Typo bertebaran, happy reading.
***
Sia yang sudah stanby di rumah Nia sedari tadi tersentak saat melihat Nia memeluk Lenuel dan mengecupnya dengan mesra tepat di depan matanya. Sakit. Itulah yang dirasakan Sia saat melihat pemandangan mesra keduanya.
Bahkan Lenuel sama sekali tidak melihatnya.
"Me too."
Air mata Sia keluar dengan deras setelah terus menahanya dalam jangka waktu lama. Mungkin inilah yang dinamakan kemalangan yang menimpa dirinya terus menerus. Melihat Lenuel mempunyai perlabuhan hati yang baru membuat Sia tak bisa mengelak jika seseorang sudah mempunyai cinta, dan kasih sayang yang baru juga.
Sia fikir ia bisa masuk hingga jenjang pernikahan dan berbahagia selamanya dengan Lenuel yang sangat dicintainya. Tetapi lihatlah sekarang, untuk mempertahankanya saja sepertinya sangat sulit.
Karna sejujurnya jika seseorang sudah mempunyai perlabuhan hati yang baru setelah terombang-ambing tidak jelas, sangat sulit untuk menariknya kembali karena mereka tidak mau kembali terombang-ambing dan memilih jalur aman dengan berlabuh dan menetap di hati yang lain.
Sia tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang selain merelakan Lenuel untuk mencari jati diri hatinya sendiri. Yang bisa ia lakukan adalah diam dan cukup tersenyum memandang ke depan.
Dan tanpa Sia sadari, ia sudah melajukan mobilnya cepat ke arah kota Bandung tanpa tau untuk apa tujuanya. Tetapi sepertinya menyepi terlebih dahulu adalah hal yang bagus.
"Wah aku juga gak nyangka bro maskapai bagus, bahkan paling bagus di Indonesia bisa ngelakuin hal teledor kaya gini. aku udah baca nih ya berita-berita sebelum-belumnya, haha maklum aku kan punya cita-cita dulu buat jadi Pilot, kalo si kapten inisial L ini udah ngalakuin kesalahan sebelumnya." Ucap seorang gadis penyiar radio.
"Oh yang waktu itu sempet booming juga bukan? ck harusnya jika emang gak bisa nerbangin pesawat, ya jangan. Oke hai semua kenalin gue P.J yang akan mandu kalian pada acara radio gue dan Kafla di 109.8 Fm Bandung."
"Duh F.J... sekarang Bandung ga sejuk kaya dulu ya.. mungkin bisa dikatain kalo Bandung itu daerah manggungnya anak-anak kost yang sedang merantau. Aku sih sebagai warga Bandung sah-sah aja ada mereka kan lumayan buat ngenalin Bandung keluar daerah dan buat Bandung sebagai kota pelajar."
"Aku juga setuju-setuju aja Kafla, karna menurut aku, dengan adanya mereka, kota Bandung jadi lebih rame dan banyak banget ragam budaya yang keluar masuk."
Sia mendengarkan percakapan mereka berdua, awalnya ia sedikit menyirit ketika mendengar perkataan mereka yang menyinggung persoalan pria berinisial L karna ia sepertinya mengenali itu.
Tetapi ketika mereka tidak kembali membahas membuat kesedihan yang sempat terpendam, kini mencuat kembali.
"Oke karna tadi kita udah ngomongin tentang dunia penerbangan, sekarang aku mau ngasih lagu Twenty One Pilots Heavydirtysoul cekidot.."
***
"Hai Adinata.." Sia menyapa Adinata yang sedang terbaring di ranjang empuknya. Baru kali ini Sia dapat masuk kembali ke kamar adik Lenuel yang paling kecil setelah dua tahun sebelumnya ia melakukan kesalahan hingga akhirnya ia tidak memiliki keberanian untuk kembali masuk ke kamar yang bersejarah ini.
Setelah diberikan izin oleh Lenka masuk ke kamar Adinata, Sia tidak menyia-nyiakan hal ini dan langsung mengetuk pintu kamar Adinata tanpa berucap suara hingga Adinata mengizinkanya masuk.
"Mau apa kamu kesini?"
Sia tersenyum sendu melihat Adinata sama menolaknya seperti yang dilakukan Paulo, tetapi Adinata lebih mengekspresikan ketidaksukaanya secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilot and Flight Attendant [COMPLETED]
Romance"All the world is made of faith and trust." || Copyright©2017 - All rights reserved Cobalah untuk mempercayai seseorang dan terus mengabadikanya di dalam hati. Ketika kita sedang jatuh dan tak tau harus berpegangan pada siapa lagi, orang yang kita p...