang sekitar yang sedang memperhatikan mereka tapi Lucas tak bisa berhenti tersenyum. Entah karena apa..."Okay.. Jadi,, untuk apa? Kau tahu kan.. Maksudku, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku.."
"Kumohon... Aku sudah memberi Mom pengertian dan ia tidak mau mendengarnya.. Maka dari itu, aku memintanya langsung kepada mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA & LUKE (END)
RomanceDua manusia yang dipertemukan tanpa terduga di sebuah rumah sakit. Tak disangka sejak pertemuan itu, ada magnet yang membuat mereka saling membutuhkan, membuat mereka mengambil keputusan untuk hidup bersama.Akankah mereka bisa bertahan menghadapi se...