At Aaron and Lox wedding's
Hari pernikahan mereka pun tiba. Taman-taman yang sudah di tata cantik oleh Event Organizer sangatlah memuaskan. Balon-balon berwarna putih rupanya sudah di ikat dengan sengaja agar menggantung di udara.
Sementara itu untuk menambah kesan santai, team dekorasi menambahkan kesan apik tersendiri pada kursi kayunya yang berrwarna cokelat gelap. Selain itu, warna taplak meja resepsi yang dimana juga menjadi warna serupa pada karpet panggung pemberkatan sangatlah indah di lihat.
Tidak lupa juga Zara membuat suatu karangan bunga setengah lingkaran, dimana nanti akan di lewati oleh kedua pasangan menuju altar suci. Tamu-tamu kini mulai berdatangan. Beberapa kerabat terdekat dari kedua pasangan calon mempelai 'tak ingin melewatkan sebuah momen indah nan sakral.
Oleh karena itu mereka datang lebih awal agar dapat mendengarkan proses pemberkatan.
Sementara di tempat lain.
Ada seorang wanita yang sangat gugup. Tentu, ini baru kali pertamanya ia akan menjalankan prosesi pernikahan yang cukup membuatnya khawatir. Bagaimana tidak? Dia hanya takut jika pesta pernikahannya ini gagal. Di tambah, ia takut jika tiba-tiba saja hujan datang dan membuatnya malu di hadapan para tamu yang hadir.
Lox mengatur napasnya berulang kali. Tubuhnya entah mengapa mengeluarkan keringat dingin. Dia betul-betul fokus pada rasa ketakutannya sehingga perkataan dari salah seorang penata busana 'tak di dengarnya.
"Miss Humber!" panggil wanita itu lagi pada mempelai wanita.
Sementara Lox yang akhirnya tersadar dari lamunanannya pun menjawab, "A-ah, ya?"
262
Penata busana yang merangkup sebagai penata rias nenyerahkan sebuket bunga pada Lox, "Semuanya sudah selesai."
Lox tersenyum tipis, "Terimakasih." balasnya dengan nada yang bergetar. Jelas sekali kalau dia masih gugup. Kemudian Lox melihat tampilan dirinya di kaca. Gaun putih serta rambutnya yang sudah di tata rapih terlihat sangat cantik. Sejenak ia memantapkan dirinya agar rasa takut tidak boleh menghantui dirinya di hari yang penting ini.
Ia menggelengkan kepalanya agar rasa khawatir hilang. Kemudian ia menghela napas sebentar.
"Babe!" suara Aaron memanggilnya. Lox kemudian memutar badannya agar dapat melihat calon suaminya itu.
Dengan tuxedo hitam yang sangat pas di badannya. Aaron Redwood sangatlah tampan dan begitu maskulin. Apalagi dengan rambutnya yang di semir lebih hitam, serta di tata dengan rapih, Aaron sangat terlihat formal namun masih dalam mode yang kharismatik.
Laki-laki itu kemudian mendekat pada wanita yang telah di pilihnya. Ia kemudian merengkuh pinggang Lox 'tuk masuk ke dalam pelukannya, sehingga tidak ada jarak di antara mereka berdua.
Setelah itu, Aaron memandang Lox dengan pandangan memuja. Lirikan matanya yang mendalam seperti menyiratkan bahwa laki-laki tersebut sangat beruntung menikahi Lox saat ini. Walaupun Aaron memang sering memandangnya seperti itu. Entah mengapa menurut Lox kali ini berbeda. Pandangan dari calon suaminya itu seakan sedang mentelusuri setiap wajahnya.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu?" kemudian Lox berusaha mundur ke belakang agar posisi mereka tidak terlalu berdekatan.
Namun, Aaron yang sangat terpukau akan kecantikan calon istrinya malah makin mengeratkan pelukannya. Sambil merengkuh pinggang sang calon istri, tangan Aaron yang bebas ia pakai untuk mengelus pipi Lox.
"Kamu terlihat sangat cantik," pujinya membuat darah Lox berdesir seketika.
263
Padahal dia memang sering di puji oleh lelaki menyebalkan di depannya. Tapi kali ini memang betul-betul berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Work Good Love
FanfictionKalian bs follow aku lebih dulu agar bisa membacanya. Rated: (17+) ******* [Fanfict about Magcon] "Anybody can do bad work, but not everybody does good work." -Paul Simo...