26 : Akad

1.1K 129 12
                                    

"Re jangan tebel-tebel"

"Udah diem aja."

Reva terus fokus memoles segala macam jenis makeup ke wajah Raya. Mulai dari mosturaizer, primer, foundation, concealer, bedak, bikin alis, blush on sampai liptint untuk bibir.

Selesai, Raya bercermin. "Re ini gak ketebelen apa."

"Enggak Ray, itu standart-pas. Percaya gue."

Raya masih ragu-masih bercermin.

"Udah jangan kelamaan ngaca. Ayo berangkat." Reva menarik lengan Raya.

Di depan rumah sudah terlihat Boy dan Gino begitu tampan memakai pakaian rapi dan keren.

Kedua mata Gino terpause melihat Raya begitu cantik dan anggun dengan kebaya soft mocca modern rok batik hitam selutut tak begitu ketat dengan highhells hitam 3cm.

Rambut gelombangnya yang terurai di sebelah kiri dengan jepit indah di rambut sebelah kanan juga tatanan makeup yang pas membuat Raya benar-benar sempurna dipandang.

Raya memicingkan matanya ke Gino-melambaikan tangan menyadarkan pandangan kosong Gino. "Gin."

Gino tersadar.

"Gue aneh ya? Makeup gue ketebelen?" menoleh sebal Reva. "Tuh Rev gue bilang apa ketebelan ini pasti." Lalu hendak mengusap pipinya.

Gino menahan tangan Raya. "Jangan dihapus. Gak ketebelen. Pas."
"Cantik." Lanjut Gino mengukir senyuman. Lalu melepas tangannya yang menahan tangan Raya.

Raya juga tersenyum. "Makasih."

Gino mengangguk. Lalu mengulurkan tangannya membantu Raya menuruni dua anak tangga teras rumahnya.

Raya semakin tersenyum kemudian meletakkan tangannya dalam genggaman Gino. Bagi orang yang tak kenal-melihat mereka pasti berkomentar bahwa mereka terlihat seperti pasangan yang sangat serasi.

Gino membukakan pintu dan meletakkan telapak tangannya melayang di atas kepala Raya melindungi agar kepala gadis itu tak terbentur.

Semua sudah berada di dalam Mobil. Boy menyetir, Gino duduk di depan samping Boy. Raya dan Reva di belakang.

"Kok gue deg deg-an ya."

"Aneh lo Rev yang nikah siapa, lo yang deg-degan." Balas Raya.

"Hehe iya sih."

Gino dan Boy menyeringai.

"Eh Gin, lo udah telfon Tania?" lanjut Reva.

"Udah kok." Jawab Gino singkat.

"Oke."

Mobil hitam Boy terus melaju dengan iringan musik top chart masa kini membuat suasana tak begitu hening. Ditambah Reva yang terkadang ikut bernyanyi.

Martin Garrix & Troye Sivan - There For You 🎵

The Chainsmokers & Coldplay - Something Just Like This 🎵

Hingga Despacito 🎵

Sampai di depan rumah Tania, sudah terlihat gadis dengan paras yang tak kalah cantik dari Raya dan Reva. Tania begitu mempesona dengan kebaya kuning mustardnya, soal makeup wajah jangan ditanya sudah pasti sempurna.

Gino turun menghampiri, cowok itu tersenyum lebar-senyum bahagia melihat Tania. Tadi Raya memang membuatnya specchles karena begitu cantik. Tapi tetap, Tania nomor satu cantiknya di hati Gino.

Gino meraih tangan Tania dan menggenggam erat. Berjalan beriringan menemani Tania masuk ke mobil. Membukakan pintu dan melindungi kepala Tania persis yang dilakukan pada Raya sebelumnya.

Kali Kedua ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang