Max POV
Aku memandangi Chris, Hans, dan Robbert yang tengah tertidur pulas sebelum akhirnya melangkahkan kakiku keluar dari sel yang sudah dibukakan oleh paman Tomy.
Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku kembali masuk ke sel setelah sebelumnya aku sedang di ruangan besuk bersama pamanku itu?
Aku dan paman Tomy membuat rencana pelarian diriku yang cukup beresiko tentunya bagiku dan bagi paman Tomy.
Setelah dari ruangan besuk, aku dan paman Tomy melihat kepergian hampir seluruh anggota kepolisian yang berada di kantor ini untuk pelatihan di tempat yang sudah disediakan ayah Gabriella.Jadi, ada 3 petugas polisi yang berjaga di kantor ini saat ini yaitu, paman, dan 2 orang lainnya.
Paman Tomy menyuruhku untuk sementara waktu masuk kembali ke sel agar 2 polisi yang masih ada di sini tak mencurigai kami.Sebelum masuk ke sel, paman berpesan padaku jika dia akan kembali membukakan selku saat 2 polisi itu tidur siang.
Kebetulan, paman menyuruh 2 polisi tersebut untuk tidur saja, biarkan paman yang berjaga, mengingat paman polisi baru di sini.Maka dari itu, setelah 2 polisi tersebut sudah tidur, paman kembali membukakan selku, dan kebetulan juga, saat siang hari seperti ini ketiga temanku, Chris, Hans, dan juga Robbert sudah pasti menidurkan diri mereka.
Paman Tomy yang berada di sebelahku sekarang, sedang dengan pelan-pelan kembali mengunci sel setelah aku keluar.
Aku dan paman Tomy setelah melangkah dengan pelan melewati selku, kembali berjalan dengan normal melewati sel yang diisi narapidana lain, agar tak membuat curiga narapidana-narapidana itu.
Paman tersenyum tipis dan menggoyangkan kepalanya menginstruksikanku untuk segera keluar setelah kami menemukan pintu utama kantor polisi ini, "Pergilah, jangan sampai dirimu tertangkap, kau mengerti?"
Aku mengangguk dan juga tersenyum tipis kemudian dengan langkah lebar segera keluar dari kantor polisi ini.
Uh sial, karena tak ada kendaraan jadinya aku harus berjalan kaki.
Tunggu dulu, ke mana aku setelah ini?
Kembali ke rumah atau...ya, aku akan ke rumahnya saja.
***
Di sepanjang perjalanan aku menyembunyikan wajahku dengan jaket yang kukenakan, beruntung waktu aku ditangkap aku memang mengenakan jaket tebal mengingat ini musim salju.
Langkahku berhenti tepat di depan pintu seseorang yang begitu kucinta, sekaligus begitu membuatku kecewa.
Aku menghela nafas panjang sebelum akhirnya menggerakkan tanganku untuk mengetuk pintunya.
Tok tok tok
Tak ada jawaban dari dalam.
Apa mungkin dia pergi...atau tak tinggal di sini lagi?
Tak mungkin.Maka dari itu tanganku kembali mengetuk pintu berwarna coklat muda tersebut.
Tok tok tok tok
"Ah, maaf lama, aku habis-..."
Pintu terbuka menampilkan gadis yang amat kurindukan.Siapa lagi kalau bukan Kelly.
Dia tak melanjutkan kata-katanya saat mata hijau indahnya itu bertemu pandang denganku, matanya membulat dan dirinya seolah mematung di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Max Maxwell [COMPLETED]✔️
RomanceBELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judul Awal : Max Masters Prison Menyimpan perasaan pada seseorang, itu merupakan hak siapa pun manusia yang ada di dunia ini. Namun apa jadinya...