"Gin aku beli minum disitu ya kamu tunggu sini." Tania berlari ke arah toko minuman yang tak jauh dari tempat Gino menunggu.
Minggu pagi yang cerah sangat pas melakukan jogging. Terutama untuk sepasang kekasih yang baru jadian, sangat manis.
Disamping Tania terlihat dua cewek yang sedari tadi membicarakan Gino. Tania memandang sinis kedua cewek itu. Melihat dari atas ke bawah. Kedua cewek yang bisa dibilang kece-sepertinya anak orang kaya dilihat dari sepatu mereka original juga legging sport branded. Tak henti-hentinya Tania memandangi dua cewek itu.
"Lihat deh itu bukannya Gino ya." Tunjuk salah satu cewek ke arah Gino yang sedang duduk di ujung jalan mengenakan kaus hitam tampak terlihat keren dengan beberapa keringat yang menghiasi dahinya.
"Gino temen SMA kita kan ya. Gebetan lo dulu."
"Iya Gino siapa lagi. Makin ganteng ya."
"Yah.. lumayan."
"Lumayan gimana, itusih ganteng banget, lihat deh keringetnya, makin bikin sexy."
Tania memicingkan matanya. "Itu cowok gue kampret." Batinnya kesal.
"Ini minumnya mbak." Ucap mas-mas penjual minuman berbahan susu itu pada cewek yang membicarakan Gino.
"Ini uangnya mas. Pas ya." Kedua cewek itu berjalan menghampiri Gino.
Tania kelagapan. "Mas cepetan dong. Pacar saya dalam bahaya." Protesnya pada mas-mas yang sama.
"Ini mbak, emangnya pacarnya mbak kenapa?"
"Kepo amat mas. Yaudah ya ini uangnya pas. Makasih." Tania pergi menyisakan gelengan kepala dari mas-mas itu.
"Hai Gin. Masih inget kita nggak?" Tanya salah satu cewek tadi.
Gino melihat dalam-dalam wajah cewek yang menanyainya itu. "Emm.. Sela ya? Sela dan Neila?" Mana mungkin Gino lupa dengan mereka. Sela dan Neila. Dua cewek yang sedari SMA ada saja tingkahnya.
"Duh ternyata masih inget. Apa kabar Gin? Kuliah dimana sekarang? Atau kerja?" Tanya Sela dengan cepat.
Namun masih kalah cepat dengan langkah Tania.
"Sayang.. ini minumnya." Tania menyodorkan minuman pada Gino, sukses membuat Gino lupa menjawab pertanyaan Sela.
"Hai? Siapa ya?" Ucap Tania pada kedua cewek dihadapannya itu.
"Oh ini teman SMA ku, Sela dan ini Neila." Sela dan Neila tersenyum paksa saat Gino memperkenalkan mereka pada Tania.
Tania tersenyum riang dengan bangga memperkenalkan diri. "Oh teman SMA, kenalin aku Tania calon istrinya Gino."
Kalimat Tania sukses membuat Sela dan Neila melongo. Bahkan Gino.
"Ca-Calon istri?" Ucap Sela gagap terlihat begitu shock. Bukan hal aneh lagi, sejak SMA dia memang pernah naksir sama Gino.
"Iya. Kok kaget banget sih? Ada yang salah?" Tania sangat tau kalau cewek itu pasti suka dengan Gino. Ia semakin suka bikin cewek bernama Sela itu panas. Namun Tania tetap berlaga polos.
Neila tak bisa diam melihat temannya mati kutu. "Ehm.. selamat ya, jadi kalian sebentar lagi nikah dong. Duh masih muda udah mau nikah aja, nikah bukan karena ada kecelakaan kan?" Tania melotot. "Maksud lo gue hamil gitu? Jaga ya omongan lo!"
"Biasa aja kali, kan gue cuma nanya." Balas Neila dengan gaya sok-nya.
"Tapi pertanyaan lo itu gak pantes buat dilontarin!" Tania masih tak mau berhenti membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✅
RomanceTentang kesempatan kedua seseorang untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala "Mengembalikan hati yang telah retak" "Mengembalikan kehidupan yang telah rusak" Kali Kedua by Naima ⓒ 2017