Epilog!

1K 109 119
                                    

-3 tahun kemudian-

Aku menatap gaun yang ku pakai. Gaun mewah bewarna putih yang penuh dengan hiasan bunga dan manik-manik yang berkilauan. Bawahan yang sengaja tidak terlalu panjang ku pilih karena aku tidak suka yang terlalu merepotkan.

Aku tersenyum menatap keramaian di gedung serbaguna ini sambil menggenggam segelas wine di tangan kananku.

"Yoon!" Aku menoleh pada dua orang wanita yang ku kenal selama ini. Yaitu dua sahabatku yang tak pernah tergantikan.

"Waaa cantik banget!" Puji Kyuni yang menatapku dari atas kebawah.

"Yoon gila. Ini sih aku macam liat putri raja." Eurin menaikkan dua jempolnya.

"Ah lebay deh kalian." Aku tertawa kecil.

"Enak yah.. Kalian udah punya calon jadi bisa langsung nikah." Eurin jengkel.

"Loh? Kyuni udah punya? Aku gak nyangka loh." Aku menatap Kyuni yang tersipu malu.

"Aku baru 1 tahun sama dia kok! Lagian hubungan kita juga jarak jauh. Aku kenal dia lewat hobi yang sama." Kyuni tertawa malu.

"Ah.. aku berharap dapet pangeran kayak di komik." Eurin menggenggam tangannya.

"Tipe lu ketinggian! Makannya lu belom dapet pacar!" Jengkel Kyuni.

"Yaudah kita kesana dulu ya! Oh ya, selamat juga ya, Yoon!" Kyuni dan Eurin pun pamit. Digantikan oleh keluarga Kwon dan Raline.

"Waaa Yoon!! Selamat ya sayangkuh!!" Riri memeluk erat namun tetap berhati-hati agar minuman yang ku genggam tidak tumpah.

"Akhirnya bocah bangsul kayak kamu bisa nikah ya. Sama si bangsul satu lagi pula. Wih.. pasangan bangsul dah." Goda Jiyong yang menggendong anak laki-laki. Ya, anak pertama mereka bernama Kwon Yongri. Bahkan sekarang pun Riri sedang mengandung anak yang kedua.

"Iya ya.. ini semua bantuan dari om bangsul di depan aku ini sih." Jawabku membuat yang lain tertawa.

"Aku juga, selamat buat pernikahan kalian ya." Raline memelukku.

"Iya tante.. berkat tante juga. Makasih banyak." Aku mengusap punggungnya.

"Ah kamu ini. Tapi kamu gak jadi deh kuliah di tempat yang aku rekomendasiin di London."

"Hehe iya.. habis kejauhan sih." Aku mengusap tengkuk ku.

"Yaudah kita mau ke si bangsul suami kamu itu ya!" Jiyong melambaikan tangannya, begitu juga Yongri.

"Hm, dadah Yongri." Aku mencubit pipinya dan melambai padanya.

"Kim Yoon!" Teriak Seunghoon yang berlari dan memelukku.

"Apa sih lu. Btw marga gue udah Lee." Aku tertawa sambil menepuk punggung Seunghoon.

"Heh, nanti suaminya ngamuk!" Jinwoo menarik Seunghoon.

"Tapi gila, kalian hebat banget bersandiwara yah.. saudara jauh dari Jepang apanya?" Seungyoon menatapku jengkel.

"Hehe maaf deh." Aku tertawa kecil. "Oh ya Pelatih sama Mino mana??"

"Pelatih ke Italy. Jadi dia nitip salam aja. Kalo Mino ya kamu tau lah.. dia ngerasa bersalah dan takut gitu. Pengecut emang." Jelas Seungyoon.

"Ah.. nanti aku telpon dia deh, haha."

"Yaudah, tadi kita udah ngobrol sama Seungri- hyung. Kita mau makan dulu, hehe." Seunghoon pamit.

"Haha, yaudah sana. Makan yang kenyang yah!" Aku melambaikan tanganku.

Mereka pun pergi meninggalkanku. Aku kembali tersenyum melihat suasana ini.

Sudah 3 tahun berlalu. Aku melihat teman-teman ku yang kini lebih dewasa. Itu artinya aku juga tumbuh menjadi wanita yang menikahi seorang pria cinta pertamaku.

Lucu memang ketika mengingat kalau takdir bisa memainkan nasib seseorang walaupun alurnya rumit. Aku bahkan tidak menyangka kalau janji yang ku buat dengannya bisa menjadi janji yang benar-benar ditepati oleh kami.

"Whoo.. senyum-senyum kayak orang kesurupan nih." Ucap seseorang dibelakangku. Ya, dia suamiku saat ini, Lee Seungri.

"Apa sih." Aku tertawa sambil memukul lengannya pelan.

"Ah, ke suami jahat banget sih!"

"Dih, masih untung aku nerima kamu."

"Iya ya.. tapi klo ga nerima juga aku bakal nyusulin kamu terus biar nikahin aku."

"Pelanggaran hak itu. Yang ada masuk penjara." Aku tertawa kecil.

"Tapi untung nya enggak yah. Hehe." Seungri mencium pipiku singkat.

"Malu-maluin ih."

"Hehe, biarin kali. Siap-siap aja ntar malem yah." Ia tersenyum jahil.

"Ngapain woy.. dasar om mesum!"

"Gak papa kali.. toh kamu istri dari om mesum ini." Seungri memeluk pinggangku dari belakang dan menempelkan pipinya di pipiku.

Kami tertawa bersama di tengah keramaian pesta pernikahan kami itu. Aku ingin kebahagiaan ini berlangsung lebih lama. Aku ingin terus bersamanya hingga akhir hayat kami.

"Nado Saranghae, Lee Seungri."

.

.

***

Yeayy.. tamat deh..

So, how?

Kalian nikmatin ceritanya kah? Kasih pendapat kalian tentang cerita ini dong. Kalo bisa kritik. Aku paling suka kalo ada yang ngasih kritik daripada pujian hehe.

Aku ngasih hati banget buat cerita ini karena ini impian terbesar gue sebagai seorang fangirl :'3 makanya bagi kalian yang dapet feel dari cerita ini tuh ya itu alasannya wkwk.. lebay deh gue.

Oke sekian! Tunggu work baru dariku lagi ya hehe.

Married With Ahjussi [Seungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang