8 : Pulang

1.8K 126 9
                                    

Pagi buta sekali usai sholat subuh mereka bangun. Bersiap diri untuk kembali ke ibu kota. Kembali ke keramaian. Ke kenyataan kehidupan.

"Harus ya berangkat subuh kyak gini." Omel Raya dengan mata setengah terbuka.

"Biar ga macet kebo!" Cetus Gino dengan cubitan khasnya di hidung mungil Raya.
Bikin Raya mengecapkan bibirnya kesal.

"Yaudah yuk semua masuk mobil." Seru Reva dengan jaket birunya melangkah masuk mobil duluan.

Posisi dan tempat yang sama. Boy--Reva di depan. Mondy-Raya-Gino di belakang.
Diawali berdoa semoga perjalanan lancar. Selesai. Semua menempatkan posisi duduk yang nyaman. Diinjaknya gas oleh Boy--jalanlah mobil mereka meninggalkan vila itu.

Tak lama kemudian. Matahari mulai terbit. Mobil putih itu berhenti di sebuah rumah makan sederhana untuk sarapan.

"Ray bangun ray!! Ayo turun kita sarapan!!" Ucap Reva entah ke berapa kali terucap untuk membangunkan kakaknya yang tukang tidur itu.

"Ahh malessss. Gue ngantuk." Cetus Raya kesal--persis ekspresi anak kecil yang dibangunkan ibunya untuk pergi sekolah.
Kini Raya merubah posisi memunggungi Reva. Memeluk kedua kakinya.

"Gue gak tanggung jawab ya kalo lo mabuk di jalan nanti!" Lanjut Reva berusaha membuat Raya mood untuk sarapan.
Raya tak menghiraukan. Magnet kantuknya sungguh tak terkalahkan.

"Belum bangun juga Re?" Tanya Gino yang keluar lagi dari rumah makan karena sudah lama di dalam menunggu kedua cewek itu.

"Tuh malah makin nyenyak!" Tunjuk Reva dengan lirikan matanya ke Raya.

Gino menggeleng pelan. Reva mundur selangkah.
Gino melangkah maju--memasukkan sebagian tubuhnya ke mobil--dan di gendongnya tubuh ringan Raya keluar mobil. Membuat Raya sedikit sadar dan membuka matanya.

"Gin lo apaan sih!! Turunin gak!"

Gino tak memperdulikan itu--tetap berjalan menuju kursi mereka makan. Semua orang di dalam melihat mereka berdua.
Terutama---Mondy.

Namun kali ini Mondy tak terlihat kesal. Setelah perbincangan kemaren di villa dengan Gino. Mondy merasa tak perlu cemburu lagi.
Setelah sampai. Diturunkannya Raya di kursi.

"Sorry Mon. Kalau gak digituin bakal lama nunggu dia bangun."Kata Gino ke Mondy dengan senyuman khasnya.

"Santai kok Gin." Balas Mondy dengan senyum khasnya juga. Sekilas matanya melirik Raya.
Reva dan Boy hanya tertawa kecil.

"Yaudah buruan di makan. Keburu dilalerin." Ucap Boy yang sudah makan satu sendok.

Selesai mengisi perut. Semua kembali ke mobil. Perjalanan kembali dimulai.

Di tengah perjalanan.

"Boy gue gantiin?" Mondy

"Gausah Mon. Nanti aja kalau gue capek lo gantiin. Tapi gak mungkin juga sih gue capek. Samping gue bidadari sih." Melirik Reva.

"Apaan sih Boy." Reva malu-malu.

"Uhhh so sweet... Makin bikin gue ngantuk."
Cetus Raya di belakang.

Kali Kedua ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang