12. Sesuatu yang datang (2)

5.2K 261 0
                                    

Jika ada salah-salah kata atau istilah, tolong dimaafkan karena cerita saya jauh sekali dari kata sempurna.

Typo bertebaran, happy reading.

***

Sia mendatangi kediaman Lenuel di Bandung pertama kali ini dan ia langsung di sambut dengan sukacita oleh semua orang yang tinggal disana. Sia yang memang baru pertama kali masuk ke rumah Lenuel bergerak gelisah karena kegugupanya.

Tetapi lenuel yang saat itu ada di sampingnya langsung menenangkan Sia dengan cara menggenggam tanganya erat menyalurkan sisi kehangatanya.

"Tenanglah."

Sia mengangguk lalu berjalan lebih dalam. Di dalam sana Sia bertemu dengan semua ART Lenuel dan bertemu Adinata, anak terakhir keluarga Henning yang tidak terlalu suka mengunjugi sebuah acara-acara sekali pun itu acara yang diadakan oleh keluarganya.

Maka dari itu saat acara pinangan kemarin, Adinata tidak ikut bersama keluarganya dengan alasan, ia tidak suka pergi jauh-jauh dengan agenda acara penting.

"Hai." sapa Sia ramah.

"Hai." Sapa Adinata tak kalah ramahnya. Saat melihat Sia ia langsung menyukai pilihan Kakanya itu karena melihat gelagatnya yang sangat riang walaupun dicampur gugup.

"Aku Sia. Panggil aja Ka Sia.."

"Nama Kaka kasar sekali. Aku Adinata.."

"Panggilanya apa, Adi? Nata? Ata? Atau Dina?" setelah Sia mengucapkan itu, semua keluarga Lenuel langsung tertawa sedangkan Adinata hanya menatapnya kesal.

"Just Adinata.."

"Wah.. kau bisa bahasa Inggris.."

"Tentu.."

"Dasar monkey sombong." Lika yang baru saja datang langsung menyela.

"Hai.." mendengar suara Lika, Sia langsung menyapanya dengan sapaan hangat.

"Hai juga. Ka Sia apa kabar?"

"Baik. dan melihat keadaanmu seperti ini, pasti keadaanmu baik-baik saja bukan."

Lika tak menjawab hanya tertawa kecil.

"Ka, mau mengajarkanku bahasa Inggis tidak?" Adinata menarik-narik ujung dress yang sedang dipakai Sia.

"Tentu."

"Ikut aku."

Akhirnya Adinata mengajak Sia ke kamarnya dan mulai belajar bahasa Inggris disebuah modul dengan tulisan angka romawi dua di cover depanya.

"Ini jawabanya I'm too Ka.." Adinata mengerang tak sependapat.

"Me too Adinata. Kenapa menjadi I'm too?"

"Karena saya itu artinya i'm.."

"Tetapi bahasa inggrisnya saya itu bukan hanya i'm saja, ada I, Me dan lainya. Dan jawaban nomer ini adalah Me too."

"Kaka ini bodoh ya? Mengapa pesawat Kaka mau sih nerima Kaka?" protes Adinata tiba-tiba.

Sia yang tidak terima akan hal itu melotot garang. Ia benar-benar tak terima dikatai seperti itu oleh anak berumur 5-6 tahun.

"Kau yang bodoh mana ada I'm too, yang ada Me too."

"Kau yang bodoh Ka.. sekarang aku mulai merasa kasihan dengan Ka Lenuel yang mau menikahimu."

Pilot and Flight Attendant [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang