19 : Kebaikan

800 108 12
                                    

[ Gin pengen kebab. ] Send Gino.

Gino
[ Jam 5 sore aku baru selesai kuliah. Tiga jam lagi, sabar sayang. Aku beliin.]

Tania
[ Pengennya sekarang : ( ]

Gino
[Astaga. Sabar bawel !!! ]

Tania
[ Y ]

Tania mengerucutkan bibirnya. Dia memang egois. Pengennya slalu diturutin sama Gino. Entahlah dulunya dia gak pernah semanja ini. Dia juga bingung kenapa jadi begitu.

Tania kembali mengecek hp. Semakin kesal karena Gino tidak membalas-hanya di read !.

"Ngeselin !!! Gino ngeselin !!! " "Gabisa beliin sekarang kan bisa di hibur gitu kek bales apa yang buat ga bête !!!!!! "

Tania menendang nendang kasur yang ia tiduri. Mengacak-ngacak selimut yang ada disitu. Kesal. Mana dia lagi PMS. Lengkap kan.

Tak lama kemudian Tania mendengar ada suara bel. Sedikit menebak mungkinkah Gino ?

Tania lompat dari kasur dengan cepat ia merapikan rambutnya di depan cermin. Lalu lari menuruni tangga membuka pintu.

"Paket. Atas nama Tania Arasya? Benar?"

Tania mengangguk datar.

"Iya silahkan tanda tangan disini mbak."

"Baik terima kasih."

Jrett. Tania menutup pintu dengan kesal. Pikirnya Gino malah Paket belanja online shopnya dia. Harusnya seneng sih paketnya datang. Tapi udah berekspektasi Gino ya jadinya kecewa.

Tania duduk di ruang tamu dengan membuka paketnya.

Kosmetik branded dari korea, ada lipbalm, liptint, foundation, mascara juga eyeliner. Iseng-iseng ia pakai liptint yang sudah lama dia dambakan. Di kecap-kecapkan kedua bibirnya. Lalu bercermin di cermin kecil yang ada di meja.

Bagus. Batin Tania.

Gak ada kerjaan dia pun lanjut memakai mascara. Selesai kedua bulu matanya lentik, ia beralih pada eyeliner.

Konsentrasi penuh saat hendak memoles eyeliner. Tania tak pandai menggunakan yang satu ini. Sudah setengah jalan tiba-tiba gagal dikagetkan Bel yang berbunyi. Tania mengumpat tanpa suara. Gara-gara bel itu eyelinernya tercoret berantakan sampai samping mata.

Siap memarahi orang yang memencet bel pasti pengantar paket lagi. Secara banyak barang onlineshop yang Tania order.

Dibukanya pintu, namun mulut Tania terkunci melihat cowok dengan menutupi wajahnya dengan sekantong kebab.

Cowok itu menurunkan kantong plastik kebab hingga terlihatlah wajahnya.

Tanpa bersuara Tania memukul-mukul pelan tubuh Gino.

Ya cowok itu Gino.

Gino memegangi tangan Tania supaya berhenti. "Ini kan aku bawain kebab. Kok malah dianiaya."

"Kamu ngeselin sih. Pertama. Kamu cuma read chat aku. Kedua kamu bikin wajah aku kecoret eyeliner. Ketiga kamu bohong katanya kuliah sampai jam 5 !!! Ini taunya kesini bawa kebab !!"

Gino terkekeh. "Maaf. Pertama aku langsung otw ke tukang kebab jadi gak sempat bales. Kedua kok bisa gara-gara aku kamu kecoret? Ketiga aku titip absen ke temen demi kamu."

Tania menyahut paksa kebab yang ada di tangan Gino. Ada 4 kebab dengan berbeda varian jenis. "Ini buat aku semua."

"Hah? Tan aku juga mau."

"Gaboleh. Cewek marah butuh banyak energi. Aku harus makan banyak."

Gino melongo melihat Tania melahap kebab pertama. "Gitu ya?"

Kali Kedua ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang