Extra Part

2.1K 125 26
                                    

"Aduh ray sakit RAY."

Mondy memekik sakit ketika perutnya dicubit mungil oleh Raya.

"Ah. Kesel aku sama kamu."

"Maaf ray. Kan aku udah minta maaf." "Aku khilaf sayang."

Raya berdecak pelan. "Aku tetep marah sama kamu."

Mondy segera menyusul langkah Raya. "Maaf sayang aku minta maaf." Mondy berlutut di depan Raya.

Raya menghela nafas berat seberat perutnya yang sudah membuncit besar. Kehamilan Raya memasuki bulan 9.

"Udah. Bangun." Pinta Raya.

Mondypun menurut. Berdiri lagi menatap sendu Raya.

"Pergi." Bentak Raya.

"Rayy.." Mondy memelas.

"Pergi sekarang!" Bentak Raya lagi.

"Rayaa.."

"Pergi Mon!" Kini Raya tak main-main.

"PERGI! GANTIIN MANGGA AKU YANG UDAH KAMU MAKAN!"
Raya melangkah pergi menuju kamarnya.

Mondy menghela nafas berat.

"AKU BANGUN HARUS SUDAH ADA DI KULKAS!" Teriak Raya lagi membuka pintu kamar sedikit kemudian masuk lagi.

Mondy menghela nafas berat lagi. Seberat langkah kakinya kini menuju pintu.

Langit masih gelap. 03.01 . Itulah angka yang membentuk jam pada detik ini.

Jam segini, harus nyari mangga demi sang istri.

Salah Mondy juga, main abisin mangga punya Raya.

Tapi Mondy gak ngira kalau jam segini Raya ngidam makan mangga.

Akhirnya Mondy keluar dengan motornya demi mencari si mangga yang di idam-idamkan istrinya.

Mondy heran, Raya hamil akhir-akhir ini selalu marah. Dikit-dikit marah dikit-dikit ngomel. Pusing Mondy.

Beruntungnya Mondy suami yang sabar luarbiasa menghadapi sikap Raya.

Sampailah ninja hijau Mondy di sebuah pasar. Terpaksa seorang Mondy masuk di pasar seperti itu.

Karena sudah coba ke minimarket gak ada mangga. Lalu Supermarket masih tutup.

Yah gapapa demi nyonya besar.

Mondy, calon papa muda berjalan gagah memasuki pasar.

Tiap mata ibu-ibu serta mbak-mbak yang berjualan ataupun membeli saling meliriki Mondy dengan lirikan genit.

Ganteng Ya Allah.

Gak nyesel gue subuh-subuh disuruh ke pasar sama emak, ketemu cogan njir.

Masya Allah manusia tampan.

Berbagai komentar terbesit pada tiap wanita yang melihat.

Padahal Mondy belum mandi, cuma pake celana selutut dengan kaus hitam. Gitu aja dibilang ganteng ya.

"Mbak. Beli mangganya." Ucap Mondy ke salah seorang mbak-mbak yang pas menjual buah-buahan, ada mangga.

Si mbak nyengir. "Silahkan mas dipilih." "Ini rasanya manis yang ini agak asam tapi juga gak asam banget."

"Beli dua macam ini satu kilo." Mondy mengucap sembari mengeluarkan dompet. "Berapa?"

"Buru-buru banget mas. Santai aja dipilih dulu." Mbaknya nyengir lagi.

Kali Kedua ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang