Vara POV.
"Gue gak bisa tidur sumpah, ngeselin banget nih insom!. "
Aku sangat merasa terganggu dengan insom ini.Aku masih tetap berguling guling di ranjangku, Membuat seprei kasurku mulai berantakan, tapi biarkan saja berantakan paling kalau dibereskan kembali rapi lagi. Aku masih tetap berguling-guling, lebih mirip penari Jawa yang kesurupan. Tapi aku tetap santai toh, juga gak ada yang liat!
Tokkk tokk tokk
Suara ketukan pintu kamarku menghentikanku dari aktivitas berguling-guling.
"MASUK, GAK DIKUNCI"
Ucapku keras.Ternyata mama yang mengetuk pintu. Sepertinya, mama membawakanku segelas susu coklat hangat yang nikmat.
Setelah mama masuk kedalam kamarku, ia pun duduk di tepi ranjangku. "Mama bawain susu kesukaan kamu, mama tau kalau kamu kesulitan tidur."
"Wah, makasi mamaku tersayang. Mama emang paling baik sedunia!"
aku segera bangun untuk duduk disamping mama, mengambil susu coklat yang berada di tangannya lalu meminumnya sampai habis tak tersisa."Ma, mama kok lancar Bahasa Indonesia nya?"
Mama mengusap sisa susu coklat di sekitar mulutku dengan tangan bersihnya itu.
"Ya kan udah mama bilang, mama ikut bimbingan. ""Oh iya ma, satu mingguan ini Bi Ijah kok nggak kliatan sih? Malah mama yang nyiapin makanan. "
"Bi Ijah pulang kampung, paling dua harian lagi udah balik kesini. "
"Oh gitu ya ma." aku mengangguk paham.
"Eh, ma papa kok gampang banget ngasih restu Azriel buat pacarin Vara? Aneh aja gitu ma. "
Aku memang benar-benar kepo dengan papa ku itu. Dia tidak mungkin dengan gampang memberikan restu kepada Azriel untuk memacariku."Kayaknya papa kamu ngrencanain sesuatu deh, tapi entahlah mama juga gak tau. Kamu tanyain aja sama papa kamu, 5 hari lagi beliau pulang dari Jepang untuk masalah bisnis. "
Vara off
**"VARA!! GUE MAU KASIH LO BERITA TERUPDATE!!. " Nuri memang seperti ini, jika ia telah mendapatkan berita terbaru.
Suaranya yang keras dan super duper cempreng itu loh, yang nggak nahan!."Gak usah teriak-teriak clurut! Gue disamping lo!" Vara mengelus elus telinganya yang mendengung seketika karna telah kemasukan suara cempreng dari sahabatnya itu.
"Iya nih dasar Nuri, telinga gua cumpleng blok'on" sahut Mitha dan Nieza bersamaan."Mantan loe Var! Skarang dia jadi bad boy banget! Dia ngrokok, mabuk, ngepil. Yaampun Var si Davin jadi laki laki tolol banget sumpah!."
Nuri menggebu gebu dalam ucapannya."Gak usah pakek kuah kali nur. "
Kata Mitha."Bodo amat. " Ucap Vara singkat. Rupanya ia sudah tak ingin tau tentang Davin.
"Cie Vara udah bahagia nih sama Azriel... "
"Liat tuh Azriel lagi ngliatin lo Var. "
"Eciieeee.. "
*****
Tetttttttttt tetttttt
Bel berbunyi, waktu istirahat sekolah pun datang.Dari kelas Ipa7, ada yang menuju kantin, ada juga yang masih sibuk dengan PR untuk jam pelajaran yang akan datang. Bukan hanya itu, banyak yang tinggal dikelas untuk bermain handphone, siapa lagi kalau bukan para gamers.
Sedangkan Azriel? Dia izin pulang dari jam ke 3, dia menyuruh Vara agar pulang dengan hati-hati."Ke kantin yuk?. "
Tanya Nieza yang duduk di bangku depan meja Vara dan Mitha."Iya nih gua laper. "
Kata Nuri yang duduk disebelah Nieza.Akhirnya mereka berempat pun jalan bersama menuju ke kantin sekolah. Namun di tengah perjalanan, Nuri merasa perutnya sakit.
"Aw, perut gue sakit! Gue mau panggilan alam dulu nih. Temenin gua dong Niez. " Namanya juga sahabat, ada di saat suka maupun duka. Nieza pun menuruti permintaan sahabatnya itu.
Akhirnya, Vara dan Mitha pun melanjutkan perjalanannya ke kantin.
"Eh, Var hp gue kayaknya ketinggalan di meja kelas deh. Gue ambil dulu ya. "
"Gue ikut. "
"Gak usah, lo ke kantin aja dulu. Nanti gue nyusul. Oke?!"
Tanpa menunggu jawaban dari Vara, Mitha langsung berlari menuju kelasnya.Tinggalah Vara seorang diri.
Vara mengangkat bahu menandakan tak ada masalah.Vara pun melanjutkan langkahnya untuk ke kantin.
Namun, ia menghentikan langkahnya seketika. Karna sosok laki-laki bertubuh tinggi menghalangi langkahnya.
Saat Vara ke kiri, ia juga ikut kekiri. Begitu juga saat Vara ke kanan."Minggir, gue mau lewat. "
"Vara please, dengerin penjelasan gue"
"LO MINGGIR DAVIN, GUE MAU KE KANTIN! " Davin membuat mood Vara berubah menjadi jelek ketika melihatnya.
"Ikut gue! " Davin menarik kasar tangan Vara, Vara berontak ingin melepaskan genggaman pada tangannya itu. Namun nihil, tak bisa dipungkiri Davin yang mengikuti ilmu bela diri ini tenaganya lebih kuat dari Vara.
"Gila lo! LEPASIN GUE! NAJIS TAU GAK!. "
Vara tetap saja berontak. Seringkali ia memukul tangan Davin yang mencengkeram kuat tangannya.Setelah sampai di gazebo yang ada di Taman belakang sekolah Davin melepaskan genggamannya.
"Ngapain lo bawa gue kesini!"
Vara memandang ke sekeliling yang agak sepi. Mungkin hanya ada dua tiga orang yang disini, itu pun mereka sedang asik sendiri dengan handpone atau dengan bukunya."Gue sayang lo Vara, gue gak mau kehilangan lo! "
🍁🍁🍁🍁🍁
Next or No?

KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Utama
Подростковая литератураKamu tau apa arti dari Cinta, tapi kamu tak bisa menjaga cintamu. Kamu tau apa itu "perjuangan" tapi matamu terlalu buta untuk melihatnya. Terimakasih sudah membuatku tau apa konsekuensi dari Cinta. Terimakasih untukmu wahai Cinta yang menyakitkan...