Satu!

2K 178 60
                                    

Oke, kita mulai ceritanya.

Namaku Kim Yoon, 17 tahun, cewek, tinggi 160cm, berat-- lupakan soal berat badan. Sekolah di Rimaknae Highschool di tingkat 3. Sebuah sekolah biasa yang terletak di sebuah kota kecil di Seoul.

Aku bisa saja sekolah di sekolah elit. Tapi itu melelahkan. Aku tidak suka kehidupan yang terbelit dengan tugas sekolah. Setidaknya aku masih bisa belajar dengan baik di sekolah biasa itu.

"Yoon!! Ayo bangun!! Kamu mau tidur sampe kapan?! Sekolah heh!!" Teriak seseorang dibawah sana yang merusak kenyamanan hidup.

"Iya!!"

Aku pun turun dari kamarku dan menyambar handuk. Kemudian pergi ke kamar mandi.

"Ma! Pasta gigi habis, sih??" Teriakku karena tak melihat barang yang kucari.

"Ada di rak atas tuh! Mama baru beli kemarin!"

Oke. Rak atas itu tinggi, dan aku disini pendek. Jadi harus nyari yang namanya kursi kecil.

Aku pun mulai mengambil pasta gigi itu. Tapi susah astaga, ini tinggi banget. Lagian siapa sih yang ngasih ide masang rak tinggi gini?!

Aku pun mulai menggapai pasta gigi itu.

"Dapat!!"

Iya dapet. Tapi nasib menambah skenario nya.

//GUBRAK!

"YOON?!" Teriak mama.

Wah, merebah di kamar mandi enak juga yah. Lebih enak lagi kalau pinggang ini gak nyeri.

"Duh, kamu ini ada-ada aja sih!" Ucap Mama yang sudah menyusulku.

"Tolongin kali, mah. Kok malah dimarahin."

Mama pun membantuku berdiri, "Kamu ngambil pasta gigi aja sampe jatuh gini. Kayak bocah aja."

"Aku gak ngambil pasta gigi mah. Aku baru aja menggapai angan-angan yang tak terwujud."

"Mau jatuh lagi?"

"Ya gak lah!! Sakit mah."

Yah, begitulah rutinitas ku di pagi hari.

Kecuali yang jatohnya.

Oh Tuhan, aku pergi kesekolah berasa menjadi nenek-nenek. Tapi gak mungkin kan aku gak sekolah?

Kalo ditanya, kenapa kamu gak sekolah? Masa aku harus jawab gagal menggapai pasta gigi yang bagaikan angan sia-sia.

Gak. Gak lucu. Jangan ketawa.

"Yoon!!" Aku mendengar teriakkan yang menyakitkan telinga. Ternyata itu Cha Eurin,sahabatku.

"Apasih, ini bukan hutan, jangan teriak napa." Jawabku.

"Habis aku manggil dari tadi gak denger kamunya."

"Hah? Kapan"

"Dari tadi."

"Lewat apa?"

"Telepati."

Demi dewa. Kembalikan satu detik gue.

"Aduh tadi aku bicara sama siapa ya?? Ada suaranya tapi gaada wujudnya.." Aku segera meninggalkan Eurin dan masuk ke kelas.

"Kim Yoon! Pagi!!" Sapa suara pekak lainnya. Nam Kyuni.

"Tumben nyapa?"

"Gak boleh? Jahat banget sih, kan kamu sahabatku~" Kyuni merangkulku.

"Hm.. smell smell not good."

Married With Ahjussi [Seungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang