Sembilanbelas!

661 100 22
                                    

"Aku pulang." Salamku lemas dan berjalan masuk dengan sedikit gontai.

"Yoon? Kenapa?" Seungri yang tadi sedang duduk di sofa bangkit dan mendekatiku.

"Gak papa. Jangan ganggu aku dulu." Aku menghiraukan Seungri dan kembali berjalan menuju kamarku.

Setelah masuk, aku menutup pintu kamar, melempar tas ku sembarangan, kemudian merebah di kasur ini.

Aku memejamkan mataku dan mencoba untuk tetap tenang. Tapi semua pikiran-pikiran itu terus saja melintas di pikiranku.

Tentu saja. Cukup lelah untuk masalah batin yang ku dapatkan hari ini. Minji yang menyukai Mino, Cincin yang entah milik siapa, dan pembicaraan dengan Raline tadi,

"Mau gak nolak pertunangan kamu sama Seungri?"

"Hah? M- maksudnya?"

"Ya masa kamu mau gitu nikah sama yang lebih tua bahkan sampe 10 tahun lebih tua dari kamu?"

"Oh itu- "

"Kamu gak kasian?" Raline memotong pembicaraanku, "Kasian loh Seungri. Sayang banget kan, dia itu pria mapan, sukses, kaya. Tapi harus nikah sama anak kecil. Aku takut dia gak dapet arahan yang bener."

Aku merasa hatiku tercabik-cabik. Bahkan membuatku tak bisa membuka bibirku yang bergetar hebat ini.

"Maaf aja sama kata-kataku. Tapi ini kenyataannya. Sebagai sahabatnya, aku pengen dia dapet sesuatu yang layak dia dapetin dari kerja kerasnya itu. Apalagi soal pendamping hidup."

Aku terus melihat ke bawah sambil menikmati ucapan Raline dan hancurnya hati ini satu persatu. Lalu tak sengaja aku melirik Yoan yang terdiam beberapa langkah di belakang Raline membawa minumanku.

Sepertinya dia sudah mendengar semuanya. Ia terlihat terkejut mendengar ucapan Raline.

"Jadi, aku minta tolong sama kamu, tolong banget, batalin pertunangan ini, ya? Demi kebaikan Seungri."

Bahkan untuk menceritakan yang sebenarnya pun aku tidak sanggup. Yang bisa ku lakukan hanya diam dan memikirkan apa yang harus kulakukan selanjutnya.

Aku memang tidak ingin melanjutkan pertunangan ini bahkan sampai benar-benar menikah. Tapi kenapa rasanya berat sekali untuk melepaskan.

Sudah lama aku merebah, aku mendengar ketukan pintu kamarku dari luar.

"Yoon? Aku boleh masuk gak?"

Aku bangkit dengan posisi duduk sambil melihat pintu kamarku. Setelah terdiam sejenak, aku pun mempersilahkan Seungri untuk masuk.

Seungri membuka pintu kamarku dan masuk sambil membawa mug berisi minuman hangat.

"Kayaknya kamu ada masalah. Jadi aku buatin lemon tea hangat." Ucapnya.

Aku menatapnya lalu mersenyum kecil, "Makasih."

Seungri menyimpan mug itu di atas meja laci kemudian duduk di sebelahku.

"Mau ceritain masalah kamu?"

Aku menoleh dan menatapnya, "Aku gak papa. Kasih aku waktu buat sendiri dulu aja."

Seungri terdiam, "Jangan pendam masalah kamu sendiri gitu. Itu malah bikin kamu makin sakit hati."

Habis gimana? Ini masalah tentang kamu, bang. Mau cerita pun rasanya malas.

"Serius aku gak papa kok. Cuma butuh sendiri."

Seungri menghembuskan nafasnya. Kemudian membelai rambutku pelan. Ia melakukan itu berulang ulang hingga sukses membuat air mataku mengalir seirama belaian nya itu.

Ia pun memelukku dan membiarkanku menangis dalam pelukan hangatnya itu.

"Nah, kalo gak mau ceritanya setidaknya keluarin emosi kamu ya. Jangan di tahan." Seungri mengusap-usap punggungku.

"Aku harus gimana.." Isakku, "Aku gak tau harus gimana."

"Udah-udah.. nangis dulu aja. Cerita nya nanti kalo udah rada tenang kamunya." Seungri menepuk kepalaku pelan lalu mengelusnya.

Disaat seperti ini. Aku merasa tak bisa diterima oleh siapapun di dunia ini. Tapi pasti selalu ada seseorang yang akan memelukku erat seperti ini.

Aku benar-benar ingin menangis terharu dan menangis untuk melepas semua beban ini.

.

.

Aku meneguk lemon tea hangat yang dibuat Seungri tadi. Serius, dia pintar meracik-racik. Lemonnya terasa menyatu dengan teh. Tidak asam, tidak pahit dan tidak terlalu manis juga. Ini enak.

"Gimana? Udah rada enakkan?" Tanya Seungri.

Aku mengangguk pelan sambil tersenyum, "Iya. Makasih."

Seungri bernafas lega, "Syukur deh."

"Jadi, apa masalah yang ganggu kamu?" Tanya Seungri lagi.

Aku menatapnya sejenak lalu memalingkan ke jendela kamar.

"Aku.. harusnya gak ikut campur dalam hidup abang yah.." Sekuat tenaga aku coba untuk tersenyum.

"Apa maksud kamu?" Seungri mengerutkan dahi.

"Yah emang bener.. aku ini siapa? Cuma bocah biasa aja."

"Kamu kok ngomong gitu?"

Air mataku mengalir lagi sedikit demi sedikit, "Gimana kalau kita batalin pertunangan ini sekarang?"

Seungri menarik tubuhku agar berhadapan dengannya.

"Yoon, jangan ngomong gitu. Sebenernya apa masalah kamu?" Seungri menatapku dengan serius.

Aku menggeleng, "Aku pengen balik lagi ke kehidupan aku yang normal lagi. Dimana sebelum kita ketemu."

"Aku punya salah ya? Maafin aku Yoon. Serius, aku bener-bener serius pengen lanjutin hidup aku sama kamu Yoon!"

"Tapi aku capek," Isakku, "Udah capek batin, capek hati. Pokoknya aku pengen pertunangan ini batal."

Aku ingin pergi, tapi Seungri menahanku dan memegang bahuku erat.

"Bukannya-"

Seungri memalingkan wajahnya, "Bukannya kita udah janji?"

Aku menatapnya heran, "Janji apa?"

Seungri terlihat ragu-ragu. Ia lalu menoleh padaku dan menyapu poniku kebelakang.

"Ini kamu inget gak dapet luka ini darimana?" Tanya Seungri mengusap dahiku.

Aku mengerutkan dahi lalu ikut mengusap dahiku juga. Benar, aku merasa ada bekas luka sepanjang 1,5 centi disana.

Letaknya di tepi kulit kepala. Jadi aku sendiri baru sadar kalau aku punya luka disini.

"Luka apa? Kok aku gak tau." Aku balik bertanya.

Aku melihat wajah Seungri yang terlihat merasa bersalah.

"Maaf ya.." Ucapnya pelan.

"H- hah? Apasih? Aku gak paham."

Seungri tersenyum sambil mengusap bekas airmata di pipiku, "Harusnya aku ada di sisi kamu. Aku udah gagal jadi orang yang kamu cinta. Sampe aku merasa bersalah jatuh cinta sama kamu."

Aku hanya bisa terdiam karena tidak paham maksud dari perkataannya.

Seungri tertawa, "Kok bingung gitu?"

"Apa maksudnya?"

Ia mengangkat bahunya, "Ada waktunya nanti kamu inget. Yaudah tenangin dulu aja pikiran kamu ya."

Seungri bangkit dan meninggalkanku sendirian dikamar ini dengan penuh rasa penasaran.

"Siapa dia sebenarnya?"

.

.

***

Married With Ahjussi [Seungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang