Jika ada salah-salah kata atau istilah, tolong dimaafkan karena cerita saya jauh sekali dari kata sempurna.
Typo bertebaran, happy reading.
***
"Silahkan dinikmati." Ucap Sia setelah sebuah nampan berisi paket ayam, coca cola plus dengan es batunya, dan terakhir sebuah kentang dan juga burger pesanan dirinya sendiri.
Lenuel terkekeh saat Sia mengatakan bak seorang pelayan kepadanya. "Kamu ga makan nasi?"
"Engga aku masih kenyang." Ucap Sia dengan terus mencoleki kentangnya dengan saus tomat kebangganya.
Karena apapun makananya, jika bukan dengan nasi bukanlah sebuah 'makanan'.
Setelah kentang habis, Sia mengambil burger berukuran sedangnya dan memakanya setelah sebelumnya selesai diolesi saus tomat.
"Dulu waktu mau keluar dari tempat nongkrong favorit, papasan sama suster cantik dengan senyum manis dan sempat salah tingkah. Nggak disangka, wanita cantik itu kini menjadi Ibu dari ketiga anakku."
Sia membaca sebuah part yang ada dibuku catatan ulang tahun McDonald's yang ada di genggamanya. Ia tersenyum saat membaca part yang sangat indah itu.
Awalnya Sia merasa biasa saja tetapi saat lihat bagian ujung yang menunjukan bahwa sang wanita itu sudah menjadi istrinya membuat Sia merasa ingin sekali seperti itu.
"Kenapa?"
"Huh? Enggak aku cuman baca bagian ini aja. Coba aja kita bisa kaya gini ya. Tapi sayangnya aku sama kamu bukan suster sama pekerja kantoran." Sia membacakan apa yang tertulis dibuku itu pada Lenuel, dan hal itu membuat Lenuel tersenyum.
"Tenang aja, kita punya cerita sendiri Sia." ucap Lenuel dengan mengelapkan tanganya yang masih terdapat bulir-bulir air pada tisu.
"Ya.. aku tau itu dan aku pinginya kita punya ceritanya enggak di mekdi atau tempat-tempat nongkrong lain tapi pinginya di surga aja gimana?" dan ketika mengucapkanya, Sia ingin sekali menenggelamkan dirinya pada laut yang penuh dengan hiu dibawahnya.
"Sekarang kan kita suka ngelayanin penumpang, siapa tau aja disurga nanti kita bakalan ngalayanin para penghuni surga."
"Maksud kamu jadi bidadari/a gitu?"
Lenuel tak menjawab karena mulutnya sibuk meminum coca cola dinginya yang sudah terdapat embun disetiap pinggir karton.
Sia sendiri langsung saja merona dan merasa tersanjung ketika Lenuel mengatakan hal itu. Tetapi sepertinya kemeronaanya itu tak berlangsung lama ketika melihat Filo berjalan dengan tenang ke arah mereka.
"Hai." Filo menduduki bangku kosong yang berada dipinggir Sia.
Sia sendiri hanya tersenyum menatap Filo yang tampak biasa saja dengan setelan resminya. Entahlah semenjak kejadian penembakan yang dilakukan Filo terhadapnya membuat Sia sudah lama tak kembali bertemu denganya.
"Bagaimana keadaanmu Sia, kapten Lenuel?" Filo mengalihkan pandanganya pada Lenuel tetapi sepertinya ada nada sinis yang terdengar ketika mengucap nama Lenuel.
"Apa maumu?" Lenuel sudah akan berancang-ancang untuk berdiri meninggalkan Filo.
"Tenanglah dude.. aku hanya ingin makan bersama kalian, terutama si cantik ini." Filo mencolek dagu Sia yang tentu saja membuat Lenuel mengeram tak suka.
"Jangan sentuh miliku!"
"Wah ternyata kau tipe lelaki posessive ya.."
"Sudahlah.." Sia menggenggam lengan Lenuel yang akan menghantam Filo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilot and Flight Attendant [COMPLETED]
Romance"All the world is made of faith and trust." || Copyright©2017 - All rights reserved Cobalah untuk mempercayai seseorang dan terus mengabadikanya di dalam hati. Ketika kita sedang jatuh dan tak tau harus berpegangan pada siapa lagi, orang yang kita p...