Married With Ahjussi [Seungri]✔

Duapuluh Lima!

Saat pulang sekolah, aku janjian dengan Seungyoon untuk bertemu di kantin sekolah. Tadinya Mino merengek ingin ikut, tapi tiba-tiba seseorang menelponnya dan akhirnya pergi entah kemana.

Yasudah lah.

"Nunggu lama Yoon?" Tanya Seungyoon yang datang memberikan kotak minuman padaku.

"Gak kok, baru dateng." Aku tersenyum.

"Bohong ah." Canda Seungyoon.

"Ih beneran. Kalo udah nunggu lama juga aku gak bakal sungkan buat protes."

"Haha oke-oke."

Seungyoon duduk di depanku dan membuka sebuah buku catatan.

"Jadi gini. Ini jadwal pertandingan kita. Hari pertama di SMA G. Bakal lawan tuan rumah. Dan selanjutnya kamu baca aja. Nanti aku minta bantuan kamu urusin ini sama manager SMA lain dan panitia." Jelas Seungyoon.

"Okay. Dipahami." Aku mengambil beberapa lembaran dari Seungyoon.

"Oh ya Yoon, inget aku mau ngomong sesuatu kan?"

"Oh iya.. mau ngomong apa emangnya??" Aku merapihkan berkas-berkas itu.

"Gini.. kamu mau nggak- "

"Yoon!!"

Tiba-tiba Mino datang sambil berteriak memanggil namaku.

"Apa?" Jawabku.

"Ho.. jadi kamu selingkuh sama si bangsat ini.. " Mino melirik Seungyoon.

"Heh anjir, lu jadi ketua juga gak becus. Bukannya urusin buat turnamen entar." Kesal Seungyoon.

"Hehe. Tapi udah beres, kan??" Goda Mino.

"Bacot." Jengkel Seungyoon yang kemudian bangkit, "Ntar aja deh, Yoon. Dah!"

"Eh mau kemana??" Tanya Mino.

"Pulang lah. Gue disini malah jadi obat nyamuk." Seungyoon tertawa lalu pergi meninggalkan kami berdua.

"Dia ngomongin apa aja?" Tanya Mino.

"Kepo." Jawabku singkat sambil membereskan berkas.

"Dih, kamu mulai gitu sama aku yah?? Jahat kamu yahh?? Kamu selingkuh yahh????"

"Bawel ih." Aku tertawa kemudian bangkit.

"Beneran selingkuh?! Astaga, hubungan kita baru seminggu! Kamu bosan sama aku? Apa aku kurang baik? Apa aku bukan tipe kamu? Masa dari yang ganteng kayak aku malah turun tingkat drastis ke si kampret Seungyoon? Jangan mentang nama kalian sama- "

Aku tertawa, "Berisik!" Kemudian menarik wajahnya agar bibir ku bisa membungkam mulutnya yang macam keran bocor itu.

"Dah diem?" Tanyaku setelah melepas bibirku.

Mino terlihat kikuk, "Ih!! Ihhh!! Ihhhh!! Gila kamu bikin aku kaget!! Gila curang banget!! Tanggung jawab! Jantung gue!!!" Mino menggenggam erat dadanya.

"Dah ah, lebay deh. Ayo pulang." Aku berjalan meninggalkan Mino yang masih salah tingkah.

"Gantian dong aku yang kagetin kamu." Mino menyusulku.

"Ngagetin kok ngasih tau dulu?"

"Oh yaudah." Mino mendekat pada wajahku.

"Sono ah!!" Aku mendorong wajahnya kemudian berlari kecil.

"Eh kabur yah! Awas nih! Rasain jurus siluman alien putih ala Mino!!"

"Apaan sih anjir?" Aku tertawa.