Enam!

1K 127 41
                                    

"YOONN!!! KEBAKARAN WOIII!!!"

"WAAA!!!! MANA? AER WOY AER!!" Gue yang lagi asyik ngelamun di sofa ya spontan teriak lah.

Memang kampret. Tanpa hujan tanpa geledek, si ahjussi itu berteriak di telinga gue.

"Tapi tipu.." Ucapnya tanpa dosa. Kalo bukan orang tua, udah gue jadiin ganjelan pintu.

"Aish. Apasih om." Jengkelku.

Ia ikut duduk di sofa dan menyimpan tas gendongnya, "Abis kamu ngelamun kayak orang bego. Mikirin apa? aku ya??"

"Dih..apa motivasinya coba?"

"Terus?"

"Hehe.." Aku tertawa kecil. "Jadi gini, tiba-tiba aku di jadiin manajer eskul basket di sekolah. Abang tau lah gimana guantengnya anak basket. Jadi ya seneng aja hehe."

Rasanya asyik aja kalo diinget-inget lagi,

"Oke, perkenalan dulu kali ya?? Kamu belum kenal kita kita juga kan??" Kata sang ketua.

"Oh, oke..tapi aku orangnya gak gampang inget muka orang baru.." Jawabku santai.

"Masa? gak papa lahh..kita ingetin kamu terus kok kalo salah." Jawab yang suaranya sedikit tinggi.

"I-iya haha.."

"Mulai dari aku ya?" Sang ketua membalikkan badannya menghadap padaku. "Namaku Song Minho. Panggil Mino aja. Aku dari kelas 3-7"

"Mino..okay.." Aku tersenyum.

"Aku Seunghoon!! Lee-Seung-hoon. Kalo mau manggil ganteng juga gak papa." Ucapnya penuh percaya diri. Matanya yang minimalis itu tersenyun bersamaan dengan bibirnya.

"Hooo!! maunya!" Teman disebelahnya nampol gitu aja lalu kembali melihatku, "Aku Kang Seungyoon. Salam kenal Yoon." Lanjutnya sambil tersenyum dengan bibir tebalnya yang terkesan imut itu.

"Aku Kim Jinwoo." Suara khas dan matanya yang besar itu memudahkanku mengingatnya.

"Dan Tim kita bernama Winner!!" Teriak Mino tiba-tiba sambil mengangkat kedua tangannya.

"Bocah lu, dasar!" Keluh Seunghoon.

"Tapi kita lagi kurang pemain karena satu orang, Taehyun. Dia pindah dari sekolah ini karena alasan pribadi." Ucap Seungyoon.

"Jadi aku minta bantuan kamu juga sebagai manajer ya." Mino tersenyum padaku.

Mimpi apa aku semalem bisa jadi manager tim basket yang kece plus ganteng itu. Mereka tinggi-tinggi lagi, astaga.

"Oh jadi aku yang disini gak ganteng gitu?" Seungri membuyarkan lamunanku.

"Cemburunya tingkat ketombe Bill Gates astagah.."

Ia tertawa, "Terus gimana tuh??"

"Iyaa.. gak gimana-gimana.. pokoknya mulai sekarang aku ngurusin mereka. Tapi mereka kurang 1 orang pemain. Jadi aku lagi nyari orang juga yang jago main basket."

"Hm.." Ia mengangguk.

Wait. Winner? Seungri... pemenang?

"Bang, mau bantuin tim mereka gak?"

"Hah? Bantuin apanya?" Herannya.

"Abang bisa kali main basket doang? Cuma buat beberapa kali pertandingan! Plis ya??"

"Kok aku?! Kok tiba-tiba?!!"

"Ayolah plisss dengan sangat bang!!" Aku memohon-mohon.

Ia terdiam sejenak hingga akhirnya mendengus sambil tersenyum kecil, "Yah.. tapi kalo aku lagi senggang ya."

"Yes!! Makasihh!!"

Spontan aku memeluknya erat. Aku mulai tersadar karena Seungri menepuk-nepuk punggungku.

Aku pun segera melepas pelukanku dan sedikit menjauh.

"Ih, lagi enak juga.." Keluhnya.

"Udah ah! Pokoknya besok mulai latihan ya!"

"Tapi emang aku yang bukan siswa boleh ikut?"

"Eh iya ya..."

Bego. Pendek akalnya ketauan banget saya tuh.

"Kalau gitu.." Aku menyentuh daguku, "Nyamar jadi siswa aja."

"Hah?"

"Jadi gini skenarionya. Abang pura-pura jadi sodara jauh aku dari luar negeri yang lagi berlibur disini."

"Ketauan gak tuh? Aku gak biasa jadi tukang bohong."

"Iya ya..sampe majalah cewek telanjang aja ketauan sama aku dimana-mana."

"Plis.. jangan ngomongin itu.."

"Ayolahh.. demi aku dan sekolah kuu!!"

"Tapi aku punya syarat!"

Oh shit...aku benci hal seperti ini.

"A-apa?"

"Kalo tim Winner menang, kamu..."

"Aku tau..iya aku bakal jadi istri abang kok...tenang aja.." Ucapku seperti sudah tau apa yang akan Seungri katakan.

"Sok tau!"

"Eh? Hah?"

"Syaratnya, tolong lupain aku dan tinggalin aku." Katanya dengan tatapan yang serius.

Apa...?

.

.

***

Married With Ahjussi [Seungri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang