Delapan!

985 121 20
                                    

"Yoon!! Mau kemana??!" Teriak Seungri setelah aku berbalik dan pergi meninggalkannya bersama seorang wanita yang asing di mataku.

Tapi lari ku sepertinya kurang cepat, karena tanganku berhasil diraih oleh Seungri.

"Lepasin.." Ucapku pelan.

"Kamu mau kemana? Baru juga pulang."

Aku terdiam sambil menunduk karena tak ingin melihat wajahnya.

"Aku.. aku gak mau ganggu kalian berdua." Aku tersenyum dan mencoba melepas genggaman Seungri. Tapi genggaman itu terlalu kuat.

"'Kita berdua'? Kamu cemburu?"

Hati ini tiba-tiba sakit. Rasanya ada yang nusuk.

"Hah? Ngapain cemburu?! Gila aja, emang aku siapanya abang??" Aku tertawa kecut.

"Calon istri aku."

Mendengar jawaban itu, seketika membuat emosiku meluap. Aku pun melepas genggamannya tadi,

"Hah? Apa? Masih jawab jawaban itu?" Kesalku.

"Apa maksud kamu?"

"Masih pura-pura gak tau? Jadi maunya apasih? Pertama maksa banget pengen jadi calon suami. Terus tiba-tiba bilang aku harus lupain dan tinggalin abang. Sekarang? Ngaku aku calon istri abang lagi? Maunya apa?!!"

Tanpa sengaja aku berteriak dan bawel seperti itu. Ah, aku merasa bodoh mengatakan hal itu. Bukannya aku juga menolak ingin pertunangan ini? Kenapa aku begitu marah? Jadi siapa yang harusnya di teriaki seperti ini?

Haha.. bodohnya aku.

"Yoon.." Ucap Seungri pelan, "Bukan maksud aku begitu.."

Aku menghembuskan nafas, "Terus apa?"

Seungri menatapku dalam diam. Terus seperti itu sampai seorang wanita tadi menghampiri kami.

"Seungri-ya?" Panggilnya. Kami berdua pun menoleh ke arah nya.

"Oh, Raline. Mau kemana?" Tanya Seungri padanya yang melihat wanita itu membawa tas nya.

"Aku pulang duluan. Adikku ingin aku cepat pulang." Jawab wanita bernama Raline itu.

"Gak ikut makan malem dulu ih? Kamu udah capek-capek masak?"

Wanita itu menatapku sekilas kemudian menggeleng sambil tersenyum, "Aku makan dirumah aja. Makasih ya!"

"Oh biar aku anter!" Seungri pun menemaninya hingga keluar rumah.

Aku yang masih terdiam di tempatku berdiri pun terus berdebat dengan batinku.

Apa yang harus kulakuin sekarang? Haruskah aku pergi? Atau tetap disini? Siapa wanita itu? Apa aku hanya jadi pengganggu mereka?

Asyik dengan khayalanku itu, tanpa sadar Seungri sudah ada dihadapanku dan menepuk pundak ku.

"Yoon. Kita ngobrol di ruang tengah ya?" Katanya pelan sambil tersenyum.

Tanpa sadar aku mengangguk dan ikut menuju ruang tengah.

Sebelum berbicara, Seungri menghembuskan nafas panjang sambil memejamkan matanya.

"Yoon.. maafin aku sebelumnya karena bikin kamu bingung gini. Tapi aku bener-bener cinta sama kamu. Cuma kamu. Tapi waktu aku tau kamu nolak aku, rasanya aku nyadar diri. Aku pria yang lebih tua 10 tahun dan jatuh cinta dengan gadis imut kayak kamu. Aku bener-bener ngerasa bersalah."

Aku mendengar ucapannya dengan serius.

"Tapi kamu tau? Aku udah suka sama kamu dari dulu waktu kamu masih SMP. Aku tahu rasanya aneh, kenapa aku harus suka sama anak kecil. Dan kalo kamu mau tau, kamu duluan loh yang suka sama aku sampe akhirnya aku juga suka sama kamu." Seungri tertawa menjeda ceritanya.

Dan aku teringat kata Mama kalau dulu ayahnya dekat dengan Papa. Makanya dia bisa tau aku. Tapi kenapa aku tidak ingat dia?

"Tapi beneran deh. Aku cuma suka sama kamu. Cintaku ini bener-bener tulus buat kamu. Makanya aku balik dari London kesini buat ketemu kamu dan buat rasa cinta ini menjadi lebih serius. Walaupun aku tau pasti kamu nolak aku mentah-mentah.."

Aku menunduk dan menoleh arah lain. Aku tidak tau apa yang harus ku katakan selanjutnya.

"Makannya aku bilang kalau aku ingin kamu lupain aku dan bahagialah sama orang lain."

Aku mengangguk sambil menghebuskan nafas, "Jadi? Kalau aku emang menolak pertunangan ini?"

Dia terlihat kecewa, "Ya.. aku nyerah dan bakal coba lupain kamu."

Aku tersenyum lelah sambil mendengus, kemudian bersandar di sofa itu.

"Ah, kenapa hidupku ini begitu rumit..." Keluh ku.

"Tapi.. aku masih belum mau pisah sama kamu. Jadi aku bakal pergi setelah pertandingan basket di sekolah kamu itu menang. Dan aku bakal bantu tim basket itu seperti kata kamu. Sekalian juga kamu bisa pikir matang-matang buat nolak aku atau terima aku."

Seungri tersenyum padaku. Sebuah senyuman yang terlihat begitu menyedihkan namun terkesan manis.

...Aku menyukainya.

Aku mengangguk, "Okay..."

Dia kembali tersenyum dan membuka paperbag yang ada di meja,

"Ini dari temen ku tadi. Katanya ini semua buat kamu loh!"

"Buat aku?" Ah, sempat aku ngira kalau baju-baju ini Seungri membeli untuk wanita tadi.

Aku pun melihat baju-baju itu, "Wahh..bagus banget. Ini mahal kah?"

"Gak tau.. aku gak ikut waktu dia beli ini semua."

"Ngomong-ngomong, dia itu siapa?" Tanyaku.

"Orang yang bikin kamu cemburu itu?" Godanya.

"Ih.." Aku memukul lengannya.

Ia tertawa, "Dia Raline. Temenku dari luar negeri. Dia kerja di kantornya Jiyong. Aku selalu di bantu dia kalo aku rada bingung soal bisnis aku. Ya.. makanya aku deket sama dia deh."

"Oh gitu..pacar kah?" Godaku.

"Bukan! Udah aku bilang kalo aku cuma suka sama kamu kan!!"

"Tapi gak papa kali.."

"Hah? Apanya?"

"Kita kan baru tunangan dan itu juga gak tau bakal jadi serius atau nggak. Jadi, gimana kalo hubungan kita bebas aja gitu. Abang pacaran sama siapa boleh. Aku pacaran sama siapa juga boleh.."

"Serius gak papa?"

"Iya..abang juga gak papa kan?"

"Gak papa sih..tapi aku tetep gak akan pacaran sama siapapun.." Seungri menyandarkan punggungnya.

"Loh kok gitu?"

"Aku harus bilang lagi? Sebelum aku tahu gimana akhirnya nanti, aku gak akan berpaling dari kamu dulu."

"Yah.. jangan jadi ngenes-ngenes banget lah setidaknya."

"Jadi single itu gak ngenes kok. Justru kamu bisa ngelakuin hal lain dengan bebas."

"Ih.. jangan bikin aku ngerasa ketampar gitu dong.." Keluh ku.

"Ya nggak.." Seungri terkekeh, "Maksudku kamu juga perlu ngerasain masa muda.. jadi kamu pacaran aja dulu. Sama ketua tim basket itu jangan-jangan ya?"

"Ih apasih ah!!"

"Bener kan?? Mau gimana pun juga gak ada yang bakal nolak ketua tim basket!! Tapi nanti aku yang bakal jadi pesona tim basket itu!"

"Ngimpi! Yang tua mah kalah telak!"

Kami berdua pun tertawa bersama malam itu.

Yah.. aku yang nolak pertunangan ini. Tapi jujur, sepertinya hatiku sedikit tertarik padanya.

.

.

***

Married With Ahjussi [Seungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang