Tujuh!

959 115 16
                                    

"Syaratnya, tolong lupain aku dan tinggalin aku." Katanya dengan tatapan yang serius.

Kata-kata yang gak bisa aku lupain semaleman itu terus terngiang selama aku di sekolah bahkan sampai pulang sekolah. Sampe-sampe aku gak menghiraukan orang di depanku saat ini.

"Yoon? Lu gak kesurupan macan kan?" Tanya om-om di depanku. Bukan Seungri yang biasa menjemputku, Tapi Jiyong.

"Hah?" Aku tersadar, "Loh? Kok Bang Ji yang jemput?"

"Iya, Suami kamu sibuk tuh. Jadi nyuruh aku yang jemput." Jawabnya santai.

"Ya ampun, jadi suami aja belom. Lagian aku gak bakal jadi suaminya tuh." Jawabku sambil masuk kedalam Lamborghini di depanku.

"Hah? Maksud lu apa?" Jiyong menyusul masuk.

"Ah gak penting udah. Mumpung sama Abang nih, aku pengen beli novel baru dong."

"Lu pinter banget ngambil kesempatan ya." Jengkelnya sambil melingkarkan sabuk pengaman di dadanya.

"Ngomong-ngomong istri abang gak akan ngambek, kan?"

"Siapa? Riri? Gak lah, dia nyuruh lu mampir ke rumah malah." Mobil pun mulai dijalankan.

"Eh? Jadi pulangnya ke rumah abang dulu?"

"Betul."

"Oh, oke."

Lawan bicaraku mengangguk dan kembali fokus menyetir. Tapi badannya gak bisa diem macem cacing kepanasan. Gelisah pengen ngomong sesuatu tapi ketahan.

"Apa sih bang?" Tanyaku yang udah gak tahan sama tingkahnya.

"Hah? Apaan?"

"Ngomong aja."

"Ngomong apa? Sok tau aja gue mau ngomong soal Seungri."

"Hm.."

"Eh, mulut bangsat.." Bisiknya, "Yaudah iya. Lu ada masalah apa sama dia? Kayaknya serius banget tuh."

"Masalah apa. Gak ada tuh."

"Lu beda banget soalnya. Gak biasanya murung kayak gini."

"Siapa?"

"Ya situ."

"Yang nanya."

Ia seketika menoleh padaku dengan tatapan yang tak ingin aku deskripsikan.

"Udah lupain aja, bang. Ntar juga aku kayak biasa lagi."

"Hm.. terserah." Ia pun kembali fokus menyetir.

Iya juga sih. Aku juga yang nolak pertunangan ini. Tapi kenapa aku yang K.O. gara-gara omongan si om itu. Harusnya aku seneng kan kalo pertunangan ini batal? Ah, belum nyampe hati kayaknya omongannya itu. Makanya aku blom ngerasa bebas.

Tapi, kenapa aku ngerasa sakit hati?

.

.

"Haiii Yoon!! Aku udah nunggu kamu dari tadi loh!!" Teriak seorang wanita yang menyambut kami berdua setelah sampai di kediaman keluarga Kwon.

"Iya tante. Makasih udah ngundang aku kesini." Jawabku sopan.

"Ett shhh shh shh.." Ia menempelkan jari telunjuknya di bibirku sambil menunjuk wajahku.

"Panggil kakak. Oke?"

Ini gak suaminya gak istrinya sama-sama makhluk unik semua. Kasian gue sama anaknya entar.

"Oh, hehe iya maaf, kak." Aku tertawa kecut. Asem banget pokoknya.

"Yaudah masuk ayo. Jangan lama-lama diluar. Anginnya gak baik." Ajaknya.

Married With Ahjussi [Seungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang