Part 33

8K 156 31
                                    

"Astaga! Aku bisa telat jika kamu sedari tadi hanya membersihkan pahaku saja!" omel Lox pada Aaron karena tak kuasa menahan kekesalannya pada pria itu. Bukannya menuruti. Aaron malahan mencium paha Lox dengan gemas seakan pria itu ingin melahap habis tubuh kekasihnya.

Lox yang di perlakukan seperti itu merasa kegelian dan tanpa sadar ia tertawa kecil, "Sudah sudah minggir! Lebih baik aku mandi sendiri saja!" katanya membuat Aaron mencibir.

***

Di kampusnya. Lox kembali menjalani kelas yang berisi materi mengenai jurusannya. Kali ini dosen yang di taksir berumur limapuluh tahunan itu sedang mengulang pelajaran mengenai Tipe Kepribadian. Dia sangat serius mendengarkan, dan kembali mencatat apa yang dirasanya cukup penting.

"Seperti yang kita tau bahwa seseorang dengan tipe kepribadian sanguinis ialah seseorang yang populer dan cenderung di sukai banyak orang," kata Dosen itu memulai pelajarannya. Beliau pun bangkit berdiri dari tempat duduknya, lalu mengitari meja dari anak-anak muridnya.

Kemudian Dosen tersebut kembali menjelaskan mengenai tipe kepribadian sanguinis, "Mereka itu senang berbicara, bersifat ceria, dan orang yang mudah memaafkan. Tapi sayangnya seringkali kepribadian ini mudah marah sehingga siklus emosinya kadang suka berubah-ubah. Egois mungkin salah satu kelemahan yang paling parah dari tipe ini. Namun, mereka adalah pendengar yang baik."

Mendengar Mr. Parker menjelaskan Lox jadi teringat akan kekasihnya. Gadis itu berpikir bahwa Aaron adalah tipe kepribadian sanguinis, mengingat pria itu memiliki emosi yang berubah-ubah. Yah walaupun Aaron bukanlah orang yang terlalu terlihat ceria, akan tetapi laki-laki itu sangatlah cocok dengan label sanguinis-nya.

"Lain hal-nya dengan tipe melankolis. Mereka cenderung pemikir keras, introvert, dan pesimis. Jika berbicara, pastilah apa yang di katakan mereka betul-betul di pikir secara matang. Karena mereka adalah orang yang perfeksionis, selalu ingin sempurna dan teratur. Hanya saja mereka orang yang pendendam dan cepat merasa bersalah..."

176

Diam-diam Lox mengakui dalam hati. Bahwa ia adalah tipe melankolis; sensitif dan begitu pesimis. Kemudian salah satu mahasiswa yang satu semester dengan Lox pun mengangkat tangannya dengan maksud ingin bertanya.

Setelah Mr. Parker mengijinkan. Barulah anak muridnya itu bersuara, "Bagaimana kalau tipe kepribadian plegmatis? Bukankah mereka terlihat sama dengan tipe melankolis? Mengingat mereka sama-sama pesimis."

Semua mata memandang pada anak murid yang bertanya itu.

Mr. Parker pun berdeham sebelum akhirnya menjelaskan, "Itu sangat berbeda. Karena tipe plegmatis itu bukan pesimis, melainkan terlalu khawatir. Seringkali mereka menghindari konflik dan tanggung jawab dikarenakan mereka terlalu takut untuk menyelesaikannya." Semua orang yang mendengarnya mengangguk mengerti. Termasuk mahasiswa yang bertanya tadi.

"Namun pada dasarnya manusia memiliki dua tipe kepribadian. Entah mereka sanguinis dan juga plegmatis, atau melankolis dan sanguin. Yang jelas, dengan salah satu tipe tersebut, itu yang dapat melemahkan serta menguatkan mereka secara bersamaan. Bapak rasa itu saja yang bisa Bapak sampaikan di kelas ini. Minggu depan kita akan membahas mengenai penyakit kejiwaan yang jarang di temui. Oleh karena itu, saya sudahi dulu kelas ini. Terimakasih semuanya! Good afternoon!"

"Good afternoon, Sir!" seru para mahasiswa kompak.

Begitu Mr. Parker keluar kelas. Lox membereskan buku-buku beserta dengan laptopnya. Gadis itu melirik ke jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul dua siang. Karena sehabis ini dirinya akan di ajak pergi untuk menghadiri festival colour walk. Membuat gadis itu mengisi perutnya lebih dulu. Karena jujur saja tadi pagi dirinya hanya memakan cookies saja, tanpa mengisinya dengan makan sehat.

Bad Work Good LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang