Raya berlari panik di belakang Tania yang tak kalah terlihat sangat panik. Kini langkah dua cewek itu berhenti di depan pintu kos Gino.
Tania menghela nafas. "Semalem Gino bilang kurang enak badan, trus gue suruh dia minum obat dan istirahat." Tania mulai menjelaskan. "Paginya gue sms gak dibales. Gue mikirnya mungkin masih istirahat." "Siang sampai sore gue coba hubungin terus sampai akhirnya nomernya gak aktif." "Akhirnya gue nekad ke kosan dia. Pintunya di kunci." "Gue yakin Gino ada di dalam."
"Maksud lo pingsan gitu?" Tanya Raya menebak pikiran Tania.
Tania mengedikkan bahu. "Ya siapa tau?"
"Lo udah coba ketok ketok?"
"Udah ray berkali-kali."
Raya tetap mencoba mengetuk pintu sambil memanggil Gino. Sudah dicoba beberapa kali, hasilnya nihil. Tak ada jawaban. Raya ragu kalau Gino ada di dalam.
"Gue gak yakin deh tan Gino ada di dalam."
"Terus kalau gak di dalem, dia dimana?" Tania seribu persen terlihat makin panik.
"Coba gue telfon Mondy."
"Mondy udah gue telfon. Dia telfon Gino juga gak aktif." Tania memotong. "Boy, Reva semua udah gue telfon."
"Kita dobrak aja deh?"
"Eh jangan Tan. ribet ntar urusannya sama yang punya kos." Raya mencegah Tania.
"Terus gimana dong."
"Tenang-tenang. Ini gue juga mikir."
Raya menebak-nebak ada dimana Gino, ada dimana dan ada dimana. Tapi zonk, Raya juga gak akan tau Gino ada dimana.
"Coba sih Tan telfon lagi." Raya gatau harus memberi ide apalagi.
"huft. Gue coba ya."
Raya mengangguk.
Tania membaca basmallah, penuh harap agar ada keajaiban telfonnya kali ini diangkat.
Kedua mata Tania membulat tak lagi mendengar suara operator yang artinya telfon Gino aktif.
"Aktif Ray." Seru Tania. Gadis ini antara lega dan takut. Lega akhirnya telfon Gino aktif. Takut kalau tau alasan kenapa Gino mematikan handphonenya itu karena selingkuh?
"Halo?" Sapa Tania
........
"Iya ini saya pacarnya Gino."
......................
"Apa??"
.....................
"Oke-oke saya kesana sekarang."
"Ray ikut gue." Tania tidak sempat menceritakan apa yang terjadi. Dia hanya ingin cepat sampai di tempat Gino berada.
Sampai pertanyaan Raya terabaikan oleh Tania.
Tania dan Raya mencegat taksi yang lewat. Beruntung tak perlu lama mereka mendapatkan taksi. Dua gadis gelisah itu sudah berada di dalam taksi.
"Pak rumah sakit medika ya." Kata Tania cepat pada sopir taksi. Membuat Raya membuat wajah kaget.
"Rumah sakit?
"Iya Ray. Pihak rumah sakit yang ngangkat telfon gue. Gino kecelakaan setengah jam yang lalu. Sekarang dia masih ditangani dokter. " Tania mengucapkan dengan nada begitu cemas. Kedua matanya terlihat berkaca-kaca.
"Ko-k kok bisa?" Raya bingung.
Tania menggeleng. "Mana gue tau." Jawabnya dengan suara bergetar.
Dibenaknya muncul ribuan pertanyaan. Apa yang terjadi. Kenapa bisa Gino kecelakaan. Gimana ceritanya. Memangnya Gino darimana? Mau apa? Kemana? Sama siapa? Sungguh Tania kacau balau memikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✅
RomanceTentang kesempatan kedua seseorang untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala "Mengembalikan hati yang telah retak" "Mengembalikan kehidupan yang telah rusak" Kali Kedua by Naima ⓒ 2017