Duapuluh Tujuh!

655 90 18
                                    

"Baek Riri? Iya, aku tau hyung. Kenapa?" Seungri menjawab pertanyaan Jiyong soal gadis itu.

"Katanya dia gak punya temen?" Ucap Jiyong sambil meminum cola nya.

"Ha? Hyung? Lagi gak enak badan?"

"Apaan?"

Seungri terkekeh, "Tumben loh, hyung. Bukannya hyung pernah bilang gak akan pacaran?"

"Ha? Emang siapa yang mau pacaran? Aku cuma nanya aja." Jiyong memainkan botol cola di genggamannya itu.

"Ah, karena dia sama-sama gak punya temen kayak hyung yah? Makannya hyung penasaran." Goda Seungri.

"Berarti lu bukan temen gue?"

"Oh itu orangnya?" Seungri menepuk lengan Jiyong dan menunjuk ke arah gadis yang sedang beragumen dengan seorang pria.

"Siapa cowok itu.."

"Pacarnya kali." Jawab Seungri singkat, "Dah, kelasku udah masuk. Semangat dapetin dia ya, hyung."

"Aish, adik kelas kurang aja kamu yah!" Kesal Jiyong kemudian kembali melihat ke arah Riri yang sedang berjalan le arahnya.

"Eh?"

"Jiyong-ssi?" Tanya Riri.

"O-oh...apa?" Tanya Jiyong kikuk.

Riri tersenyum, "Ah, sudah kuduga hatiku akan lebih nyaman kalau dekat denganmu."

Kata-kata yang sukses membuat hati Jiyong berdegup kencang. Inilah yang disebut dengan cinta. Memang jahat. Cinta bisa memangsa siapapun tak terkecuali hati beku sang ketua gangster sekolah yang paling di takuti, Kwon Jiyong.

-

Akhirnya tiba hari dimana eskul basket kami bertanding. Ternyata kami di tempatkan di bagian semifinal dari pertandingan itu.

Kami pun menunggu giliran kami di ruang yang disediakan.

"Ahkkk jantung gue... gugup setengah mati gue." Keluh Seunghoon yang memegang erat dada nya.

"Lebay elah." Jawab Jinwoo yang juga mengusap-usap dada nya karena jantungnya berdegup kencang.

"Seungri belom dateng?" Tanya Mino.

"Katanya lagi ada urusan deh. Jadi agak telat. Untung kita gak main duluan." Jawab Seungyoon.

Iya sih, katanya dia lagi ngurus studio rekaman dia yang mau tampil di negara lain.

"Yoon, coba telpon dong. Dia lagi dimana. Ah, pelatih Seunghyun juga mana lagi." Ucap Seunghoon.

"Eh? Aku?" Aku merasa gugup untuk berbicara dengan Seungri. Kenapa sih.

"Udah santai aja. Nanti pas 30 menit sebelum giliran kita, baru kita telpon dia." Saran Seungyoon.

Hingga se-jam sebelum giliran tim kami, Seungri akhirnya datang dan kami bisa bernafas lega.

Aku melihat wajahnya yang kurang terurus itu. Ia juga memakai baju seadanya. Tidak seperti biasanya.

"Lu gak lagi galau kan?" Tanya pelatih Seunghyun yang beberapa menit lalu juga baru datang.

"Hah? Maksudnya?" Tanya Seungri heran.

"Asli, penampilan lu beda banget. Iya gak, sih?" Tanyanya pada kami.

Married With Ahjussi [Seungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang