SENANDUNG merdu yang berasal dari suara gadis bermata emerald itu mengisi ruang dapur diikuti dengan suara adukan yang dilakukan tangannya pada sebuah cangkir berisi susu putih.
"'Cause this is all we know...This feeling's all we know..."
"I'll ride my bike up to the world, down the street right through the city, I'll go everywhere you go from Chicago to the coast you tell me, 'hit this and lets go blow the smoke right through the window-"
"'cause this is all we know..." Tepat setelah melantunkan lirik terakhir, suara dentingan sendok yang dibuatnya menyudahi pekerjaannya mengaduk susu putih tersebut.
Kelly tersenyum tipis sembari menatap sepiring spagheti dan segelas susu yang dibuatkannya untuk Max dihadapannya.
Mengambil nampan, Kelly dengan segera meletakkan semua barang-barang tadi ke atas nampan berwarna coklat itu.
Gadis bermata emerald tersebut langsung melenggang ke kamar milik Max.
"Hei, my whiny boyfriend, bangunlah ini sudah siang."
Kelly meletakkan nampan yang dibawanya ke atas meja di samping ranjang Max, kemudian mendorong meja tersebut lebih mendekat ke ranjang pemuda berambut hitam itu.Kelly melompat menaiki tempat tidur Max, dan sesegera mungkin menaiki tubuh Max dan duduk di atas perut pemuda itu.
"My whiny boyfriend, wake up!"
Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Max, dan menepuk-nepukkan tangannya pada kedua pipi Max.Max yang tampak sudah tersadar karena ulah gadisnya itu, kini menggusal matanya cepat dan mendapati Kelly sudah berjarak hanya seinci dari wajahnya.
"Kell-..."
Cup
"Selamat pagi my whiny boyfriend!"
Seru Kelly bersemangat setelah sebelumnya memberi kecupan pada bibir Max.Sudut bibir Max terangkat ketika baru menyadari jika kekasihnya itu baru saja memberinya morning kiss.
"Pagi--tunggu dulu, apa kau bilang tadi?"
"My whiny boyfriend." Kelly tertawa kecil, lalu menumpukan dagunya dengan kedua tangan.
"Mendapat sebutan baru untukku, heh?"
Kelly mengangguk cepat, "Itu lucu kan Max?"
"Sama sekali tidak, aku tak cengeng tau!"
"Kau cengeng Max."
"Tidak, Kelly."
"Tapi kau sudah menangis dihadapanku sebanyak..." Kelly terlihat berpikir sebentar seraya menghitung dengan jarinya.
"Entahlah aku tak ingat. Yang pasti kau sudah menangis di hadapanku sering sekali. Jadi, apa salahnya jika aku memberimu sebutan cengeng?"
Max mendesah, "Baiklah, lakukan sesukamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Max Maxwell [COMPLETED]✔️
RomanceBELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judul Awal : Max Masters Prison Menyimpan perasaan pada seseorang, itu merupakan hak siapa pun manusia yang ada di dunia ini. Namun apa jadinya...