"Itu pacar kak Richard?" Aku melihat gadis yang sedang duduk dan mengobrol dengan temannya.
"Iya, Namanya Rika. Seo Rika. Dia beda sekolah sama aku sih. Kita ketemu di acara drama teater."
"Ouh gitu.."
"Haha.. Yoon gak marah kan??"
"Gak lah.. kenapa marah? Kan kita megang janji masing-masing. Kak Richard juga masih pegang janji kita kan??"
"Pasti dong. Aku udah gak sabar nunggu waktu datang."
Kak Richard tersenyum padaku. Pikiran-pikiran negatif yang selalu datang seperti takut kalau kak Richard mengingkar janji pun menghilang setelah melihat senyum yang ia berikan itu.
"Yoon? Kamu gak papa?"
Aku mencoba untuk membuka mataku setelah mendengar seseorang memanggil namaku. Aku melihat sekitarku. Kini aku sedang terbaring di ranjang sebuah ruangan yang mungkin ini UKS. Seungyoon, Seunghoon, Jinwoo dan Pelatih Seunghyun mengelilingiku dengan wajah khawatir.
"Loh? kok aku disini?" Tanyaku sambil mencoba duduk, dibantu oleh Seungyoon.
"Tadi menit-menit terakhir tiba-tiba kamu jatuh sambil ngerintih sakit kepala. Untung aku lagi di belakang kamu loh." Jawab pelatih Seunghyun.
"Oh ya? Tapi aku kok lupa ya?"
"Ya kamu keburu pingsan kali? Gila, aku panik banget tadi. Sampe mau berhenti main." Jawab Seunghoon.
"Tapi malah Seungri tuh yang langsung lari kayak orang kesurupan dan ngangkut kamu ke UKS. Untung Mino rebut bola yang dia lempar dan langsung masukin ke Ring." Jawab Seungyoon.
"Terus mereka berdua dimana?"
"Tau tuh. Abis ngangkut kamu, Seungri langsung keluar. Mino juga keluar pas ada yang nelpon tadi. Gimana ya? Pacarnya sakit kok malah di tinggalin." Jengkel Seunghoon.
"Kali aja panggilan penting, elah." Jengkel Jinwoo.
"Terus? Gimana pertandingannya?"
Kalah, aku berharap kalah. Tidak! Ada apa denganku? Mereka sudah bekerja keras. Kenapa aku malah berharap mereka kalah?
"Menang dong!! Ini semua berkat vitamin kita, Kim Yoon! Yeay!" Seungyoon mengguncang tanganku. Seunghoon juga menari gembira.
Tapi, airmataku mengalir.
"Yoon? Lah, sampe segitunya. Iya aku juga seneng kok. Tapi gak usah pake nangis juga." Seunghoon terharu.
"I-iya maaf.. aku mau keluar cari angin deh." Aku tersenyum dan turun dari ranjangku.
Aku berjalan keluar dari ruangan ini dan duduk di bangku taman sekolah lain ini. Sorak-sorai masih terdengar di taman sebelah gor ini. Sepertinya sekarang giliran tim basket putri yang bermain.
Tapi tidak denganku. Aku merasa hatiku remuk dan hampa. Memang aku yang ingin berpisah dengannya. Aku sendiri ingin mengutuk diriku yang tidak jelas ini. Sebenarnya apa yang aku inginkan?
Hingga akhirnya aku melihat Mino. Setengah tubuhnya tertutup pilar lorong di depan tempat ku duduk. Dia terlihat sedang mengobrol dengan seseorang.
Entah kenapa aku ingin menyusulnya. Tapi Aku mengurungkan niatku ketika melihat wanita berjalan menjauh tapi kembali di susul oleh Mino. Ternyata ia sedang mengobrol dengan wanita itu. Dia terlihat memohon pada wanita itu dan mencoba menjelaskan sesuatu pada wanita yang terlihat acuh padanya.
Hei, bukankah harusnya aku marah? Aku ini pacarnya, kan?
Aku pun bangkit dan berjalan mendekati mereka. Terlambat. Aku menghentikan langkahku ketika melihat Mino yang menarik lengan wanita itu dan mencium bibirnya.
Seketika aku merasa sakit pada kepalaku. Aku ingin berlari, namun seseorang menarik lenganku dan wajahku mendarat dada bidangnya. Harum parfum yang kukenal ini,
"Seungyoon?" Ucapku pelan.
"Ah.. Yoon. Aku terlambat yah?" Katanya. Ia masih mendekapku erat agar aku tidak melihat pemandangan di belakangku yang membuatku sakit.
"Seungyoon.. Mino itu..."
Seungyoon menghembuskan nafasnya sambil mengusap ujung kepalaku.
"Kita ngobrol tempat lain aja ya?"
Seungyoon membawaku ke kantin dan memberikan sekaleng minuman.
"Kemarin aku udah mau ngomong sama kamu soal ini. Tapi keburu Mino dateng dan aku liat kalian deket banget. Makanya aku mau ngomong dan merasa bersalah terus." Jelas Seungyoon sambil membuka minuman kaleng miliknya.
"Emang nya siapa cewek itu?"
"Dia.. mantannya Mino. Namanya Irene kalo gak salah. Jadi mereka tuh putus karena salah paham.. aku gak tau salah paham apa, pokoknya itu alasan Irene ninggalin Mino. Mino orang nya kelewat baik pas pacaran sama Irene. Makannya pas di putusin dia rada depresi. Pas dia mulai suka sama kamu, aku mulai takut kalo kamu jadi pelampiasan dia. Ternyata bener."
"-Oh.. gitu ya?"
Sudah kuduga.. aku memang payah soal cinta. Aku tak pernah mendapat cinta sejati. Semuanya meninggalkanku begitu saja.
"Maaf aku terlambat ngasih tau kamu ya?" Ucap Seungyoon sambil tersenyum.
Aku mengangguk pelan sambil tersenyum, "Aku capek. Aku mau pulang deh."
"Iya, aku anter yah."
Aku akan lupakan soal Mino. Aku dan dia tidak memiliki hubungan apapun lagi. Sudah cukup aku merasakan sesuatu yang melelahkan disebut cinta.
.
.
Sampai dirumah, aku merebah tubuhku di kasur dan melihat jam dinding yang menunjukan pukul 6:45 sore. Sebaiknya aku mandi.
Selesai mandi aku duduk di meja riasku dan menatap pantulan wajahku di cermin. Hingga ada pesan masuk dari handphone ku.
From : Seungri
Bukit taman kota, jam 7.
Kamu yang megang cincinnya kan?
-Richard..
.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ahjussi [Seungri]✔
Fanfiction[Genre : Romance, Comedy] Namaku Kim Yoon, Dan calon suamiku adalah seorang pria yang lebih tua 10 tahun dariku... Gila -_- [Started 20170407]